Aktivitas Usahatani Desa Gempol Kolot

55 Tabel 9. Keragaan Penduduk Desa Gempol Kolot Menurut Mata Pencaharian pada Tahun 2009 No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Penduduk Desa Gempol Kolot Orang 1. Pertanian padi petani dan buruh 442 2. Peternakan 105 3. Jamur merang petani dan buruh 178 4. Perdagangan 70 5. Jasa 69 6. Pengusaha swasta 73 7. Pegawai negeri 29 8. Buruh swasta 86 9. Kerja tak tentu 328 10. Tidak kerja 630 Jumlah 2010 Sumber : Profil Desa Gempol Kolot 2009

5.3. Aktivitas Usahatani Desa Gempol Kolot

Secara garis besar, kegiatan usahatani di Desa Gempol Kolot dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yakni usahatani padi sawah, usahatani jamur merang dan usahatani peternakan. Desa Gempol Kolot memiliki tujuh kelompok tani padi Poktan, lima kelompok budidaya jamur merang, tiga kelompok pembuat aneka kue olahan, dua kelompok peternak, dua kelompok pemilik warung kecil, tiga kelompok olahan hasil peternakan dan satu kelompok wanita tani KWT yang tergabung dalam gabungan kelompok tani Gapoktan Barokah Tani. Poktan padi sawah yang tergabung dalam Gapoktan Barokah Tani, diantaranya adalah Poktan Gemar Tani I 24 anggota - 26,5 hektar, Poktan Gemar Tani II 27 anggota - 26,5 hektar, Poktan Mukti Sari 27 anggota - 26 hektar, Poktan Binangkit Tani 27 anggota - 26 hektar, Poktan Unggul Tani 26 anggota - 25 hektar, Poktan Mekar Tani 26 anggota - 25,5 hektar dan Poktan Sri Jaya 34 anggota - 37 hektar. Pada umumnya pola tanam kegiatan usahatani padi sawah di Desa Gempol Kolot terjadi dalam dua kali musim panen dalam satu tahun. Sangat besarnya daya tarik secara ekonomi terhadap pengusahaan budidaya jamur merang menyebabkan cukup banyak petani yang mengusahakan jamur merang sebagai sumber penghidupannya. 56 Kondisi bercabangnya usahatani petani padi sawah ke jamur merang dikarenakan bahan dasar dari jamur merang adalah jerami sisa padi yang berasal dari lahan sawahnya sendiri. Penggunaan lahan jamur merang tergabung pada area pemukiman penduduk yaitu area pekarangan rumah. Penjualan hasil jamur merang dilakukan secara tidak langsung melalui penadah atau distributor yang pada akhirnya dikirim ke luar kota. Pada sektor peternakan, kegiatan usahatani ditujukan untuk peneluran dan pembesaran. Penggunaan kandang juga terdapat pada area pekarangan rumah. Komoditi peternakan yang diusahakan oleh peternak, antara lain : ayam kampung, ayam broiler, bebek, kambing, domba dan burung walet. Adapun produk yang dihasilkan yakni daging bebek ayam kambing domba dengan rata-rata 12.000 kg per tahun, air liur burung walet 2,64 kg per tahun dan pengolahan telur asin. Penjualan hasil peternakan dilakukan secara langsung kepada konsumen atau pengecer.

5.4. Karakteristik Responden

Dokumen yang terkait

Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Lahan Basah Di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Desa Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

0 35 110

Faktor -Faktor Yang Berhubungan Dengan Risiko Kejadian ISPA Pada Balita Di Desa Koto Kaciak Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2000

2 43 107

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran komoditi padi serta kecenderungan konversi lahan sawah (Studi kasus di Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat)

0 8 141

Analisis pendapatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani wortel di Kabupaten Tegal kasus di Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah

12 62 103

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pendapatan dan Efisiensi Produksi pada Pengusahaan Penggilingan Padi di Kabupaten Karawang

4 78 213

Analisis pendapatan usahatani padi dan faktor-faktor yang mempengaruhi petani untuk menanam padi hibrida (Studi kasus kecamatan Cibuaya, kabupaten Karawang, Jawa Barat)

4 32 175

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Petani (Studi kasus: Desa Kondangjaya, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang)

2 5 256

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIMPANGAN PENDAPATAN DI PROVINSI JAWA TIMUR Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan Pendapatan Di Provinsi Jawa Timur (Tahun 2011-2015).

0 2 13

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan pengrajin kulit (Studi Kasus Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur) AWAL

1 0 15

Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Konversi Lahan Pertanian Studi Kasus : Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar IMG 20151104 0001

0 0 1