0.19 3.10 6.72 Dinamika Perubahan Disparitas Regional Di Pulau Jawa Sebelum Dan Setelah Kebijakan Otonomi Daerah

di Provinsi DKI Jakarta, sebagian besar menggunakan air minum yang berasal dari ledeng, pompa dan air dalam kemasan Tabel 4.10. Hal tersebut disebabkan karena kesulitan ditemuinya sumber-sumber mata air bersih dari sumur-sumur yang ada di wilayah tersebut dan tingginya tingkat pencemaran air karena limbah, serta bahan pencemar lainnya. Tabel 4.10. Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Minum yang Digunakan pada Masing-masing Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2007 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Minum Provinsi Ledeng Pompa Air dalam kemasan Sumur terlindungi Sumur tak terlindungi Mata air terlindungi Mata air tak terlindungi Lainnya DKI Jakarta 34.26 32.16 31.26 1.06 0.29 0.03 0.06 0.88 Jawa Barat 11.38 28.63 6.89 28.04 8.65 8.65 7.03 0.73 Jawa Tengah 14.71 14.94 2.47 42.40 7.60 11.84 4.30 1.74 DI Yogyakarta 10.24 8.86 12.24 55.56 6.12 2.03 1.75 3.20 Jawa Timur 16.36 22.17 6.93 33.46 6.40 9.94 3.47 1.27 Banten 9.22 34.81 16.61 20.28 7.21 3.22 3.76 4.89 Jawa 16.03

23.60 12.73

30.13 6.05

5.95 3.40

2.12 Indonesia

16.19 17.62

7.18 30.07

10.32 7.86

4.77 2.57

Sumber: Statistik Indonesia 2008; Diolah dari hasil Susenas. Indikator lain terkait sarana permukiman yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan sosial masyarakat adalah besarnya persentase rumah tangga menurut sumber penerangan yang digunakan Tabel 4.11. Sebagaimana data yang disajikan pada Tabel 4.11, dapat diketahui bahwa hampir seluruh rumah tangga di semua provinsi di Pulau Jawa menggunakan listrik dari PLN Perusahaan Listrik Negara sebagai sumber penerangan dengan persentase di atas 90. Tabel 4.11. Persentase Rumah Tangga di Masing-masing Provinsi di Pulau Jawa Berdasarkan Sumber Penerangan yang Digunakan Tahun 2007 Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Penerangan Provinsi Listrik PLN Listrik Non PLN Petromak aladin Pelitasentir obor Lainnya Jumlah DKI Jakarta 99.16 0.52 0.19 0.11 0.02 100.00 Jawa Barat 97.16 0.61 0.40 1.64 0.19 100.00 Jawa Tengah 97.29 0.47 0.23 1.83 0.18 100.00 DI Yogyakarta 98.50 0.03 0.07 1.36 0.04 100.00 Jawa Timur 96.58 0.52 0.74 1.86 0.30 100.00 Banten 92.69 0.49 0.72 5.70 0.40 100.00 Jawa 96.90

0.44 0.39

2.08 0.19

100.00 Indonesia

88.37 3.10

1.23 6.72

0.58 100.00

Sumber: Statistik Indonesia 2008; Diolah dari hasil Susenas. Ditinjau dari besarnya persentase rumah tangga berdasarkan fasilitas tempat buang air besar yang dimiliki sebagaimana data yang disajikan pada Tabel 4.12, dapat diketahui bahwa sebagian besar rumah tangga di seluruh provinsi di Pulau Jawa rata-rata telah memiliki jamban sendiri untuk buang air besar dengan persentase di atas 50. Namun demikian, dari keenam provinsi yang ada di Pulau Jawa, masih terdapat 3 provinsi dimana besarnya persentase rumah tangga yang tidak memiliki jambanfasilitas buang air besar masih cukup tinggi, bahkan di atas nilai rataan nasional. Ketiga provinsi tersebut adalah Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah dengan nilai persentase masing-masing secara berurutan dari nilai persentase yang tertinggi hingga terendah yaitu sebesar 32.21, 25.75 dan 25.32. Terkait dengan besarnya persentase rumah tangga berdasarkan kepemilikan jamban sebagai fasilitas untuk buang air besar, maka dari seluruh provinsi yang ada di Pulau Jawa, kondisi di Provinsi DKI Jakarta tergolong yang paling baik. Sebab, lebih dari 70 rumah tangga di provinsi tersebut telah memiliki jamban sendiri, sekitar 20 rumah tangga memiliki jamban bersama, 6 rumah tangga masih menggunakan jamban umum, sedangkan rumah tangga yang tidak memiliki jamban sama sekali jumlahnya hanya 0.65 jauh lebih kecil dibandingkan dengan besarnya persentase pada kelima provinsi yang lain. Tabel 4.12. Persentase Rumah Tangga di Masing-masing Provinsi di Pulau Jawa Berdasarkan Fasilitas Buang Air Besar Tahun 2007 dalam Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Fasilitas Buang Air Besar Provinsi Jamban Sendiri Jamban Bersama Jamban Umum Tidak ada Jumlah DKI Jakarta 73.40 19.65 6.30 0.65 100.00 Jawa Barat 61.96 12.78 8.67 16.59 100.00 Jawa Tengah 58.65 12.52 3.51 25.32 100.00 DI Yogyakarta 64.59 27.03 0.67 7.71 100.00 Jawa Timur 57.16 15.26 1.83 25.75 100.00 Banten 53.23 12.54 2.02 32.21 100.00 Jawa 61.50

16.63 3.83