10.94 35.27 Analysis of landslide hazard and risk in the upstream of Ciliwung Watershed and its relationship with spatial planning

67 dipengaruhi oleh kepadatan bangunan yang tinggi, dan dari segi lingkungan, kerentanan dipengaruhi oleh kejadian longsor yang pernah terjadi. Kerentanan dari segi penggunaan lahan lebih disebabkan oleh tingginya sebaran permukiman yang ada di DAS Ciliwung Hulu. Adapun rendahnya kelas kerentanan sebagian masyarakat di daerah penelitian terhadap bahaya longsor, banyak disebabkan oleh kepadatan penduduk dan bangunan yang rendah, penggunaan lahan hutan, dan belum pernah mengalami kejadian longsor. Hasil pemetaan kerentanan masyarakat terhadap longsor di DAS Ciliwung Hulu disajikan pada Gambar 35. Tabel 26 Luas kelas kerentanan pada masing-masing desa KecamatanDesa Kelas Kerentanan ha Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Ciawi Bojong Murni 920.52 Pandansari 4.56 Cisarua Batu Layang 2.32 189.93 79.36 Cibeureum 971.77 146.66 Cilember 14.32 215.92 65.79 Cisarua 44.61 65.95 129.99 Citeko 1.15 469.43 113.52 Jogjogan 2.18 101.87 132.94 Kopo 1.84 542.67 108.41 Leuwimalang 1.88 65.02 69.03 Tugu Selatan 2 231.78 198.14 Tugu Utara 1 043.60 100.34 Megamendung Cipayung Datar 13.41 483.52 171.68 Cipayung Girang 3.25 88.73 100.08 Gadog 2.75 118.86 32.92 Kuta 496.14 27.33 25.04 Megamendung 1 650.26 651.49 48.19 Sukagalih 26.69 340.45 41.81 Sukakarya 2.03 258.23 170.65 Sukamaju 55.76 18.16 Sukamanah 24.68 13.31 Sukaresmi 8.60 125.17 7.77 Jumlah 920.52 1 662.09 6 945.19 2 828.73 685.93 Persentase 7.06

12.74 53.25

21.69 5.26

68 Gambar 35 Peta kerentanan masyarakat DAS Ciliwung Hulu Kapasitas Wilayah Analisis dan pemetaan kapasitas wilayah dilakukan dengan mengolah informasi yang diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden, yang terdiri dari pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Hasil wawancara dengan kuesioner tersebut, diolah dengan menggunakan faktor pembobotan dan skoring, yang selanjutnya dikelompokkan menjadi kelas kapasitas yang memperlihatkan kesiapan masyarakat dan pemerintah daerah terhadap bahaya longsor terutama di wilayah yang memiliki tingkat bahaya longsor yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Ciawi, memiliki kelas kapasitas sangat tinggi dalam menghadapi bahaya longsor, sedangkan di Kecamatan Cisarua memiliki kelas kapasitas tinggi. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pemerintah daerah dan masyarakat sebagian besar telah memiliki kesiapan yang tinggi dalam menghadapi bahaya longsor. Tingginya atau sangat tingginya kapasitas masyarakat dalam menghadapi bahaya longsor lebih disebabkan sebagian besar masyarakat telah mengetahui mengenai kebencanaan, mengikuti penyuluhan kebencanaan, baik di tingkat desa maupun kecamatan, dan beberapa dari masyarakat telah mengetahui daerah yang rawan longsor. Adapun tingginya atau sangat tingginya kapasitas pemerintah daerah dalam menghadapi bahaya lebih disebabkan oleh siapnya program penanggulangan bencana dari pemerintah berupa penyuluhan di tingkat desa ataupun sosialisasi di tingkat kecamatan. Demikian pula penyiapan pendanaan kebencanaan dengan menyediakan dana penanggulangan khusus apabila terjadi bencana longsor dan 69 telah terbentuknya Tim Tagana Tanggap Darurat Bencana. Hasil pemetaan kapasitas masyarakat dan pemerintah terhadap bahaya longsor disajikan pada Gambar 36. Gambar 36 Peta kapasitas wilayah DAS Ciliwung Hulu Risiko Longsor Hasil analisis risiko diperoleh melalui operasi tumpang tindih overlay antara peta bahaya longsor, peta kerentanan, dan peta kapasitas. Hasil tersebut menunjukkan bahwa DAS Ciliwung Hulu memiliki kelas risiko longsor sangat rendah, sampai dengan sangat tinggi dengan persentase luas yang hampir menyebar secara merata di kelas sangat rendah, rendah, dan sedang. Kelas risiko longsor yang memiliki luasan terbesar pada saat ini berada pada kelas risiko longsor sangat rendah, yaitu seluas ±4 176.07 ha atau 32.02 dari luas keseluruhan daerah penelitian, sedangkan kelas risiko longsor yang memiliki luasan terkecil pada saat ini berada pada kelas risiko longsor sangat tinggi, yaitu seluas ±1.58 ha atau 0.01 dari luas keseluruhan daerah penelitian Tabel 27 dan Gambar 37. Tabel 27 Luas dan persentase kelas risiko longsor Kelas Risiko Luas ha Sangat rendah 4 176.07 32.02 Rendah 5 184.12 39.75 Sedang 3 542.83 27.16 Tinggi 137.86 1.06 Sangat Tinggi 1.58 0.01