Pengertian Perbankan Syariah Pengertian Bank Syariah dan Bank Konvensional

Sistem bunga dalam bank konvensional yaitu dengan penentuan besarnya prosentase suku bunga yang dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu untung untuk pihak bank, jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan berlipat ganda saat keadaan ekonomi sedang baik, eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama islam dan pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa mempertimbangkan proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.

D. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Beberapa perbedaan antara bank syariah dan bank konvensional antara lain 44 : 1. Investasi Bank syariah dalam menyalurkan dananya kepada pihak pengguna dana, sangat selektif dan hanya boleh menyalurkan dananya dalam investai halal. Perusahaan yang melakukan kerja sama usaha dengan bank syariah, haruslah perusahaan yang memproduksi barang dan jasa yang halal. Bank syariah tidak akan membiayai proyek yang terkandung di dalamnya hal-hal yang diharamkan dalam Islam. Sebaliknya, bank konvensional tidak mempertimbangkan jenis investasinya, akan tetapi penyaluran dananya dilakukan untuk 44 Ismail. “Perbankan Syariah”. Jakarta: Kencana 2011. h. 34 perusahaan yang menguntungkan, meskipun menurut syariah islam tergolong produk yang tidak halal. 2. Return Return yang diberikan oleh bank syariah kepada pihak investor, dihitung dengan menggunakan sistem bagi hasil, sehingga adil bagi kedua pihak. Return yang diberikan atau di terima oleh bank syariah akan berfluktuasi, sangat tergantung pada hasil usaha yang dilaksanakan oleh mitra usaha baik bank maupun nasabah. Sebaliknya, dalam bank konvensional return yang diberikan maupun yang diterima dihitung berdasarkan bunga. Bunga dihitung dengan mengalikan antara persentase bunga dengan pokok pinjaman atau pokok penempatan dana, sehingga hasilnya akan tetap. 3. Perjanjian Perjanjian yang dibuat antara bank syariah dan nasabah baik nasabah investor maupun pengguna dana sesuai dengan kesepakatan berdasarkan prinsip syariah. Sebaliknya, perjanjian yang dilaksanakan antara bank konvensional dan nasabah adalah menggunakan dasar hukum positif. 4. Orientasi Orientasi bank syariah dalam memberikan pembiayaannya adalah falah dan profit oriented. Bank syariah memberikan pembiayaan semata-mata tidak hanya berdasarkan keuntungan yang diperoleh atas pembiayaan yang diberikan, akan tetapi juga mempertimbangkan pada