832.73 Analysis of landslide hazard and risk in the upstream of Ciliwung Watershed and its relationship with spatial planning
79 Kondisi demikian menunjukkan bahwa peruntukkan ruang yang berada di
dalam kelas bahaya longsor sedang sampai dengan sangat tinggi dapat menyebabkan tingginya tingkat risiko longsor yang dapat menimbulkan bencana
karena memberikan kerugian baik kerugian fisik, harta benda, maupun jiwakematian. Untuk itu sebagai upaya menekan dampak kerugian akibat
bencana longsor ini, maka arahan peruntukkan ruang pola ruang yang dapat diusulkan kepada Pemerintah Daerah setempat dengan memperhitungkan sebaran
daerah bahaya longsor Tabel 32 adalah sebagai berikut: Tabel 32 Arahan peruntukkan ruang RTRW berdasarkan daerah bahaya
longsor
Peruntukkan Lahan sesuai RTRW Tingkat Bahaya
Tinggi dan Sangat Tinggi
Sedang Rendah
A B
C A
B C
A B
C
Kawasan Hutan Lindung Kawasan Hutan Konservasi
Kawasan Hutan Produksi Kawasan Perkebunan
Kawasan Pertanian Lahan Kering Kawasan Tanaman Tahunan
Kawasan Permukiman Perdesaan Hunian Jarang Kawasan Permukiman Perdesaan Hunian Rendah
Kawasan Permukiman Perkotaan Hunian Rendah Kawasan Permukiman Perkotaan Hunian Sedang
Keterangan: Tipe A: daerah lereng bukitlereng perbukitan, lereng gununglereng pegunungantebing sungai kemiringan di atas 45. Tipe B: daerah kaki bukitkaki perbukitan,
kaki gunung kaki pegunungan, tebing sungai kemiringan 15 s.d. 45. Tipe C: daerah dataran tinggi, dataran rendah, dataran, tebing sungai, atau lembah sungai kemiringan 0 s.d. 15.
Tidak layak untuk dibangun penggalian dan pemotongan lereng harus dihindari Dapat dibangun dengan syarat
Boleh dibangun
1. Peruntukan ruang pada tingkat bahaya tinggi sampai dengan sangat tinggi diutamakan sebagai kawasan hutan lindung. Kegiatan budidaya
yang memberikan dampak signifikan pada fungsi lindungnya seperti perkebunan, pertanian lahan kering, dan tanaman tahunan tidak
diperbolehkan berada pada zona dengan kemiringan lereng 45, sedangkan pada zona dengan kemiringan lereng 45 dapat dilakukan
dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan. Namun demikian kegiatan penggunaan lahan yang bersifat fisik permukiman yang
merubahmemotong lereng sama sekali tidak diperbolehkan. 2. Peruntukan ruang pada tingkat bahaya sedang diutamakan sebagai
kawasan hutan lindung. Sama halnya dengan peruntukan ruang pada tingkat bahaya tinggi, kegiatan budidaya perkebunan, pertanian lahan
kering dan tanaman tahunan pada tingkat bahaya sedang yang sifatnya juga memberikan dampak signifikan pada fungsi lindungnya tidak
diperbolehkan berada pada zona dengan kemiringan lereng 45. sedangkan pada zona dengan kemiringan lereng 45 dapat dilakukan
dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan. Peruntukkan ruang untuk kawasan permukiman perdesaan pada kemiringan lereng
15 dapat dilaksanakan dengan beberapa persyaratan tertentu seperti