1 Top performance – skor VAIC™ diatas 3
2 Good performance – skor VAIC™ antara 2,0 sampai 2,99
3 Common Performance – skor VAIC™ antara 1,5 sampai 1,99
4 Bad performance – skor VAIC™ dibawah 1,5
Berikut ini peringkat VAIC 10 sampel perbankan periode 2011- 2015, disajikan dalam bentuk tabel :
B1. Peringkat VAIC tahun 2011
Tabel 4. 4 Peringkat VAIC tahun 2011
Peringkat Bank
Score Kategori
1 BRI
5.02 Top Performance
2 Mandiri
4,99 Top Performance
3 BCA
4.68 Top Performance
4 CIMB
4.31 Top Performance
5 BNI
3.96 Top Performance
6 BSM
3.65 Top Performance
7 Muamalat
3.50 Top Performance
8 BPNS
2.76 Good Performnce
9 BNI Syariah
2.08 Good Performnce
10 BRI Syariah
1.50 Common
Performace Sumber: Data diolah
Pada tabel 4.4 bank yang masuk dalam kategori Top Performance
sebanyak 7 bank, terdiri dari 5 bank konvensional 2 bank syariah. Bank konvensional menduduki ranking 5 besar yang memiliki nilai
VAIC diatas 4 dan bank BRI yang menduduki kategori ranking pertama di tahun 2011 dengan memperoleh nilai VAIC sebesar 5,02.
Bank syariah belum mampu menghasilkan nilai VAIC diatas 4
sehingga masih dibawah score dari bank konvensional. Menurut Dhani Gunawan Idat
57
bahwa kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia SDM Bank Syariah yang belum memadai,teknologi
informasi kurang mendukung pengembangan produk serta layanan. Kualitas SDM dan teknologi informasi perbankan syariah secara
umum masih di bawah kualitas yang dimiliki perbankan konvensional. Lalu pemahaman dan kesadaran masyarakat yang masih rendah ke
bank syariah.
B2. Peringkat VAIC tahun 2012
Tabel 4. 5 Peringkat VAIC tahun 2012
Peringkat Bank
Score 1
BPNS 5.18
Top Performance 2
Mandiri 5.00
Top Performance 3
BRI 4.91
Top Performance 4
BCA 4.41
Top Performance 5
CIMB 4.31
Top Performance 6
BNI 4.05
Top Performance 7
BSM 4.02
Top Performance 8
Muamalat 3.29
Top Performance 9
BRI Syariah 2.68
Good Performance 10
BNI Syariah 2.42
Good Performance Sumber: Data diolah
Pada tabel 4.5 terlihat peningkatan pada tahun sebelumnya,
dimana terdapat 8 bank yang masuk kategori Top Performance yang terdiri dari 5 bank konvensional dan 3 bank syariah. Panin Bank
57
Dhani Gunawan Idat “Tujuh Persoalan Perbankan Syariah Untuk Berkembang” Artikel ini diakses pada tanggal 19 Oktober 2016 dari
http:infobanknews.comtujuh-persoalan- perbankan-syariah-untuk-berkembang
Syariah menduduki ranking pertama, peningkatan yang sangat drastis dimana pada tahun sebelumnya Panin Bank Syariah menduduki
ranking 8. Lalu, BRI yang pada tahun sebelumnya menduduki rangking pertama menurun menjadi ranking 3 dan Bank Mandiri tetap
pada posisi semula dimana Bank Mandiri masih bertahan pada posisi kedua. Hal ini menunjukkan peningkatan yang bagus dibanding tahun
sebelumnya bagi bank syariah.
