Pengertian dan Dasar Hukum Investasi Langsung di Indonesia

BAB II PENGATURAN INVESTASI LANGSUNG DI INDONESIA

A. Pengertian dan Dasar Hukum Investasi Langsung di Indonesia

Dalam berbagai kepustakaan hukum ekonomi atau hukum bisnis, terminologi penanaman modal dapat berarti pananaman modal yang dilakukan secara langsung oleh investor lokal domestic investor, investor asing Foreign Direct Investment, FDI dan penanaman modal yang dilakukan secara tidak langsung oleh pihak asing Foreign Indirect Investment, FII. Untuk yang terakhir ini dikenal dengan istilah penanaman modal dalam bentuk portofolio, yakni pembelian efek lewat Lembaga Pasar Modal Capital Market. 30 “norma-norma hukum mengenai kemungkinan-kemungkinan dapat dilakukannya investasi, syarat-syarat investasi, perlindungan dan yang terpenting mengarahkan agar investasi dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat” Istilah hukum investasi berasal dari terjemahan bahasa Inggris, yaitu investment of law. Dalam peraturan perundang-undangan tidak ditemukan pengertian hukum investasi. Untuk mengetahui pengertian hukum investasi, kita harus mencari dari berbagai pandangan para ahli dan kamus hukum. Ida Bagus Wyasa Putra, dkk., mengemukakan pengertian hukum investasi. Hukum investasi adalah: 31 30 Hendrik Budi Untung., op.cit., hal. 1. 31 Salim HS Budi Sutrisno., op.cit., hal. 9. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal UUPM dikemukakan, penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. 32 Secara umum investasi atau penanaman modal dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan baik oleh orang pribadi natural person maupun badan hukum juridical person dalam upaya untuk meningkatkan dan atau mempertahankan nilai modalnya, baik yang berbentuk uang tunai cash money, peralatan equipment, aset tidak bergerak, hak atas kekayaan intelektual, maupun keahlian. 33 Istilah investasi sering digunakan berkaitan dengan hubungan internasional. Sedangkan istilah penanaman modal lebih sering kita temukan dalam berbagai ketentuan perundang-undangan. Meskipun di Indonesia kementrian yang membidangi penanaman modal disebut dengan Menteri Investasi Menivers selaku Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM. Dengan demikian pemakaian istilah tersebut tampak adanya ketidakkonsistenan dalam penggunaan kedua istilah tersebut. Oleh karena itu, kedua istilah penanaman modalinvestasi tersebut sah-sah saja untuk digunakan, baik investasi ataupun penanaman modal. 34 32 Pasal 1 butir 1 Undang-Undang 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal. 33 Ana Rokhmatussa’dyah Suratman., Hukum Investasi dan Pasar Modal, Malang:Sinar Grafika, 2009, hal. 1. 34 Rosyidah Rakhmawati, op.cit, hal. 3. Dalam praktik istilah investasi sendiri seringkali dipergunakan dalam arti yang berbeda-beda. Oleh karena itu, Komaruddin memberikan pengertian investasi tersebut dalam tiga 3 arti: 35 a. suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya. b. Suatu tindakan untuk membeli barang-barang modal. c. Pemanfaatan dana yang tersedia untuk produksi dengan hasil pendapatan dimasa yang akan datang. Untuk investasi langsung direct investment, yakni investasi yang dilaksanakan dengan kepemilikan proyek yang kelihatan wujudnya, kajian mengenai resiko dan hasil yang akan diterima dari investasi tersebut dilakukan melalui studi kelayakan investasi yang menyangkut semua aspek seperti aspek keuangan, aspek ekonomisosial, aspek pemasaran, aspek teknisproduksi, aspek hukum, serta aspek organisasi dan manajemen. 36 Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah mengemukakan bahwa investasi langsung adalah penyertaan modal danatau pemberian pinjaman oleh badan investasi Pemerintah untuk membiayai kegiatan usaha. 37 Investasi langsung bisa juga diartikan sebagai suatu pemilikan surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go public 35 Ibid., hal. 3. 36 Jonker Sihombing, op.cit., hal. 160. 37 Pasal 1 butir 3 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah. dengan harapan dapat memperoleh keuntungan berupa penghasilan deviden atau capital gains. 38

B. Manfaat Investasi Langsung Bagi Indonesia

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Persetujuan Antara Republik Indonesia Dan Hong Kong Special Administrative Region Di Bidang Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana

0 48 150

Analisis Yuridis Mengenai Bilateral Investment Treaties (Bits) Antara Indonesia Dengan Qatar (Studi Terhadap Peraturan Presiden No. 84 Tahun 2007 Tentang Pengesahan Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia Dan Pemerintah Negara Qatar Mengenai Peni

7 136 114

Analisis Yuridis Tentang Problematika Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Berdasarkan Peraturan Presiden RI No. 36 Tahun 2005 Dan Peraturan Presiden RI No. 65 Tahun 2006

4 120 116

Kasus Nirmala Bonat dan Implikasinya Terhadap Pembentukan MoU Mengenai Penempatan TKI antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia

8 60 45

Persepsi Pejabat Daerah Mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah (Analisa Birokrasi di Kabupaten Sumenep)

0 6 2

Kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Mengenai Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Pasca di Berlakukan Moratorium TKI Sektor Informal Tahun 2011

1 20 139

Kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi Mengenai Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Pasca di Berlakukan Moratorium TKI Sektor Informal Tahun 2011

1 48 139

View of Aspek Yuridis Renegosiasi Kontrak Karya di Indonesia (Studi Mengenai Kontrak Karya Antara Pemerintah Republik Indonesia Dengan PT. Freeport Indonesia)

1 0 19

7 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 1991 Tentang Latihan Kerja 20171025020652

1 2 22

2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik lndonesia" Tahun

0 0 7