20 periode panen, kadar kurkuminoida tertinggi terdapat pada jenis C. longa kunyit
sebesar 3,97 Lin et al. 2001.
Aktivitas biologis temu putih C. zedoaria secara in-vitro dan in-vivo
1. Aktivitas anti bakteri
Sunardi et al. 2002 melaporkan minyak atsiri rimpang temu putih 10 µLkertas cakram menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, B. subtilis, E coli, P.aeruginosa S.
typhi, S. typhymurium, S. paratyphi B dan C, tetapi tidak memberikan penghambatan terhadap pertumbuhan fungi Trichophyton sp, Microsporum gypsum dan Aspergillus
niger. Penelitian uji anti mikroba yang dilakukan oleh Wilson et al. 2005 terhadap 6 jenis ekstrak polar, semi polar dan nonpolar dari C. zedoaria dan C. malabrarica
terhadap bakteri Gram positif B. subtilis, S. aureus, M.luteus, Gram negatif E.coli, P.mirabilis, K.pneumonia dan fungi A.niger dan C.albicans memberikan hasil yang
mendukung pemakaian ekstrak non polar C. zedoaria sebagai obat tradisional untuk mengatasi infeksi bakteri dan jamur.
2. Aktivitas anti inflamasi
Inflamasi atau radang adalah reaksi jaringan selular dan vaskular terhadap cedera, dengan melepaskan mediator kimia seperti faktor kemotaksis, bradikinin,
histamin, leukotrien prostaglandin, sitokin IL-1; interleukin-1, TNF; tumor necrosis factor, faktor pengaktif trombosit PAF; platelet activating factor. Tanda - tanda utama
inflamasi adalah rubor redness, tumor swelling, calor heat, dolor pain dan kehilangan fungsi functio laesa Cotran dan Collins 1999. Mekanisme aksi metabolit
sekunder tumbuhan sebagai anti inflamasi adalah dengan interaksi langsung atau tidak langsung dengan berbagai: 1 mediator inflamasi metabolit asam arakidonat, peptida,
sitokin, 2 produksi atau fungsi second messenger cGMP, cAMP, berbagai protein kinase, 3 ekspresi faktor transkripsi Ap-1; activator protein-1, NF-
κ B; nuclear factor
kappa B dan 4 proto onkogen c-jun, c-fos dan c-myc dan 5 ekspresi molekul pro- inflamasi seperti inducible NO synthase iNOS,Cycylooxygenase COX-2, sitokin IL-
1ß, TNF-a , neuropetida dan protease Calixto et al. 2003. Kurkumin adalah zat warna kuning, terdapat pada berbagai jenis rimpang
Curcuma dengan kadar yang bervariasi yaitu sebesar 0,51 C. xanthorrhiza , 0,19 C. mangga dan 0,10 C. zedoaria Sumarny et al. 2006. Sebagai anti inflamasi
kurkumin mempunyai efek menghambat enzim siklo -oksigenase-2 COX-2; enzim
21 katalase sintesis prostanoid dan enzim 5-lipoksigenase enzim katalase sintesis
leuokotrien Surh et al. 2001. Prostaglandin dan leukotrie n, sekarang dikenal dengan eikosanoid adalah mediator inflamasi. Pada uji efek anti inflamasi dengan metode
induksi udem karagen pada tikus, dilaporkan kombinasi minyak atsiri C. domestica, C. xanthorrhiza dan kurkuminoid memberikan efek anti inflamasi yang setara dengan
piroksikam Liang 1992. Nitrit oksida NO adalah mediator intraselular endotel vaskular dan memegang
peranan penting pada proses inflamasi dengan mengurangi agregasi platelet, adesi dan mediator sel mast Cotran dan Collins 1999. Senyawa kurkuminoid diaril heptanoid
dan seskuiterpenoid prokurkumenol dan epikurkumenol yang diisolasi dari C. zedoaria memperlihatkan efek inhibitor iNOS inducible nitric oxide synthase sel
makrofag yang diaktivasi dengan LPS lipopolisakarida Jang et al. 2004.
3. Aktivitas analgetik