Pengertian Intellectual Capital Intellectual Capital

2. Komponen intellectual capital

Pemahaman terhadap komponen-komponen modal intelektual menjadi sangat penting mengingat komponen-komponen tersebut merupakan aset utama yang akan menjadi dasar bagi perusahaan membangun daya saing. International Federation of Accountants IFAC, 1998 mengkalisifikasikan intellectual capital dalam tiga kategori yaitu : 26 a. Human Capital Human Capital didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki anggota organisasi untuk digunakan dalam proses penciptaan aset intelektual. Modal manusia tercermin didalam lima dimensi yaitu pendidikan, pelatihan, pengalaman, kompetensi dan komitmen. Beberapa ahli menyatakan bahwa peran modal manusia dalam modal intelektual sangat penting, karena proses penciptaan modal pelanggan customer capital berada pada komponen modal manusia dan kemudian dibantu oleh modal struktur. Modal manusialah yang berinteraksi dengan para pelanggan, yang mengetahui apa pengetahuan, keterampilan dan nilai yang diharapkan pelanggan. 27 26 Ihyaul Ulum,”Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris”.Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009h. 29 27 Sangkala. “Intellectual Capital Management “. h.40. Perusahaan seyogyanya memberikan perhatian terhadap dimensi pengetahuan maupun perbedaan aktivitas value creation dalam kaitannya dengan modal manusia psebagai sumber energi keunggulan bagi perusahaan. Kebijakan-kebijakan sumber daya manusia dan juga praktek manajemen tidak harus memperlakukan karyawan sama, karena karyawan pada dasarnya membutuhkan arahan, pengelolaan, pengasuhan yang berbeda-beda. 28 b. Structural Capital atau Organizational Capital Modal Organisasi Structural Capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan untuk menghasilkan kinerja bisnis yang optimal secara keseluruhan, meliputi : sistem operasional, teknologi, hak cipta, hardware, softwared, data base. Menurut Stewart peranan dari modal struktural adalah mengumpulkan, mengorganisir, memperbaiki dan mendistribusikan pengetahuan yang ada secara lebih efisien. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada dua tujuan utama peranan yang harus diberikan oleh modal struktural, yaitu : 29 - Pertama, menyusun “body of knowledge” yang dapat ditranfer, dapat dipelihara atau dapat mempertahankan resep-reseppedoman yang mungkin bisa hilang. Resep- reseppedoman tersebut bisa saja berupa resep menjalankan proses bisnis, teknologi yang digunakan 28 Ibid, h. 46 29 Ibid, h. 53-55 dapat berfungsi sebagai sarana untuk menemukan, memproses dan menyebarkan pengetahuan maupun praktek-praktek terbaik yang pernah dilakukan ke seluruh perusahaan. - Kedua, Menghubungkan orang-orang dengan data, para ahli dan keahlian termasuk body of knowledge . Berbagai sarana yang dapat dipergunakan untuk mempercepat aliran pengetahuan di dalam perusahaan misalnya, penggunaan sistem komputerisasi yang terintegritas, yang dapat diakses ke seluruh perusahaan, menyediakan data para pesaing, konsumen, profil perusahaan, laporan dari penjualan para pemasar, dll. Data tersebut harus senantiasa diperbaharui, terintegritas dengan seluruh unit perusahaan serta dapat diakses dengan mudah. Seorang individu yang dapat memiliki tingkat intelektual yang tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka modal intelektual tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. c. Relational Customer Capital 30 Relational Capital dapat diartikan sebagai relasi-relasi dengan para pelanggan dan prospeknya. Elemen ini merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata. Modal ini dapat diukur berdasarkan keuntungan yang diperoleh dari pelanggan. Oleh karena itu, Brinker mendefinisikan modal pelanggan sebagai hubungan dengan orang yang dilakukan tidak hanya berarti kepada klien dan pelanggan, tetapi juga kepada pemasok sehingga hubungan ini seringkali disebut dengan model realsional. Menurut Abeysekera, berbagai macam aspek dari relational capital perlu mendapatkan perhatian untuk dikelola sehingga dapat menciptakan nilai bagi perusahaan antara lain; merk, market share, kepuasan pelanggan, nama perusahaan, saluran distribusi, lisensi. Perusahaan harus mampu menciptakan barang dan jasa yang berbeda dan memiliki nilai lebih dimata konsumen. relational capital juga meliputi kemampuan mengidentifikasi pasar yang ingin di bidik dan memprediksikan perusahaan dalam pasar. Hal ini dapat tercipta melalui pengetahuan karyawan yang diproses dengan modal struktural yang akhirnya menghasilkan hubungan yang baik dengan pihak luar. 30 Ibid h.56-57