One-way Anova T-test Analisis

31

2.7.7 Pearson’s Correlation

Analisis korelasi digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel. Korelasi bersifat undirectional yang artinya tidak ada yang ditempatkan sebagai prediktor dan respon IV dan DV. Angka korelasi berkisar antara -1 sd +1. Semakin mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negatif dan positif mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang positif menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin tinggi A menyebabkan kenaikan pula B A dan B ditempatkan sebagai variabel. Interprestasi angka korelasi menurut Sugiyono 2007: 0 - 0.199 : Sangat lemah 0,20 - 0.399 : Lemah 0,40 - 0.599 : Sedang 0,60 - 0.799 : Kuat 0,80 - 1.0 : Sangat kuat Pearson’s correlation biasa digunakan untuk mengetahui hubungan pada dua variabel. Korelasi dengan Pearson ini mensyaratkan data berdistribusi normal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

2.7.8 One-way Anova

Analisis of Varian ANOVA adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji kesamaan tiga atau lebih rataan sampel. Sehingga dapat dilakukan inferensi apakah sampel berasal dari populasi yang memiliki rataan yang sama Walpole, 1995. 32 Tabel 6. Contoh Acak Xi Perlakuan T… 1 2 … I … K y11 y21 … yi1 … yk1 y21 y22 … yi2 … yk2 Yin y11 … y11 … y11 Jumlah T1 T2 … Ti … Tk T… Sumber: Walpole, 1995 Dengan perhitungan yang digunakan adalah: 1. Jumlah Kuadrat Total ∑ ∑ − = = = k 1 i n 1 j 2 2 nk T Y JKT 2. Jumlah Kuadrat Perlakuan nk T T JKP 2 k n i i 2 − ∑ = = 3. Jumlah Kuadrat Galat JKG = JKT – JKP Tabel 7. ANOVA Faktor Tunggal Sumber Variasi Jumlah Kuadrat Derajat Kebebasan Rataan Kuadrat f Hitungan Perlakuan JKP k-1 1 k JKA S 2 1 − = 2 2 2 1 S S Galat JKG kn-1 1 kn JKG S 2 1 − = Total JKT Nk-1 Sumber: Walpole, 1995 ANOVA faktor tunggal menyatakan sampel acak berukuran n yang diambil dari masing-masing k populasi yang berbeda, sering diklasifikasikan menurut perlakuan berbeda, k populasi akan dianggap saling bebas dan berdistribusi normal dengan rataan k 2 1 μ ,..., μ , μ dan variansi yang sama. Langkah-langkah yang dilakukan untuk uji ANOVA faktor tunggal: 33 1. Menentukan hipotesis awal k 2 1 μ ... μ μ = H = = = dan hipotesis tandingannya H 1 , untuk H 1 k 2 1 α ... α α : H = = = paling sedikit dua diantara rataan tidak sama. Hipotesis nol menyatakan rataan ke k populasi lawan tandingan bahwa paling sedikit dua rataan ini tidak sama dengan ≠ hipotesis yang setara: , dengan H 1 2. Menentukan tingkat keberartian dan derajat kebebasan yang dihitung berdasarkan tabel distribusi f untuk nilai kritisnya. Hitung nilai masing- masing untuk Jumlah Kuadrat Total JKT, Jumlah Kuadrat Perlakuan JKP, Jumlah Kuadrat Galat JKB dan terakhir, ambil kesimpulan berdasarkan f hitungan yang dihasilkan. paling sedikit satu α diantara rataan tidak sama dengan ≠ nol.

2.7.9 T-test Analisis

Uji-t t-test merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-masalah praktis statistika. Uji-t termasuk dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis. Uji-t dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1-sampel dan uji-t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2-sampel. Bila dihubungkan dengan kebebasan independency sampel yang digunakan khusus bagi uji-t dengan 2-sampel, maka uji-t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji-t untuk sampel bebas independent dan uji-t untuk sampel berpasangan paired. Dalam lingkup uji-t untuk pengujian hipotesis 2-sampel bebas, maka ada 1 hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu apakah ragam populasi diasumsikan homogen sama atau tidak. Bila ragam populasi diasumsikan sama, maka uji-t yang digunakan adalah uji-t dengan asumsi ragam homogen, sedangkan bila ragam populasi dari 2-sampel tersebut tidak diasumsikan homogen, maka yang lebih tepat adalah menggunakan uji-t dengan asumsi ragam tidak homogen. Uji-t dengan ragam homogen dan tidak homogen memiliki rumus hitung yang berbeda. Oleh karena itulah, apabila uji-t hendak digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis terhadap 2-sampel, maka harus dilakukan pengujian mengenai asumsi kehomogenan ragam populasi terlebih dahulu dengan menggunakan uji-F. 34 Analisis yang diperlukan: 1. Menentukan rata-ratanya : Xi = Σx n 2. Menentukan standar deviasi : S 2 = Σ X1-X 2 n – 1 dan S = √S Rumus umum Uji T Sampel Bebas : To = X1-X2 – do √S1 2 2 n1 + S2 2

2.8 Penelitian Sebelumnya