Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

76 7. Konsumen kelompok Liberal di Singapura akan lebih mudah menerima komunikasi pemasaran atau produk yang mengusung isu sosial atau yang mampu merepresentasikan status sosial mereka dan tidak berorientasi pada kelompok tertentu. Produk-produk bergengsi dan memiliki nilai prestisius akan lebih diminati di pasar sasaran Liberal. Sebaliknya pada kelompok Moderat di Singapura, bagi pasar sasaran kelompok Moderat sebaiknya pemasar menggunakan komunikasi pemasaran yang berorientasi pada kelompok tertentu serta tidak mengusung isu-isu sosial. Artinya pasar sasaran akan lebih dispesifikan pada satu jenis kelompok atau bidang. Bagi pemasar yang ingin membidik pasar Moderat ini maka sebaiknya pendistribusian produk berdasarkan pada spesifik lokasi dimana suatu kelompok bereksistensi. 8. Produk yang berkonsep “go green” dapat sukses di pasar Indonesia dan Singapura namun penyerapan pasar akan lebih maksimal di Singapura. Mengingat bahwa opini konsumen di Singapura terhadap “go green” adalah sangat penting sedangkan pada konsumen Indonesia hanya menganggap sebatas penting saja. Akan menjadi suatu hal yang penting bagi pemasar untuk bergerak bersama-sama untuk menciptakan produk yang ramah lingkungan. 9. Sebaiknya komunikasi pemasaran bagi pasar sasaran kelompok Tradisionalis menggunakan konsep yang lengkap dan lebih terperinci agar mudah ditangkap oleh konsumen Tradisionalis. Sedangkan bagi kelompok Moderat dan Liberal penggunaan komunikasi pemasaran dapat mengusung konsep-konsep yang sederhana mengingat level pendidikan yang tinggi di masing-masing kelompok.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

77 Berdasarkan hasil analisis pada penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan dimensi gaya hidup dan etnosentrisme konsumen di negara Indonesia dan Singapura, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Konsumen Indonesia memiliki 12 dimensi gaya hidup yaitu: trendsetter consciousness , community oriented, environmental respond , cost consciousness , homebody, metropolis, household oriented, self-quality, nurturing and family orientation , modern living, health consciousness dan practical. Sedangkan konsumen Singapura memiliki 11 dimensi gaya hidup yaitu: selective content, fashion consciousness, community oriented, cost consciousness, self-quality, entrepreneurial spirit, homebody, practical consciousness, societial oriented, consumptive, family oriented. 2. Diketahui bahwa di Indonesia dimensi gaya hidup environmental respond dan metropolis memiliki pengaruh yang kuat terhadap tingkat skor etnosentrisme konsumen. Semakin mereka memiliki kecenderungan peka terhadap lingkungan dan hidup metropolis maka akan semakin rendah pula tingkat etnosentrisme mereka. Sedangkan di Singapura dimensi gaya hidup community oriented berpengaruh positif terhadap skor etnosentrisme konsumen, dan sebaliknya dengan dimensi gaya hidup societial oriented perpengaruh negative terhadap tingkat skor etnosentrisme konsumen. Artinya konsumen yang memiliki orientasi terhadap kelompok memiliki tingkat etnosentris yang tinggi, sedangkan konsumen yang cenderung memiliki sikap societial oriented memiliki tingkat etnosentrsime konsumen yang rendah. 3. Di Indonesia terbentuk 2 kelompok segmen pasar, I adalah kelompok Tradisionalis dan II adalah kelompok Moderat. Kelompok Tradisonalis memiliki kecenderungan tingkat etnosentris yang tinggi sedangkan kelompok Moderat memiliki tingkat etnosentris yang sedang atau dibawah rata-rata kelompok Tradisionalis. Kelompok Tradisionalis didominasi oleh konsumen berusia tua dengan tingkat pendidikan rendah dan kelompok Moderat didominasi oleh konsumen berusia muda dengan tingkat pendidikan tinggi. Kelompok Tradisionalis memiliki referensi kunjungan wisata domestik, sedangkan kelompok Liberal lebih berorientasi kepada kunjungan wisata 78 domestik dan internasional. Kedua kelompok sama-sama menganggap bahawa “go green” adalah penting. Didalam rumah tangga masing-masing kelompok suami dan istri sama-sama berperan penting dalam keputusan pembelian. Sedangkan di Singapura terbentuk 2 kelompok segmen pasar, I adalah kelompok Moderat dan II adalah kelompok Liberal. Kelompok Moderat memiliki kecenderungan tingkat etnosentris yang sedang sedangkan kelompok Liberal memiliki tingkat etnosentris yang rendah atau dibawah rata-rata kelompok Moderat. Kelompok Moderat didominasi oleh konsumen tua dengan tingkat pendidikan tinggi dan kelompok Liberal didominasi oleh konsumen berusia muda hingga paruh baya dengan tingkat pendidikan sama- sama tinggi. Kelompok Moderat memiliki referensi kunjungan wisata ke negara-negara Asia sedangkan kelompok Liberal lebih berorientasi kepada kunjungan wisata Eropa. Kedua kelompok sama-sama menganggap bahawa “go green” adalah sangat penting. Didalam rumah tangga masing-masing kelompok suami dan istri sama-sama berperan penting dalam keputusan pembelian.

5.2. Saran