26
jenis teknik sampling yang umum digunakan, yakni probability sampling di mana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi
anggota sampel; dan nonprobability sampling di mana semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Hair et al. 2003 dalam Sumarwan 2011, memaparkan probability sampling terdiri dari:
1. Pengambilan contoh acak sederhana simple random sampling, 2. Pengambilan contoh acak kelompok cluster sampling,
3. Pengambilan contoh acak berstrata stratified sampling, dan 4. Pengambilan contoh acak sistematik systematic sampling.
Sedangkan nonprobability sampling terdiri dari: 1. Pengambilan contoh kemudahan convenience sampling,
2. Pengambilan contoh penilaian judgemental sampling, 3. Pengambilan contoh quota quota sampling, dan
4. Pengambilan contoh bola salju snowball sampling.
2.7.2 Reliabilitas dan Validitas
Simamora 2004 memaparkan validitas sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen
dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.
Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, maka dilakukan uji coba kepada beberapa responden representatif. Uji validitas butir kuesioner
dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor butir-butir pertanyaan dengan skor total, melalui teknik korelasi Pearson parametrik dan peringkat Spearman non
parametrik. Indikator-indikator yang terdapat pada instrumen kuesioner dapat dikatakan valid pada saat perolehan nilai probabilitas p-value lebih kecil dari
alpha yang digunakan p- value α.
Reliabilitas merupakan pernyataan sampai sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika alat ukur tersebut digunakan berulang kali.
Pengertian reliabilitas ini sesuai dengan pemaparan Simamora 2004, yakni kuesioner yang reliable adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-
27
ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asumsinya tidak terdapat perubahan psikologis pada responden.
Uji reliabilitas pada data dikotom dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Spearman Brown dan Rulon. Sedangkan pada data skala bukan dikotom,
dapat digunakan metode alpha cronbach.
2.7.3. Analisis Deskriptif
1 Menurut Saputra 2007 analisis deskriptif adalah analisis yang
menggunakan metodestatistik untuk mengetahui:
2 Pola sejumlah data penelitian, merangkum informasi yang terdapat dalam data
penelitian.
Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk
melihat karakteristik data yang kita peroleh. Analisis deskriptif sering diabaikan penggunaannya dalam penelitian-penelitian sosial, karena memang dalam
beberapa fungsi analisis lainnyaotomatis tercantum analisis deskriptif. Menyajikan informasi tersebut dalam bentuk yang diinginkan.
Analisis deskriptif adalah analisis statistik yang menjelaskan atau memaparkan data hasil pengamatan tanpa melakukan pengujian statistik. Analisis
ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik dari sebuah sampel atauapun populasi yang teramati dan dapat digambarkan lewat tabel dan Gambar
Sebagaimana diketahui bahwa analisis deskriptif tidak dilakukan perhitungan dan uji statistik. Sehingga tidak bisa dilakukan inferensia terhadap
hasil analisis ini. Namun hasil analisis ini dapat memberikan informasi yang baik jika akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Analisis deskriptif adalah metode analisis sederhana yang bertujuan untuk mempermudah penafsiran dan penjelasan dengan analisis tabel, grafik, atau
diagram. Analisis deskriptif ini digunakan sebagai pendukung untuk menambah dan mempertajam analisis yang dilakukan, membantu memahami masalah yang
diteliti serta memberikan gambaran umum tentang suatu fenomena yang terjadi. Analisis deskriptif pada penelitian suatu bertujuan untuk melihat atau mencermati
hubungan antara variabel dependen dengan variabel-variabel independennya.
28
Selain berbagai alasan penggunaan statistik deskriptif, analisis ini dapat digunakan untuk mengecek apakah terdapat kolom yang kosong atau kecil pada
salah satu kategori sewaktu dilakukan tabulasi silang dengan status pekerjaan anak. Hal ini berguna pada saat mengambil keputusan untuk menentukan variabel
bebas mana saja yang dapat diikutsertakan dalam pembentukan model logistik pada analisis inferensia. Kolom yang tidak terisi atau terisi dengan jumlah yang
kecil akan membuat model terganggu atau tidak stabil.
2.7.4 Multivariate