B3. Peringkat VAIC tahun 2013
Tabel 4. 6 Peringkat VAIC Tahun 2013
Peringkat Bank
Score Kategori
1 Mandiri
4.96 Top Performance
2 BRI
4.70 Top Performance
3 BCA
4.58 Top Performance
4 BNI
4.40 Top Performance
5 CIMB
3.96 Top Performance
6 BSM
3.83 Top Performance
7 BPNS
3.31 Top Performance
8 Muamalat
3.20 Top Performance
9 BNI Syariah
2.66 Good Performance
10 BRI Syariah
2.12 Good Performance
Sumber: Data diolah
Pada tabel 4.6 terlihat bahwa terdapat 8 bank yang masuk kategori
Top Performance terdiri dari 5 bank konvensional dan 3 bank syariah. Bank Mandiri menunjukkan peningkatan dimana Bank Mandiri
menduduki posisi pertama dan BRI Syariah masih tetap dalam posisi ranking terakhir walaupun pada tahun 2012 bisa naik satu posisi
menjadi ranking 9. BRI Syariah lebih sering masuk kedalam kategori
Common Performance disebabkan oleh terjadinya peningkatan beban tetapi tidak diimbangi dengan bertambahnya pendapatan selain itu
sumber daya manusia yang dimiliki tidak efektif dan efisien dalam memberikan kontribusi kepada perusahaan ini dilihat dari beban
personalia yang tinggi tetapi hanya menghasilkan pendapatan yang minim.
B4. Peringkat VAIC tahun 2014
Tabel 4. 7 Peringkat VAIC Tahun 2014
Peringkat Bank
Score Kategori
1 Mandiri
5.01 Top Performance
2 BNI
4.61 Top Performance
3 BRI
4.60 Top Performance
4 BCA
4.49 Top Performance
5 BPNS
4.38 Top Performance
6 Muamalat
4.08 Top Performance
7 CIMB
3.80 Top Performance
8 BSM
3.10 Top Performance
9 BNI Syariah
2.92 Good Performance
10 BRI Syariah
1.62 Common
Performance Sumber: Data diolah
Pada tabel 4.7 terlihat bahwa terdapat 8 bank yang masuk kategori
Top Performance terdiri dari 5 bank konvensional dan 3 bank syariah. Bank Mandiri masih mempertahankan posisi pertama pada tahun ini.
Terdapat peningkatan pada score Bank Syariah yang pada tahun 2014 Panin Bank Syariah dan Bank Muamalat menghasilkan score diatas 4.
Pada tahun 2014, Panin Bank Syariah memperoleh penghargaan Indonesia Banking Award 2014 sebagai Best Performance Banking.
Lalu Tahun 2014 merupakan tahun yang menentukan bagi Panin Bank Syariah. Dengan telah ditawarkannya saham perdana ke publik go
public, telah menambah kapabilitas Panin Bank Syariah dalam mengambil langkah-langkah strategis untuk memacu pertumbuhan dan
menjaga kelangsungan bisnis. Sehingga Panin Bank Syariah memfokuskan upayanya untuk menciptakan nilai tambah bagi
pemangku kepentingan dan mendukung pertumbuhan bisnis.
B5. Peringkat VAIC tahun 2015
Tabel 4. 8 Peringkat VAIC Tahun 2015
Peringkat Bank
Score Kategori
1 Mandiri
5.26 Top Performance
2 BNI
4.60 Top Performance
3 BRI
4.57 Top Performance
4 BCA
4.39 Top Performance
5 BNI Syariah
4.15 Top Performance
6 BPNS
3.34 Top Performance
7 CIMB
3.19 Top Performance
8 Muamalat
2.84 Good Performance
9 BRI Syariah
2.59 Good Performance
10 BSM
1.79 Common
Performance Sumber: Data diolah
Pada tabel
4.8 terlihat
bahwa Bank
Mandiri masih
mempertahankan posisi pertamanya. Lalu, BNI syariah menghasilkan nilai VAIC yang sangat drastis tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Hal yang menarik dari BNI syariah adalah pada tahun 2015 BNI syariah memperoleh penghargaan sebagai Bank Syariah terbaik 2015
versi majalah investor Berdasarkan hasil penilaian team juri Investor
Syariah Award Majalah Investor tahun 2015, penghargaan diberikan kepada lima instansi perbankan syariah terbaik diantaranya PT BNI
Syariah yang meraih juara kategori aset diatas Rp 10 Triliun, PT Bank Panin Syariah kategori aset di bawah 10 Triliun.
