37
4.7.2. Penebangan
Penebangan dapat dikatakan suatu kegiatan seleksi jenis yang membentuk agroforest menjadi seperti sekarang ini. pohon-pohon yang kurang produktif atau
kurang bernilai ekonomi di tebang digantikan oleh pohon dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi karena keterbatasan ruang. Penebangan dilakukan selain untuk
menerangi lahan yang akan ditanami juga merupakan bentuk kegiatan pemanenan. Biasanya kayu dijual ke tengkulak sebelum penebangan sehingga yang melakukan
kegiatan penebangan hingga penyaradan adalah tugas dari tengkulak tersebut. Sang pemilik pohon hanya terima uang bersih.
Gambar 12. Seseorang yang hendak menyarad kayu yang baru dibuat balok
Penebangan terjadi karena petani ingin memperbarui dan mengganti tanamannya agar agroforestnya lebih produktif. Namun, seringkali petani
menebang pohon-pohon yang sangat produktif seperti durian yang berdiameter besar lebih dari 35 cm, yang berbuah sangat banyak atau pohon-pohon karetnya
yang masih produktif. Hal ini seringkali terjadi karena kebutuhan ekonomi yang sangat mendesak dan mendadak dan kemungkinan banyak dari mereka yang tidak
menabung untuk mengantisipasi hal tersebut.
38
Harga kayu ditentukan berdasarkan hasil kesepakatan antara penjual dan tengkulak kayu pembeli. Tengkulak kayu menghitung diameter pohon dan
jumlahnya yang kemudian dikalikan dengan kisaran harga jenis kayu sebagai bahan untuk pertimbangan penentuan harga total pada kegiatan penebangan ini.
Kegiatan penyaradan kayu dilakukan setelah kayu tersebut dibuat balok di lokasi penyaradan. Penyaradan dilakukan dengan tenaga manusia dengan
manggul yaitu diangkat dibahu atau ngagusur yaitu mengikat lalu menarik dengan
menggunakan tali.
4.7.3. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan di semua jenis agroforest adalah ngored
yaitu menyiangi atau menuai gulma atau tumbuhan-tumbuhan yang tidak dikehendaki dengan arit atau cangkul. Selain untuk memperkecil persaingan
tanaman yang menguntungkan dengan tumbuhan yang tidak diinginkan juga agar agroforest tidak rimbun oleh semak sehingga menjadi tempat binatang seperti ular
bersembunyi. Ngored biasanya dilakukan dua kali dalam satu tahun tapi ada juga beberapa petani yang ngored lebih rutin dari itu. Hal ini disebabkan karena
agroforest yang sangat rimbun sangat sulit untuk di siangi sehingga akan menyita lebih banyak waktu dan tenaga daripada jika dilakukan secara rutin.
Ngored ini biasanya dilakukan merata di seluruh penjuru agroforest sehingga dibawah kanopi pohon hanya tersisa tanaman seperti pisang atau semai-
semai pohon yang baru ditanam. Ada juga petani yang ngabuledan yaitu ngored hanya di sekitar pohon-pohonnya saja. Biasanya hal ini dilakukan jika pemilik
agroforest tidak memiliki cukup uang untuk membayar orang untuk ngored atau tidak memiliki waktu untuk ngored sendiri. Ngabuledan dilakukan mengitari
pohon seperti membuat cemplungan namun biasanya serasah dan daun-daunan tidak di kumpulkan di sekitar pohonnya yang dipercaya untuk menghindari
serangan rayap yang dapat merusak pohon.
4.7.4. Penyemprotan Pestisida dan Pemupukan