Agroforest sebagai Sumber Sayuran dan Bahan Makanan Lain

44 Tabel 2 . Potensi Agroforest sebagai Penghasil Kayu di Kecamatan Mande pada tahun 2009 Luas Pohon Volume Potensi Hutan Rakyat 1.111,919 273.850 19.737,260 Produksi hutan rakyat 7,27 2.203 440,545 Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Cianjur Kayu yang dihasilkan dari kawasan Gunung Mananggel ini berasal dari pohon yang ditanam petani yaitu : • Pohon yang memang ditanam sebagai penghasil kayu. Jenis pohon tersebut yang paling banyak di daerah ini adalah sengon, suren, mindi dan afrika yang memiliki masa tebang pendek serta mahoni dan rasamala yang memiliki masa tebang panjang. • Pohon buah yang ditebang untuk mengurangi kompetisi dengan pohon durian. pohon buah ini juga banyak yang memiliki kualitas kayu yang bagus seperti menteng dan pala. • Pohon durian. Meskipun jarang petani yang menebang jenis pohon ini sebagai penghasil kayu namun pada banyak kasus petani menebang jenis pohon ini ketika pohon tersebut memiliki kualitas buah yang buruk, rasanya hambar atau kuantitas buah yang sangat kecil pada beberapa musim yang mungkin disebabkan karena penyakit tanaman. • Pohon karet. Ketika harga karet anjlok banyak petani yang menebangi pohon karetnya dan mengkonversi kebun karetnya menjadi kebun lain. alasan lain petani adalah ketika pohon karetnya sudah tidak produktif lagi karena sudah terlalu tua. Selain harga kayu karet yang sudah meningkat, kayu karet juga sangat bagus untuk kayu bakar.

4.8.3. Agroforest sebagai Sumber Sayuran dan Bahan Makanan Lain

Di kawasan Gunung Mananggel kebun milik masyarakat menghasilkan berbagai jenis buah-buahan. Tercatat lebih dari 38 jenis pohon buah dan banyak varietas. Buah-buahan ini merupakan makanan yang penting sebagai sumber 45 vitamin dan mineral. Kebanyakan spesies bersifat musiman. Musim berbuah yang paling banyak pada bulan November dan April. Pepaya, cabe dan singkong terlihat ditanam juga di beberapa tempat di daerah terbuka yang baru ditanami. Penanamannya terlihat bersamaan dengan jenis pohon sengon dan pisang. Singkong terlihat juga ditanam di bawah tegakan durian yang tidak terlalu tertutup. Bahan makanan yang dijadikan sebagai sayuran yang berasal dari agroforest diantaranya adalah berbagai daun-daunan muda dari beberapa jenis pohon, jengkol, petai, petai cina, kluwek, melinjo dan rebung yang berasal dari tunas bambu yang masih muda. Kebanyakan dari bahan makanan ini merupakan makanan yang sangat disukai, selain kandungan nutrisinya yang baik. Bahkan nampaknya setiap orang bisa memanen produk-produk non komersial ini tanpa memberi tahu pemilik namun hanya sebatas konsumsi rumah tangga. Pemanenan produk-produk ini biasanya dilakukan sewaktu pulang, sehabis mengurus kebun. Keberadaan produk-produk ini sangat efektif untuk pemenuhan kebutuhan sendiri yang sedikit banyak menghemat biaya pengeluaran untuk makan. 4.9. Keberadaan Agroforest Ditinjau dari Aspek Konservasi 4.9.1. Agroforest sebagai Sumber Keanekaragaman Jenis Pohon Gunung Mananggel merupakan pulau keanekaragaman hayati yang tersisa yang letaknya diantara perkotaan dan persawahan. Lebih dari 39 jenis pohon buah dan sembilan Pohon kayu yang tercatat dari hasil wawancara di Gunung Mananggel ini. lima jenis pohon buah yang tercatat adalah jenis yang sudah jarang ditemui di pasar-pasar yaitu campoleh Madhuca cuneata, Gandaria Bouea macrophylla, Kupa Eugenia polychephala, kokosan Baccaurea sp dan pisitan Baccaurea sp. Pohon-pohon buah merupakan yang paling banyak ditanam. pohon-pohon penghasil kayu yang berumur relatif singkat juga banyak ditanam. Petani jarang terlihat menanam pohon-pohon kayu yang berumur sangat panjang dan berbobot sangat berat seperti jati. Bobot yang sangat berat membuat kayu tersebut sangat 46 mahal biaya angkutnya dan umur tebang yang sangat panjang juga tidak disukai petani karena sangat lama untuk mendapatkan hasilnya. Selain menanam pohon-pohon komersil seperti durian, karet dan sengon petani juga banyak menanam pohon buah-buahan dan pohon berkayu keras. Umumnya pohon-pohon ini ditanam diantara tegakan durian dan atau karet sebagai pohon sela serta di batas-batas lahan kebunnya. Penanaman pohon-pohon ini umumnya secara acak, tidak ada aturan dan jarak tanam yang khusus. Petani mempertahankannya jika dilihat tidak mengganggu tanaman utama. Banyak dari pohon-pohon tersebut tumbuh dari permudaan alam yang kemudian dipertahankan oleh petani karena memiliki manfaat dan mengisi ruang yang kosong. 4.9.2. Agroforest sebagai Habitat Satwaliar 4.9.2.1. Avifauna di Gunung Mananggel