B6. Gabungan Peringkat VAIC Tahun 2011-2015
Tabel 4. 9 Gabungan Peringkat VAIC Tahun 2011-2015
2011 2012
2013 2014
2015 BRI
5.02 BPNS 5.18 Mandiri
4.96 Mandiri 5.01 Mandiri
5.26 Mandiri
4.99 Mandiri 5.00 BRI
4.70 BNI 4.61 BNI
4.60 BCA
4.68 BRI 4.91 BCA
4.58 BRI 4.60 BRI
4.57 Cimb
4.31 BCA 4.41 BNI
4.40 BCA 4.49 BCA
4.39 BNI
3.96 Cimb 4.31 Cimb
3.96 PaninS 4.38 BNIS
4.15 BSM
3.65 BNI 4.05 BSM
3.83 BMI 4.08 PaninS
3.34 BMI
3.50 BSM 4.02 PaninS
3.31 Cimb 3.80 Cimb
3.19 PaninS
2.76 BMI 3.29 BMI
3.20 BSM 3.10 BMI
2.84 BNI
2.08 BRIS 2.68 BNIS
2.66 BNIS 2.92 BRIS
2.59 BRIS
1.50 BNIS 2.42 BRIS
2.12 BRIS 1.62 BSM
1.79
Sumber: Data diolah Tabel 4.9 adalah gabungan peringkat VAIC dari tahun 2011-2015
sehingga terlihat posisi pertama hingga terakhir dari tahun 2011-2015. Pada tahun 2011 Bank Rakyat Indonesia memperoleh posisi pertama,
Bank Rakyat Indonesia mendapatkan penghargaan Best Performance Bank Kategori Bank Persero dari ABFI Banking Award 2011.
58
Pada tahun 2012 ranking pertama diperoleh Panin Bank Syariah, pada tahun 2012
Panin Bank Syariah mendapatkan penghargaan Bank yang berpredikat SANGAT BAGUS atas kinerja keuangan tahun 2012 dan 1st The Best
58
www.bri.co.id diakses pada tanggal 06 November 2016.
Bank 2012 In Human Capital.
59
Terakhir pada tahun 2013-2015 Bank Mandiri menempati posisi pertama kategori Top Performance selama 3
tahun berturu-turut. Bank Mandiri memperoleh penghargaan dalam survei Banking Service Excellence Monitor BSEM 2015 oleh Marketing
Research Indonesia MRI dan Majalah Info Bank, Bank Mandiri masuk daftar 10 Bank Terbaik Dalam Pelayanan Prima dengan nilai 83.04
Prestasi puncak sebagai The Best Bank Service Excellence ini merupakan yang ke delapan kalinya diperoleh Bank Mandiri secara
berturut-turut dari tahun 2008 sampai tahun 2015. Tidak hanya itu, dalam ajang ini Bank Mandiri juga berhasil meraih predikat sebagai The Most
Consistent Bank in Service Excellence 5 tahun berturut-turut dari tahun 2010
– 2015, meraih The Golden Trophy for Banking Service Excellence 4 tahun berturut-turut dari tahun 2012
– 2015, serta 11 sebelas penghargaan lainnya. Penghargaan-penghargaan ini membuktikan bahwa
Bank Mandiri berhasil menjadikan service excellence sebagai bagian dari budaya perusahaan yang diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan.
60
59
https:www.paninbanksyariah.co.idindex.phppenghargaan?id=102 , diakses pada
tanggal 06 November 2016.
60
Berita Mandiri “Bank Mandiri Perkuat Kualitas Layanan”Artikel ini diakses pada tanggal
06 November
2016 dari
http:www.bankmandiri.co.idcorporate01news- detail.asp?id=QFCT07452513row=9
C. Analisis Statistik
1. Uji Statistics Descriptive
Tujuan dilakukan uji analisis deskriptif adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari masing-masing variabel penelitian.
Penelitian ini menggunakan 3 variabel yang didapat dari komponen intellectual capital
VAIC™ yaitu Value Added Capital employed VACA, Value Added Human Capital VAHU dan Structural
Capital Value Added STVA. Data statistik deskriptif komponen intellectual capital pada perbankan syariah dapat dilihat pada tabel 4.9
dan perbankan konvensional dilihat pada tabel 4.10
Tabel 4. 10 Descriptive Statistics Bank Syariah
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation VACA
25 .07
.73 .4232
.17717 VAHU
25 1.08
4.24 2.1712
.74186 STVA
25 .07
.76 .4856
.17725 Valid N
listwise 25
Sumber: SPSS, Ver.20 Value Added Capital Employed VACA nilai maximum sebesar
0,73 yang dihasilkan Bank Syariah Mandiri sedangkan nilai minimum 0,07 yang dihasilkan BRI Syariah. Lalu memiliki mean sebesar 0,4232
dengan standar deviasi 0,17717. Nilai mean menunjukkan lebih besar dari standar deviasi mean standar deviasi maka artinya sebaran
data semakin seragam homogen.
