38
3.3. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran serta permasalahan yang ditelaah, maka dirumuskan beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut :
1 Umur petani
Umur petani diduga memiliki hubungan negatif dengan pengusahaan lahan sawah, jika semakin tua umur petani, maka semakin menurun pengusahaan lahan
sawah yang diusahakan atau sebaliknya. 2
Lama pendidikan petani Lama pendidikan petani diduga memiliki hubungan positif terhadap
pengusahaan lahan sawah, jika semakin lama pendidikan petani, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya.
3 Lama pengalaman petani
Lama pengalaman petani diduga memiliki hubungan positif dengan pengusahaan lahan sawah, jika semakin lama pengalaman petani dalam
berusahatani, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya.
4 Proporsi pendapatan usahatani lahan sawah terhadap total penerimaan RTP
Proporsi pendapatan usahatani sawah terhadap total penerimaan RTP diduga memiliki hubungan positif terhadap pengusahaan lahan sawah, jika
semakin tinggi proporsinya, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya.
5 Jumlah tanggungan keluarga petani
Tanggungan keluarga petani diduga memiliki hubungan negatif dengan pengusahaan lahan sawah, jika semakin banyak tanggungan keluarga, maka
semakin rendah pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya. Hal ini disebabkan petani akan mewariskan lahan sawahnya untuk diusahakan sesuai
dengan tanggungan keluarganya. 6
Jumlah modal kerja usahatani petani Modal kerja usahatani petani diduga memiliki hubungan positif terhadap
pengusahaan lahan sawah, jika semakin tinggi modal kerja usahatani, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya.
39 7
Jumlah tabungan petani Jumlah tabungan petani diduga memiliki hubungan positif terhadap
pengusahaan lahan sawah, jika semakin tinggi jumlah tabungan yang dimiliki, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya.
8 Proporsi penggunaan lahan sawah milik pihak lain terhadap keseluruhan
pengusahaan lahan sawah petani Proporsi penggunaan lahan sawah milik pihak lain seperti : sewa, sakap,
gadai, maupun kombinasinya terhadap keseluruhan pengusahaan lahan sawah diduga memiliki hubungan positif dengan pengusahaan lahan sawah, jika semakin
tinggi proporsinya, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya.
9 Jumlah kredit modal kerja usahatani
Jumlah kredit modal kerja usahatani baik berupa uang tunai maupun benda seperti : pinjaman pupuk atau pestisida diduga memiliki hubungan positif
dengan pengusahaan lahan sawah, jika semakin tinggi jumlah kredit modal kerja usahatani, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau
sebaliknya. 10
Harga jual hasil panen Rata-rata harga jual hasil panen diduga memiliki hubungan positif dengan
pengusahaan lahan sawah, jika semakin tinggi rata-rata harga jual hasil panen, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya.
11 Jumlah keikutsertaan petani dalam penyuluhan
Jumlah keikutsertaan petani dalam penyuluhan yang dilakukan oleh lembaga penyuluhan diduga memiliki hubungan positif dengan pengusahaan
lahan sawah, jika semakin tinggi jumlah keikutsertaan petani dalam penyuluhan, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya.
12 Perkembangan teknologi petani
Perkembangan teknologi petani diduga memiliki hubungan positif terhadap pengusahaan lahan sawah, jika perkembangan teknologi petani
menunjukkan kemajuan, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya.
40 13
Dukungan kebijakan pemerintah Dukungan kebijakan pemerintah diduga memiliki hubungan positif
terhadap pengusahaan lahan sawah, jika terdapat dukungan kebijakan pemerintah terhadap usahatani, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang
diusahakan atau sebaliknya. 14
Dukungan faktor alam Faktor alam diduga memiliki hubungan positif terhadap pengusahaan
lahan sawah, jika terdapat dukungan dari faktor alam terhadap usahatani, maka semakin tinggi pengusahaan lahan sawah yang diusahakan atau sebaliknya.
41
IV METODE PENELITIAN
4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian