Gambar 5.38. Grafik Persentase Dekomposisi Indeks Theil Entropy pada
Kawasan Jabodetabek dan Non Jabodetabek di Pulau Jawa Tahun 1986-2007
4. Disparitas Antara Kawasan Kabupaten dan Kota Perkotaan
Salah satu perbedaan mendasar antara kawasan kabupaten dan kota perkotaan adalah jenis kegiatan utama pada kawasan kabupaten biasanya tidak
jauh dari pengembangan pertanian maupun kegiatan berbasis pengelolaan sumberdaya alam, sedangkan di kawasan kota perkotaan, jenis kegiatan utama
yang berkembang adalah sektor jasa keuangan, industri dan perdagangan. Perlunya kajian yang memperbandingkan antara kawasan kabupaten dan
kota perkotaan, termasuk menganalisis bentuk-bentuk disparitas antara kedua kawasan tersebut salah satunya dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa
besarnya pengaruh dan tingkat pencapaian pembangunan pada kedua kawasan tersebut tidaklah sama.
Di Pulau Jawa sampai dengan tahun 2007 sedikitnya terdapat 116 wilayah administrasi yang terdiri dari 84 kabupaten dan 32 kota. Ditinjau dari
jumlah penduduknya Tabel 5.33, dapat diamati bahwa jumlah penduduk pada kedua kawasan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun
1986, jumlah penduduk di kawasan kota perkotaan di Pulau Jawa sekitar 16 juta jiwa, sedangkan di kawasan kabupaten jumlahnya enam kali lipat lebih banyak
sekitar 84 juta jiwa. Kondisi pada tahun 2007, jumlah penduduk di kawasan kota perkotaan sudah bertambah menjadi 27 juta jiwa, sedangkan di kawasan
kabupaten jumlahnya mencapai 103 juta jiwa. Dinamika pertumbuhan penduduk
di masing-masing kawasan tahun 1986-2007 disajikan pada Gambar 5.39.
33.96 34.88
35.28 38.31
38.13 39.69
46.24 66.04
65.12 64.72
61.69 61.87
60.31 53.76
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
1986 1990
1993 1997
2000 2003
2007
Tahun P
e rs
e n
ta s
e
A ntar Kawasan jabodetabek vs non jabo detabek
A ntar KabKota dalam Kawasan
Sebelum OTDA
Setelah OTDA
Tabel 5.33. Jumlah Penduduk Kawasan Kabupaten dan Kota Perkotaan di
Pulau Jawa Tahun 1986-2007 jiwa
Tahun Kabupaten
Kota Jumlah
1986 84,354,872
16,708,924 101,063,796 1990
88,972,440 17,327,653 106,300,092
1993 91,904,286
20,097,120 112,001,407 1997
94,277,000 23,043,558 117,320,558
2000 98,530,156
23,651,726 122,181,882 2003
100,785,295 26,277,100 127,062,395
2007 103,693,915
27,492,299 131,186,215
Sumber: Sensus Penduduk SP dan Supas Survei Penduduk Antar Sensus. Statistik Indonesia, BPS.
Gambar 5.39. Dinamika Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kawasan Kabupaten
dan Kota Perkotaan di Pulau Jawa Tahun 1986-2007
Sumber: Sensus Penduduk SP dan Supas. Statistik Indonesia, BPS diolah.
Gambar 5.40. Persentase Jumlah Penduduk Kawasan Kabupaten dan Kota
Perkotaan terhadap Jumlah Penduduk Total di Pulau Jawa Tahun 1986-2007
16.5 16.3
17.9 19.6
19.4 20.7
21.0 83.5
83.7 82.1
80.4 80.6
79.3 79.0
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
1986 1990
1993 1997
2000 2003
2007
Tahun P
e rs
e n
ta s
e P
e n
d u
d u
k
Kabupaten Kota
- 20,000,000
40,000,000 60,000,000
80,000,000 100,000,000
120,000,000
1986 1990
1993 1997
2000 2003
2007
Tahun
J u
m la
h P
e n
d u
d u
k ji
w a
Kota Kabupaten
Dari besarnya persentase jumlah penduduk pada masing-masing kawasan pada tahun 1986-2007 sebagaimana dapat diamati pada Gambar 5.40,
menunjukkan bahwa rata-rata jumlah penduduk yang menghuni kawasan kota perkotaan adalah sekitar 18.77 dari total penduduk Pulau Jawa, sedangkan
sisanya 81.23 tinggal di kawasan kabupaten.
Sementara itu, ditinjau dari besarnya laju pertumbuhan penduduk lihat Tabel 5.34 dan Gambar 5.41, dapat diamati bahwa dari tahun ke tahun besarnya
laju pertumbuhan penduduk, baik di kawasan kota perkotaan maupun di kawasan kabupaten berfluktuatif. Namun, yang perlu diketahui di sini adalah
bahwa besarnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk di kawasan kota perkotaan di Pulau Jawa jauh lebih tinggi daripada laju pertumbuhan penduduk di kawasan
kabupaten, dengan nilai masing-masing adalah 2.61 dan 1.02. Tabel 5.34.
Laju Pertumbuhan Penduduk Kawasan Kabupaten dan Kota Perkotaan di Pulau Jawa Tahun 1986-2007
Tahun Kabupaten
Kota Total Jawa
1986-1990 1.37
0.93 1.30