2.5.1 Pengeringan benih
Dalam hal pengeringan, terdapat dua hal yang harus diperhatikan yaitu proses penurunan kadar air benih yang sudah masak dan peningkatan
pemasakan buah untuk buah tua yang belum masak. Oleh karena itu untuk benih yang diunduh tetapi belum masak, harus dilakukan pemeraman terlebih
dahulu Sutopo 2004. Mugnisjah dan Setiawan 1990, mengemukakan bahwa kadar air yang terlalu tinggi pada benih dapat menyebabkan memanas
karena respirasi dan berbagai cendawan dapat tumbuh. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjamin agar benih yang dipanen memiliki kadar air yang
aman sebelum disimpan. Pengeringan benih mencakup dua proses yaitu pengalihan kelembaban
dari permukaan benih ke udara sekeliling benih dan pemindahan air dari bagian dalam benih ke permukaan benih. Pengalihan air dari permukaan benih
ke udara sekitarnya semata-mata merupakan suatu fungsi dari perbedaan tekanan uap antara permukaan benih dan udara sekelilingnya. Dengan kata
lain makin basah permukaan benih dan makin kering udara sekeliling, makin cepat pergerakan air dari permukaan benih ke udara sekelilingnya Byrd
1968. Menurut Mugnisjah dan Setiawan 1990, pengeringan benih biasanya
dilakukan sebelum pembersihan benih. Pengeringan dengan panas buatan, baik yang menggunakan elemen listrik baik yang menggunakan minyak tanah
dapat menggantikan panas matahari. Pengeringan sampai kadar air yang aman bagi penyimpanan sebaiknya dilakukan sesegera mungkin setelah benih
dipanen. Pengeringan hendaknya tidak terlalu cepat karena dapat menyebabkan selaput benih mengeras dan memerangkap kelembaban di
dalam benih, oleh karena itu suhu hendaknya dikendalikan dengan seksama. Benih-benih yang dikeringkan adalah benih yang termasuk ke dalam
jenis ortodoks. Pengeringan benih dilakukan sebagai upaya untuk menurunkan kadar air. Untuk benih-benih rekalsitran, maka tidak diperlukan proses
pengeringan. Hal ini dengan landasan bahwa benih rekalsitran apabila diturunkan kadar airnya akan mengakibatkan embrio menjadi mati, sehingga
benih menjadi tidak berkecambah Sutopo 2004. Selanjutnya dikemukakan
bahwa teknik yang direkomendasikan adalah dengan menjemur di bawah sinar matahari, dikeringudarakan diangin-anginkan atau dengan cara
pengkondisian pada suhu tertentu di suatu ruangan.
2.5.2 Perendaman benih 2.5.2.1 Perendaman dengan air