Pemakaian Bahan Baku Waktu Tenggang Pengadaan Bahan Baku

Komponen biaya penyimpanan bahan baku x dan y dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Komponen biaya penyimpanan bahan baku x dan y PT. Boehringer Ingelheim Indonesia periode Maret 2008 – Februari 2009 Jenis Biaya Biaya Penyimpanan Bahan Baku per Tahun Rp kg X y Opportunity cost 330 380 Biaya penyusutan 360 410 Total 690 790 Sumber : PPIC, PT Boehringer Ingelheim Indonesia, pada tahun 2009 Berdasarkan Tabel 5, komponen opportunity cost termasuk biaya yang relevan dalam perhitungan biaya penyimpanan. Opportunity cost pada bahan baku x Rp 690 kg per tahun dan bahan baku y Rp 790 kg per tahun.

4.2.7. Pemakaian Bahan Baku

Cara pemakaian bahan baku yang ada di gudang PT. Boehringer Ingelheim Indonesia menggunakan sistem FEFO first expired first out, dimana bahan baku digunakan berdasarkan waktu kadaluarsanya. Bahan baku yang memiliki tanggal kadaluarsa terdekat digunakan terlebih dahulu. Pada Tabel 6, rataan pemakaian bahan baku bulanan 225 kg untuk bahan baku x dan 175 kg untuk bahan baku y. Jumlah tersebut diketahui dari rencana penjualan dan Bill of Materials BOM. Selanjutnya PPIC membuat rencana produksi dengan terlebih dahulu disesuaikan ketersediaan bahan baku di gudang dan kapasitas produksi perusahaan. Tabel 6. Perkembangan pemakaian persediaan bahan baku x dan y periode Maret 2008 – Februari 2009 Bulan Bahan Baku kg x y Maret 230 175 April 225 170 Mei 295 245 Juni 200 155 Juli 180 145 Agustus 290 225 September 135 95 Oktober 175 140 November 195 150 Desember 250 190 Januari 260 200 Februari 265 210 Total 2.700 2.100 Rata-rata 225 175 Sumber : PPIC, PT. Boehringer Ingelheim Indonesia data diolah kembali Berdasarkan Tabel 6, terlihat bahwa tingkat pemakaian bahan baku terbesar terjadi pada bulan Mei, yaitu 295 kg pada bahan baku x dan 245 kg pada bahan baku y. Sedangkan pemakaian terendah pada bahan baku x dan y terjadi pada bulan September, masing-masing 135 kg pada bahan baku x dan 95 kg pada bahan baku y. Peningkatan jumlah pemakaian bahan baku mengidentifikasikan adanya kenaikan jumlah permintaan produk. Jumlah permintaan meningkat merupakan suatu indikasi bahwa kepuasan konsumen terpenuhi. Adanya perbedaan antara jumlah pembelian dan pemakaian bahan baku menyebabkan timbulnya persediaan bahan baku bagi perusahaan. Persediaan bahan baku yang dilakukan perusahaan bervariasi tiap bulannya, bergantung pada besarnya tingkat pembelian dan pemakaian.

4.2.8. Waktu Tenggang Pengadaan Bahan Baku

LT merupakan waktu yang dibutuhkan sejak bahan baku tersebut dipesan sampai bahan baku datang ke pabrik. Berdasarkan hasil wawancara dengan seksi PPIC, diperoleh keterangan mengenai waktu tunggu rataan pengadaan persediaan bahan baku x dan y. Berdasarkan Tabel 7, diketahui bahwa waktu tunggu bahan baku x mulai dari pemesanan sampai kedatangan di pabrik dan siap digunakan adalah 2 bulan dan bahan baku y selama 3 bulan. Waktu tunggu pengadaan bahan baku ini meliputi permintaan pembelian purchasing request, pemesanan pembelian purchasing order, penerimaan, sampling hingga material release. Tabel 7. Waktu tenggang pengadaan bahan baku x dan y pada tahun 2008 - 2009 Bahan Baku LT bulan X 2 Y 3 Sumber : PPIC, PT. Boehringer Ingelheim Indonesia data diolah kembali

4.3 Analisis Teknik Penentuan Ukuran Lot Pemesanan dalam Pengendalian