diperoleh pada perlakuan B2 perendaman dengan larutan H
2
SO
4
1 selama 10 menit yaitu sebesar 1,13 hari
2
atau meningkat 182,5 dibandingkan dengan B0 kontrol. Hal ini berarti benih Angsana pada perlakuan B2
mampu berkecambah normal yang dapat tumbuh menjadi tanaman normal dilapangan.
4.1.5 Kecepatan tumbuh benih Angsana
Kecepatan tumbuh merupakan cerminan jumlah benih normal yang tumbuh setiap hari. Pengaruh perlakuan pematahan dormansi memberikan
respon kecepatan tumbuh benih Angsana yang berbeda-beda Gambar 10.
1. 4
1 d 1.
3 9 d
1. 6 c
1 .4
1 d
.91 b
0. 7
7 a
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60
B0 B1
B2 B3
B4 B5
Perlakuan pematahan dormansi
kecepatan tumbuh
hari
Gambar 10 Pengaruh perlakuan pematahan dormansi terhadap kecepatan tumbuh benih Angsana
Gambar 10 menunjukkan bahwa pematahan dormansi benih Angsana pada perlakuan B2 perendaman dengan larutan H
2
S0
4
1 selama 10 menit dan B5 perendaman dengan larutan KNO
3
1 selama 24 jam menghasilkan kecepatan tumbuh yang paling tinggi yaitu masing-masing
sebesar 1,41 hari, sedangkan pengaruh yang paling kecil diperoleh pada perlakuan B0 perendaman dengan air panas selama 30 menit kemudian
direndam dengan air dingin selama 12 jam yaitu sebesar 0,77 hari. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan pematahan dormansi terhadap
kecepatan tumbuh benih Angsana, maka data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam uji F Tabel 6.
Tabel 6 Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan pematahan dormansi terhadap kecepatan tumbuh benih Angsana.
Sumber Keragaman DF
JK KT
F hitung Sig
Perlakuan B 5
1,21 0,24
200,27 0,00 Galat 12
0,01 0,001
Total 17 1,22
Keterangan Berpengaruh sangat nyata pada taraf uji F
0,01
Tabel 6 menunjukkan bahwa perlakuan pematahan dormansi berpengaruh sangat nyata terhadap kecepatan tumbuh benih Angsana.
Untuk mengetahui perlakuan yang terbaik selanjutnya dilakukan uji lanjut Duncan Tabel 7.
Tabel 7 Hasil uji lanjut Duncan pengaruh perlakuan pematahan dormansi terhadap kecepatan tumbuh benih Angsana.
Perlakuan Kecepatan tumbuh
hari Peningkatan kecepatan
tumbuh B0 0,77
a
B1 0,91
b
18,18 B2 1,41
d
83,12 B3 1,06
c
37,66 B4 1,39
d
80,52 B5 1,41
d
83,12
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menyatakan tidak berbeda sangat nyata pada uji lanjut Duncan taraf 0,01
Tabel 7 menunjukkan bahwa respon kecepatan tumbuh paling kecil diperoleh pada perlakuan B0 perendaman dengan air panas selama 30 menit
kemudian direndam dengan air dingin selama 12 jam yaitu sebesar 0,77 hari, sedangkan kecepatan tumbuh tertinggi diperoleh pada perlakuan
B5 perendaman dengan larutan KNO
3
1 selama 24 jam dan B2 perendaman dengan H
2
SO
4
1 selama 10 menit yaitu masing-masing sebesar 1,41 hari atau meningkat sebesar 83,12 dibandingkan dengan
B0 kontrol. Hal ini berarti perlakuan B2 dan B5 berpengaruh sangat nyata terhadap kekuatan tumbuh benih Angsana.
4.1.6 Laju perkecambahan benih Angsana