Penggolongan Baru Fading Bari and Institutional Mabari (Studies in Community Peasant Coconut Two Villages in West Halmahera District).

Masih ada goresan luka masa lalu yang masih dirasakan oleh kedua pasangan suami istri itu. Jaman sekarang sudah berubah, orang bisa saja kawin mawin tanpa berpikir tentang pasangan yang berlainan soa, sejauh ada rasa saling percaya dan sanggup menafkahi dan bertanggungjawab atas pasangan hidupnya. Pengaruh modernisasi membawa konsekwensi perubahan. Masyarakat lama yang dianggap tradisional dan menekankan pada hierarki struktur sosialnya, termasuk stratifikasi sosial yang feodal, kini telah berubah. Dahulu lebih menekankan pada otoritas dan kepatuhan pada hierarki sebagai ciri dari masyarakat tradisional yang sarat dengan otoritas adat istiadat yang berlaku. Saat ini, pengaruh budaya modern lebih ditekankan pada kedudukan yang sejajar. Dalam perjalanan waktu, lama kelamaan budaya lama tergerus, hierarki bergeser menjadi lebih sejajar.

4.4. Penggolongan Baru

Di Desa Susupu dan Lako Akelamo kini terdapat tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap penting dan disegani. Disegani, dihormati dan dihargai bukan karena status sosial soa yang lebih tinggi seperti pada zaman dulu, tetapi karena kekuasaan politik, kehormatan, kekayaan dan ilmu pengetahuan yang tinggi, Seperti PNS, TNIPOLRI, dan Pengusaha lokal. Yang dimaksud dengan tokoh dalam pandangan masyarakat di Dua Desa adalah seseorang yang telah membantu mengatasi masalah-masalah pembangunan di desa, misalnya, pembangunan sarana ibadah dll. Memiliki jaringan luas dengan pemerintah daerah, dan berkontribusi meminimalisir angka pengangguran di desa, misalnya dengan mengangkat menjadi tenaga honorer PNS. Apa yang telah dilakukan pak Djafar dan pak Zakir Mando seperti yang dijelasakan di atas, membuat masyarakat kedua Desa ini menempatkan posisinya sebagai tokoh masyarakat setempat. Pak zakir dan pak Djafar adalah satu dari sekian banyak PNS di kedua Desa ini, kehadiranya cukup membantu menyelesaikan masalah-masalah pembangunan di Desa, terutama yang terjadi di desa Susupu. Masyarakat di dua desa kasus ini, menempatkan PNS sebagai pekerjaan yang terhormat dan karena memiliki gaji yang tetap. Selain itu para imam di kedua desa ini merupakan tokoh agama yang dianggap sebagai “orang yang dituakan” masyarakat setempat. Gambaran mengenai para tokoh masyarakat ini menunjukkan bahwa terdapat variasi penggolongan sosial baru yang dianggap penting dan disegani masyarakat. Mereka yang mendapatkan tempat sosial sebagai tokoh masyarakat kedua desa saat ini, bukan mereka yang memiliki atribut sosial sebagai Soa tertinggi, tetapi mereka yang menyandang status sosial ketokohan karena kedudukannya sebagai pegawai negara PNS dan memiliki akses jaringan yang luas pada pengambil kebijakan maupun penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten dan propinsi. Para tokoh adat dan imam mendapatkan tempat kedudukan terhormat setelah PNS, Polisi dan Pengusaha. Pelapisan sosial baru ini dapat di jelaskan dengan pandangan Weber. Weber yang tidak menolak adanya posisi ekonomi sebagai dasar kelas, hanya saja menambahkan dua elemen lain yaitu kehormatan kelompok status dan kekuasaan politik. Artinya selain uang ekonomi kalangan kelompok status berprestise tinggi menjadi dasar stratifikasi. Latar belakang keluargaketokohan dan sejarah juga penting. Bentuk stratifikasi baru sosial berdasarkan setelah memudarnya stratifikasi sosial feodal sebagaimana dijelaskan di Gambar 5. Gambar 4. Penggolongan Lapisan Baru Masyarakat Pelapisan Sosial baru yang di kenal oleh masyarakat Desa Susupu Pelapisan Sosial baru yang di kenal oleh masyarakat Desa Lako Akelamo PENGUSAHA TNIPOLRI TOKOH ADATAGAMA PNS MASY.PETANI TOKOH ADATAGAMA PENGUSAHA TNIPOLRI PNS MASY.PETANI Di samping stratifikasi sosial dan penggolongan baru seperti yang di jelasakan di atas, terdapat pula relasi-relasi sosial yang ada pada masyarakat di dua desa. Menurut Keesing 1992, untuk mengkaji struktur sosial maka perlu dilihat pada hubungan-hubungan sosial yang terjadi. Struktur itu sendiri dapat diartikan sebagai pengaturan atau penatalaksanaan yang ditujukan agar tercipta suatu suasana tertib. Struktur sosial memiliki arti sebagai penataan relasi-relasi sosial yang sedemikian kompleks sehingga tercipta sebuah pola keteraturan yang dilanggengkan dalam suatu sistem sosial. Relasi sosial dalam suatu masyarakat dapat dilihat dari sistem kekerabatan yang berlaku. Sistem kekerabatan merupakan bentuk relasi sosial antar individu yang didasarkan atas pertalian darah. Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial karena dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dan relasi sosial dari suatu masyarakat. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Sistem kekerabatan masyarakat di dua desa tidak berbeda jauh dengan masyarakat Maluku Utara pada umumnya. Masyarakat Maluku Utara pada umumnya menganut pola kekerabatan bilateral atau parental yang berarti hubungan kekerabatan ditelusuri dari garis keturunan Ayah laki-laki atau patrilineal dan garis keturunan ibu perempuan atau matrilineal. Gambar 5. Sistem kekerabatan masyarakat di dua Desa Tingkat kekerabatan yang tidak di kenal lagi oleh masyarakat di dua desa Tingkat kekerabatan yang masih di kenal oleh masyarakat di dua desa Dotu Muse Galawe We-we Ete Babayaya Ngofa

4.5. Mata Pencaharian Pokok Masyarakat Dua Desa