Value Added Human Capital VAHU memiliki nilai minimum sebesar 1,08 dihasilkan oleh BRIS sedangkan nilai maximum VAHU
sebesar 4,24 dihasilkan oleh Panin Bank Syariah. Lalu nilai mean sebesar 2,1712 dengan standar deviasi 0,74186. Nilai mean
menunjukkan lebih besar dari standar deviasi mean standar deviasi maka artinya sebaran data semakin seragam homogen.
Structural Capital Value Added STVA memiliki nilai minimum sebesar 0,07 dihasilkan oleh BRIS sedangkan nilai maximum STVA
sebesar 0,76 dihasilkan oleh Panin Bank Syariah. Lalu nilai mean sebesar 0,4856 dengan standar deviasi 0,17725. Nilai mean
menunjukkan lebih besar dari standar deviasi mean standar deviasi maka artinya sebaran data semakin seragam homogen.
Tabel 4. 11 Descriptive Statistics Bank Konvensional
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation VACA
25 .33
.64 .4196
.07266 VAHU
25 2.30
4.08 3.3896
.38809 STVA
25 .56
.75 .7016
.03997 Valid N
listwise 25
Sumber: SPSS,Ver.20 Value Added Capital Employed VACA nilai maximum sebesar
0,64 yang dihasilkan oleh BRI sedangkan nilai minimum 0,33 yang dihasilkan oleh CIMB Niaga. Lalu memiliki mean sebesar 0,4196
dengan standar deviasi 0,07266. Nilai mean menunjukkan lebih besar
dari standar deviasi mean standar deviasi maka artinya sebaran data semakin seragam homogen.
Value Added Human Capital VAHU memiliki nilai minimum sebesar 2,3 dihasilkan oleh CIMB Niaga sedangkan nilai maximum
VAHU sebesar 4,08 dihasilkan oleh Bank Mandiri. Lalu nilai mean sebesar 3,3896 dengan standar deviasi 0,38809. Nilai mean
menunjukkan lebih besar dari standar deviasi mean standar deviasi maka artinya sebaran data semakin seragam homogen.
Structural Capital Value Added STVA memiliki nilai minimum sebesar 0,56 dihasilkan oleh CIMB Niaga sedangkan nilai maximum
STVA sebesar 0,75 dihasilkan oleh Bank Mandiri. Lalu nilai mean sebesar 0,7016 dengan standar deviasi 0,03997. Nilai mean
menunjukkan lebih besar dari standar deviasi mean standar deviasi maka artinya sebaran data semakin seragam homogen.
2. Uji Normalitas
Sebelum menguji hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Tujuannya adalah untuk mengetahui
apakah variabel atau residual memiliki distribusi yang normal. Pada penelitian ini, uji normalitas data menggunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dengan melihat taraf siginifikansi yang ditentukan yaitu 5. Dasar pengambilan keputusannya dari hasil uji
normalitas adalah jika nilai Asymp.Sig 2-tailed 0,05 maka variabel
berdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2-tailed 0,05 maka variabel berdistribusi tidak normal.
Adapun hipotesis dari uji normalitas yang dibuat adalah: H
o
: Data terdistribusi secara normal. H
a
: Data tidak berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas disajikan pada Tabel sebagai berikut
Tabel 4. 12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
VACA VAHU
STVA N
50 50
50 Normal Parameters
a,b
Mean .4214
2.7804 .5936
Std. Deviation .13403
.84972 .16755
Most Extreme Differences
Absolute .108
.133 .189
Positive .085
.064 .160
Negative -.108
-.133 -.189
Kolmogorov-Smirnov Z .761
.943 1.337
Asymp. Sig. 2-tailed .609
.336 .056
Sumber : SPSS, Ver.20 Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.12 dapat dijelaskan
bahwa: 1 Analisis tabel diatas dapat dilihat bahwa pada variabel Value
Added Capital employed VACA memiliki nilai Asymp.Sig sebesar 0.609. Asymp.Sig 0.609
α 0.05 maka H
o
diterima,