ProdukJasa Bank Konvensional ProdukJasa Bank Syariah

Prinsip wadiah yang diterapkan adalah wadiah yad-dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Wadiah yad- dhamanah, pihak yang dititipi bank bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh memanfaatkan harta titipan tersebut. - Prinsip Mudharabah Dalam menerapkan prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak sebagai shohibul maal pemilik modal dan bank sebagai mudharib pengelola. Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka. c. Jasa Perbankan Selain melaksanakan fungsinya sebagai intermediasi penghubung antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana, bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan antara lain : Sharf Jual beli valuta asing, Kliring, Inkaso, Transfer dan lain- lain. 47 47 Ibid h. 112

F. Hipotesis

Dalam Penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: 1. : Tidak terdapat perbedaan Value Added Capital Employed VACA antara Bank Syariah dan Bank Konvensional. : Terdapat perbedaan Value Added Capital Employed VACA antara Bank Syariah dan Bank Konvensional. 2. : Tidak terdapat perbedaan Value Added Human Capital VAHU antara Bank Syariah dan Bank Konvensional. : Terdapat perbedaan Value Added Human Capital VAHU antara Bank Syariah dan Bank Konvensional. 3. : Terdapat perbedaan Structural Capital Value Added STVA antara Bank Syariah dan Bank Konvensional. : Terdapat perbedaan Structural Capital Value Added STVA antara Bank Syariah dan Bank Konvensional.

G. Review Studi Terdahulu

Untuk mendukung materi dalam penelitian ini, beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dan berhubungan dengan penelitian ini diantaranya: Tabel 2. 2 Review Studi Terdahulu No Nama penulis judul penelitiantahun Substansi Perbedaan dan persamaan dengan penulis 1. Ihyaul Ulum MD Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.10, No.2. November 2008 Jurnal tersebut bertujuan untuk mengestimasi dan menganalisis Value Added Intellectual Coefficient VAIC dalam pengukuran kinerja yang berbasis pada nilai atas perusahaan perbankan di Indonesia selama tiga tahun, 2004-2006. Hasil penelitian menyatakan bahwa pada tahun 2004 dan 2006 secara umum kinerja perusahaan perbankan di Indonesia masuk dalam kategori good performers sedangkan pada tahun 2005 kinerjanya turun menjadi common performers. Perbedaan : Jurnal milik Ihyaul Ulum bertujuan untuk mengestimasi dan menganalisis Value Added Intellectual Coefficient VAIC dalam pengukuran kinerja yang berbasis pada nilai atas perusahaan perbankan. Sedangkan penelitian saya menganalisis komponen Value Added Intellectual Coefficient VAIC yang dimiliki perbankan syariah dan perbankan konvensional kemudian melakukan uji beda menggunakan uji independent sample t-test. Persamaan : Penelitian ini menggunakan variabel yang sama yaitu intellectual capital dan memberikan kategori untuk setiap bank berdasarkan Business Performance Indicator BPI 2. Agnes Utari dan Y.Anni Aryani “Intellectual Capital dan Keunggulan Kompetitif Studi Empiris Perusahaan Manufaktur versi Jakarta Stock Industrial Classification- JASICA. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.15, No.1 Mei 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penciptaan nilai dan efisiensi kapital intelektual IC antara perusahaan dengan keunggulan kompetitif berkelanjutan dan takberkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam penciptaan nilai atas aset yang diproksikan dengan Value Added Intellectual Coefficient VAIC™ dan nilai efisiensi IC yang diproksikan dengan Intellectual Capital Efficiency ICE antara dua kelompok perusahaan yang diujikan. Perbedaan: Perbedaan terletak pada objek penelitian, dimana jurnal Agnes Utari dan Y.Anni melihat adakah perbedaan intellectual capital pada objek industri yang masuk dalam kelompok perusahaan dengan keunggulan kompetitif berkelanjutan dan takberkelanjutan. Sedangkan penelitian saya melihat adakah perbedaan intellectual capital pada bank syariah dan bank konvensional. Persamaan: Penelitian ini menggunakan variabel yang sama yaitu intellectual capital dan melakukan uji beda menggunakan uji independent sample t- test 3. Novie Erawati Suwiji “Analisis Perbedaan Modal Intelektual Antar Indusrti: Perbankan, Telekomunikasi dan Manufaktur” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Widya Mandala Katolik Surabaya,2016 penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris perbedaan modal intelektual antar industri yaitu industri perbankan, telekomunikasi, dan manufaktur dengan dua metode yaitu VAI C™ dan content analysis. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat perbedaan modal intelektual antar industri perbankan, telekomunikasi, dan manufaktur dengan metode content analysis. Sedangkan metode VAI C™ hanya membuktikan bahwa terdapat perbedaan modal intelektual antar industri perbankan dan manufaktur. Hasil analisis metode VAI C™ membuktikan bahwa industri manufaktur memiliki modal intelektual yang lebih tinggi dibanding kedua industri lainnya. Sedangkan metode content analysis membuktikan bahwa industri telekomunikasi memiliki modal intelektual yang lebih tinggi dibanding industri perbankan dan manufaktur Perbedaan : Perbedaan terletak pada objek penelitian, dimana penelitian milik Novie Erawati melihat adakah perbedaan intellectual capital pada objek industri perbankan, telekomunikasi dan manufaktur. Sedangkan penelitian saya melihat adakah perbedaan intellectual capital pada bank syariah dan bank konvensional. Persamaan : Penelitian ini menggunakan variabel yang sama yaitu intellectual capital dan melakukan uji beda menggunakan uji independent sample t- test 4. Mavridis D.G The Intellectual Capital Penelitian ini dilakukan pada industri perbankan di Jepang Perbedaan: