62 dari fraksinasi ekstrak EtOAc mempunyai aktivitas yang baik terhadap PP ketiga sel
tumor, sehingga pada kedua fraksi ini dilakukan pemurnian dengan KCKT.
b. Fraksi Bioaktif
Fraksi bioaktif adalah fraksi yang diperoleh dari hasil pemurnian fraksi B dan C dengan kromatografi cair kinerja tinggi KCKT; diperoleh fraksi B-1, C-1, C-2 dan C-
3 dan dilakukan pengujian antiproliferasi terhadap sel HeLa, K-562 dan WEHI 164 dengan 5 tingkat kadar 0,5; 1,0; 2,0; 4,0 dan 8,0 bpj. Hasil PP semua fraksi uji
terhadap ketiga jenis sel tumor sebesar 22,3 – 67,3 Gambar 21 memperlihatkan adanya peningkatan PP seiring dengan meningkatnya kadar uji. Hasil analisis
statistik jarak berganda Duncan Lampiran 7 menunjukkan bahwa fraksi B-1 memberikan PP yang paling tinggi terhadap sel K-562 dan fraksi C-1 terhadap sel
HeLa. Penghambatan pertumbuhan fraksi C-2 dan C-3 hampir tidak berbeda nyata terhadap ketiga jenis sel tumor.
Dari data PP dengan kadar uji, dihitung nilai Kadar Hambat Media n atau IC
50
dari masing-masing fraksi. Inhibition Concentration-50 IC
50
adalah konsentrasi kadar yang menghambat pertumbuhan 50 sel tumor. Menurut kriteria the National
Cancer Institute NCI, senyawa murni tergolong aktif bila nilai IC
50
4 bpj Suffness dan Pezzuto 1991. Pada penelitian ini diperoleh nilai IC
50
fraksi uji sebesar 1,55– 3,50 bpj Tabel 6.
Tabel 6. Kadar hambat median IC
50
fraksi bioaktif Rataan Nilai IC
50
bpj Fraksi
Bioaktif HeLa
K-562 WEHI 164
B-1 3,34 ± 0,666
B b
1,64 ± 0,236
A a
3,50 ± 0,900
B b
C-1 1,55 ± 0,362
A a
3,03 ± 0,600
B c
3,31 ± 0,069
B b
C-2 2,26 ± 0,425
A a
1,89 ± 0,327
A ab
1,98 ± 0,279
A a
C-3 3,20 ± 0,340
A b
2,51 ± 0,121
B bc
2,63 ± 0,049
B ab
Keterangan :
1. Nilai rataan diperoleh dari 3 kali ulangan
2. Huruf kecil superskrip yang berbeda ke arah kolom menunjukkan berbeda nyata,p0,05
3. Huruf besar superskrip yang berbeda ke arah baris menunjukkan berbeda nyata, p0,05
63
Sel HeLa
23 38
41 48
65
32 50
56 60
63
31 40
48 58
66
21 31
40 57
62
10 20
30 40
50 60
70 80
0,5 bpj 1,0 bpj
2,0 bpj 4,0 bpj
8,0 bpj
PP
B-1 C-1
C-2 C-3
40 46
51 54
66
26 36
47 55
61
33 48
54 55
65
28 38
51 55
64
10 20
30 40
50 60
70 80
0,5 bpj 1,0 bpj
2,0 bpj 4,0 bpj
8,0 bpj
Sel K 562
PP
B-1 C-1
C-2 C-3
Sel WEHI
30 36
42 50
62
18 34
43 56
61
30 40
52 62
67
24 36
51 58
62
10 20
30 40
50 60
70 80
0,5 bpj 1,0 bpj
2,0 bpj 4,0 bpj
8,0 bpj
PP
B-1 C-1
C-2 C-3
Gambar 21. Persentase penghambatan pertumbuhan sel tumor oleh fraksi bioaktif
64 Pada penelitian ini dilakukan karakterisasi kimia terhadap fraksi bioaktif terpilih
yaitu fraksi B-1 dan C-1. Pada kromatogram fraksi B-1 dengan KCKT Gambar 14 diperoleh satu puncak dengan waktu retensi 46,08 menit yang menunjukkan di dalam
fraksi B-1 terdapat satu senyawa yaitu gweikurkulakton struktur 1; Gambar 16,
sedangkan kromatogram fraksi C-1 dengan KCKT Gambar 17 menunjukkan senyawa di dalam fraksi C-1 belum terpisah sempurna; terdapat 4 senyawa analog kelompok
terpenoid seskuiterpen, diterpen dan triterpen. Sesuai dengan kriteria NCI, hanya senyawa B-1 yang dapat dikatakan aktif karena merupakan senyawa murni dengan nilai
IC
50
sebesar 1,64 bpj K-562, 3,34 bpj HeLa dan 3,50 bpj WEHI. Hasil penelitian terhadap penghambatan pertumbuhan sel tumor antara lain
dilaporkan oleh Syu et al. 1998 tentang komponen bioaktif kurkuminoid C. zedoaria yaitu bisdemetoksikurkumin IC
50
3,1 bpj, demetoksikurkumin IC
50
3,8 bpj dan kurkumin IC
50
4,4 bpj menghambat pertumbuhan sel OVCAR-3 sel kanker ovarium manusia. Kim et al. 2000 meneliti pemberian fraksi CZ-I-III polisakarida C.
zedoaria, pada takaran 6,25 mgkghari menunjukkan penghambatan sebesar 50 pertumbuhan tumor pada mencit yang ditransplantasi dengan sel sarkoma 180. Ekstrak
EtOAc rimpang lengkuas merah Alpinia galanga, Zingiberaceae menghambat proliferasi sel HeLa IC
50
96,5 bpj dan sel K -562 IC
50
75 bpj Rusmarilin 2004.
c. Rangkuman data ekstraksi, fraksinasi, pemurnian dengan uji antiproliferasi