enzim pengangkutan cadangan makanan. Selanjutnya dikemukakan bahwa teknik yang direkomendasikan dalam menghasilkan air hasil fermentasi
Rebung adalah dengan mengambil air sari dari Rebung yang didiamkan selama 3 hari.
2.5.3 Perkecambahan benih
Perkecambahan didefinisikan sebagai mekar dan berkembangnya struktur-struktur penting dari embrio benih yang menunjukkan
kemampuannya untuk menghasilkan tanaman normal pada keadaan yang menguntungkan. Adapun fase-fase perkecambahan Byrd 1968 :
1 Imbibisi Kandungan air benih minimum pada saat perkecambahan
berlangsung disebut taraf kandungan air kritik. Beberapa faktor yang mempengaruhi laju penyerapan air yaitu: permeabilitas dari kulit benih
terhadap air, temperatur, luas permukaan benih yang berhubungan dengan air, jenis benih, kemasakan benih, umur benih dan susunan kimia.
2 Perombakan Hampir seluruh simpanan bahan makanan yang terdapat dalam benih
yang kering ada dalam bentuk yang tidak larut dan tidak mobil. Agar simpanan makanan ini dapat dialihkan ke titik tumbuh dari poros embrio,
maka harus diuraikan menjadi bentuk yang larut dan mobil melalui suatu proses yang disebut perombakan.
3 Mobilitas dan pengangkutan zat makanan Mobilitas dan pengangkutan zat makanan merupakan suatu proses
pengangkutan cadangan makanan yang sudah dirombak, dari sel-sel penyimpanan ke titik tumbuh pada poros embrio.
4 Asimilasi Estela zat makanan yang sudah dirombak sampai pada titik tumbuh,
maka zat itu harus ditransformasikan menjadi senyawa hidup protoplasma
sebelum zat itu dapat digunakan dalam proses pertumbuhan. Transformasi ini disebut asimilasi.
5 Respirasi Dalam proses ini sel mengambil oksigen dari udara atau air dan
mempergunakannya dalam oksidasi sehingga dihasilkan energi dalam bentuk panas. Dalam benih yang sedang berkecambah karbohidrat atau
substrat lain dioksidasi untuk produksi energi. Jumlah oksigen yang diperlukan untuk respirasi bergantung pada macam substrat yang sedang
dioksidasi. 6 Pertumbuhan
Pertumbuhan pada benih yang sedang berkecambah, diawali baik berupa perpanjangan sel dan maupun pembelahan sel. Bagian embrio tempat
pertumbuhan pertama terjadi kelihatannya berlainan dari spesies ke spesies.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 4.1.1 Kadar air benih Angsana Pterocarpus indicus Will
Untuk memulai proses perkecambahan, benih harus mencapai suatu kadar air minimum. Air dalam proses perkecambahan dipergunakan dalam
banyak reaksi biokimia. Salah satu proses biokimia yang terjadi adalah proses perombakan simpanan bahan makanan yang terdapat dalam benih.
Air diperlukan untuk mengaktifkan enzim-enzim yang berperan dalam proses perombakan, seperti enzim amilase untuk merombak karbohidrat
menjadi glukosa, enzim lipase untuk merombak lemak menjadi asam lemak dan gliserol, serta enzim protase untuk merombak protein menjadi asam
amino Byrd 1968. Benih Angsana yang digunakan adalah benih yang memiliki mutu fisik
yang baik dengan kriteria berwarna coklat tua, ukuran relatif sama, tidak rusakcacat, tidak terdapat gerowong, dan tidak terserang hama penyakit
Gambar 4.
Gambar 4 Buah bersayap a, buah tidak bersayap b, benih c Angsana yang digunakan dalam penelitian
Kadar air merupakan salah satu indeks mutu benih yang penting, oleh karena itu sangat diperlukan penguasaan teknik dan metode penentuan kadar
air benih. Penentuan kadar air benih pada prinsipnya merupakan penguapan air bebas dari contoh benih, sehingga mengakibatkan berkurangnya berat
awal contoh benih yang mencerminkan berat air yang dikandung oleh benih tersebut setelah benih dikeringkan dalam oven bersuhu 103±2
C selama 17± 1 jam. Adapun perhitungan kadar air Tabel 1.
a b
c