Uji Fagositosis Makrofag Secara In-vitro

42 3. Perhitungan sel lestari tumor pasca perlakuan. Pada kultur sel monolayer sel HeLa dan WEHI 164 dilakukan tripisinasi untuk melepaskan sel yang menempel pada dasar sumur. Medium penumbuh pada masing- masing sumur dibuang terlebih dahulu kemudian ditambahkan 40 µL tripsin 0,2 dan diinkubasi selama 8 menit. Pada masing-masing sumur dimasukkan 960 µL mediu m penumbuh dan dikocok perlahan dengan mikropipet hingga homogen. Sebanyak 90 µL kultur sel dan 10 µL biru tripan dikocok hingga homogen di dalam sumur microplate 96 lubang selanjutnya 10 µL campuran tadi, diteteskan pada celah hemositometer Neubauer untuk menghitung jumlah sel hidup dan mati yang ada dalam 25 kotak pada bagian tengah kamar hitung. Pada setiap ulangan dibuat 2 preparat untuk dilakukan pembacaan sebanyak 3 kali. Kultur sel K-562 bersifat suspensi sehingga tidak perlu dilakukan tripisinisasi, kultur sel dikocok homogen dengan mikropipet selanjutnya dibuat pewarnaan dengan prosedur yang sama seperti pada sel HeLa. Parameter yang dihitung adalah persentase penghambatan pertumbuhan PP berdasarkan perbandingan jumlah total sel dalam sumur microplate kontrol dan perlakuan serta kadar hambat median IC 50 dari masing-masing fraksi uji. Penghambatan pertumbuhan PP sel tumor dihitung dengan rumus : Rataan jumlah sel K – Rataan jumlah sel P PP = ---------------------------------------------------------- X 100 Rataan jumlah sel K Keterangan: K = kelompok kontrol ; P = kelompok perlakuan

c. Uji Fagositosis Makrofag Secara In-vitro

Dilakukan sesuai dengan metode Wagner dan Jurcic 1991 yang telah dimodifikasi bertujuan untuk menilai pengaruh pemberian larutan contoh pada beberapa tingkat kadar terhadap kemampuan fagositosis sel makrofag; sesuai bagan alur kerja pada Gambar 6. 1. Preparasi makrofag peritoneal mencit Mencit dianastesi dengan kapas yang ditetesi eter, setelah mencit benar-benar mati, kulit bagian abdomen hingga bagian belakang perut digunting. Membran peritoneum dibersihkan dengan alkohol 70 dan sebanyak 3 mL larutan PBS 43 disuntikkan ke dalam rongga peritoneal. Usap perlahan-lahan abdomen dengan tangan selama 2-3 menit selanjutnya sedot kembali cairan peritoneal dan masukkan ke dalam tabung steril. Hitung jumlah makrofag yang diperoleh dari cairan peritoneal tersebut dengan menggunakan hemositometer dan disetarakan sampai diperoleh 10 5 sel makrofagmL. Gambar 6. Bagan alur uji fagositosis 2. Pembuatan suspensi bakteri Staphyloccocus epidermidis. Bakteri ditumbuhkan dalam 10 mL THB selama semalam pada suhu 37 C kemudian disentrifus 3000 rpm selama 30 menit. Pelet yang diperoleh disuspensikan dalam 10 mL PBS dan kekeruhannya disetarakan dengan larutan Mc Farland no.2 yaitu 10 9 colony forming unit CFUmL. Suspensi ini kemudian diencerkan secara bertingkat sebanyak 2 kali hingga setara dengan 10 7 CFUmL. 3. Pengujian fagositosis Ke dalam tabung reaksi masukkan sebanyak 200 µ L PBS kontrol atau 200 µ L larutan contoh dengan kadar tertentu, 200 µ L suspensi makrofag 10 5 mL dan 200 µ l Staphylococcus epidermidis Makrofag peritoneum mencit Hitung jumlah makrofag aktif per-100 makrofag Dan jumlah bakteri yang difagosit oleh 50 makrofag Inkubasi 37 C 60 menit Tambah 50 µL EDTA 0,02 M Makrofag ~ 10 5 CFU mL Pewarna Giemsa S. epidermidis ~ 10 7 CFU mL C-3 C-2 C-1 B-1 D C B A 6,25 25,0 12,5 0,00 100 50,0 10 1000 100 Satuan kadar : bpj 44 suspensi bakteri S. epidermidis 10 7 CFUmL, campuran tersebut diaduk homogen dan diinkubasi selama 60 menit pada suhu 37 C. Untuk mengakhiri fagositosis ditambahkan larutan 50 µL EDTA 0,02 M. Sebanyak 100 µL campuran inkubasi diteteskan pada kaca preparat untuk dibuat preparat ulas. Preparat difiksasi dengan metanol selama 15 menit kemudian diwarnai dengan pewarna Giemsa dan dikeringkan selama 30 menit, pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya 10x100. Parameter yang diamati adalah sel fagosit aktif SFA yaitu jumlah sel makrofag yang aktif melakukan fagositosis per-100 makrofag dan indeks fagosit IF yaitu jumlah rata-rata bakteri yang ditelan oleh satu makrofag aktif; dihitung dari jumlah total bakteri yang ditelan oleh 50 sel makrofag aktif Wagner dan Jurcic 1991; Ichinose et al. 1998. SFA kelompok Perlakuan – SFA kelompok Kontrol Stimulasi SFA = ------------------------------------------------------------------ X 100 SFA kelompok Kontrol IF kelompok Perlakuan – IF kelompok Kontrol Stimulasi IF = ----------------------------------------------------------------- X 100 IF kelompok Kontrol

d. Analisis Jumlah Kromosom

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin terhadap Sel Kanker T47D secara In Vitro

10 98 130

Ekstraksi, Identifikasi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas (Alpinia galangal Willd.) dan Temu Kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) dari Desa Curahnongko

0 6 17

Isolasi dan Uji Aktivitas Antiinflamasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Rimpang Kencur (Kaempferia galanga L.)

5 62 86

Uji Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak Daun Paku Pyrrosia lanceolata (L.) Farw. terhadap Penghambatan Denaturasi Protein secara In Vitro

15 40 82

Modifikasi Struktur Senyawa Etil p-Metoksisinamat yang Diisolasi dari Kencur (Kaempferia galanga L.) dengan Metode Reaksi Reduksi dan Uji Aktivitas Antiinflamasinya secara In Vitro

1 16 70

Skrining, Isolasi, dan Uji Aktivitas Antibakteri Metabolit Bioaktif Jamur Endofit dari Tanaman Kina (Cinchona pubescens Vahl.)

0 31 69

Karakterisasi dan Studi Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Secang (Caesalpinia sappan

1 2 5

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji Kapulaga (Amomum compactum) terhadap Aeromonas hydrophila secara In Vitro

0 0 58

Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin terhadap Sel Kanker T47D secara In Vitro

0 0 12

Uji Aktivitas Antikanker Payudara Kombinasi Ekstrak n-Heksana dan Etilasetat Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) dengan Doksorubisin terhadap Sel Kanker T47D secara In Vitro

1 1 7