provinsi lainnya, maka selain perlu meningkatkan penyediaan sarana prasarana pendidikan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, hal lain yang perlu
dilakukan adalah terus membuka peluang agar kesempatan untuk bekerja dan berusaha semakin luas.
Tabel 4.5. Angka Melek Huruf Penduduk Berusia 15 Tahun ke Atas Menurut
Provinsi dan Jenis Kelamin di Pulau Jawa Tahun 2005 dan 2006
Angka Melek Huruf 2005
2006 Provinsi
Laki-laki Perempuan
Laki-laki Perempuan
DKI Jakarta 99.3
97.4 99.1
97.4 Jawa Barat
96.9 92.3
97.0 92.8
Jawa Tengah 92.3
82.6 92.7
83.9 DI Yogyakarta
92.5 81.2
92.3 80.7
Jawa Timur 91.5
80.5 92.1
82.4 Banten
97.5 93.7
97.0 92.9
Jawa 95.0
88.0 95.4
88.4 Indonesia
92.8 88.3
93.1 89.7
Sumber: BPS 2007.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BPS 2007 juga dapat diketahui data rata-rata lamanya penduduk bersekolah di tiap-tiap wilayah. Pada
kasus Pulau Jawa, penduduk di beberapa provinsi tahun 2005 dan 2006 memiliki rata-rata lama sekolah yang berada di atas rataan nasional, yaitu Provinsi DKI
Jakarta, DIY, dan Banten Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Rata-rata Lama Sekolah Menurut Provinsi dan Jenis Kelamin di Pulau
Jawa Tahun 2005 dan 2006 dalam tahun
Rata-rata Lama Sekolah tahun 2005
2006 Provinsi
Laki-laki Perempuan
Laki-laki Perempuan
DKI Jakarta 10.4
9.3 10.7
9.6 Jawa Barat
7.8 6.8
7.9 7.0
Jawa Tengah 7.2
6.1 7.4
6.3 DI Yogyakarta
9.0 7.7
9.4 7.7
Jawa Timur 7.3
6.1 7.5
6.3 Banten
8.5 7.5
8.3 7.3
Jawa 8.4
7.3 8.5
7.4 Indonesia
7.8 6.8
7.9 7.0
Sumber: BPS 2007.
Rata-rata lama sekolah penduduk di Provinsi Jawa Barat sama dengan rataan nasional, sedangkan dua provinsi lainnya Jawa Tengah dan Jawa Timur
justru lebih rendah dari rataan nasional. Dari ketiga provinsi di Pulau Jawa dengan
nilai di atas rataan nasional, Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi dengan nilai rata-rata lama sekolah yang tertinggi, meskipun besarnya hanya mencapai
10.4 tahun 2005 dan 10.7 tahun 2006. Nilai ini menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di Jakarta berpendidikan setingkat SLTA, sedangkan di provinsi
lainnya kecuali di Provinsi DIY, penduduknya rata-rata berpendidikan setingkat SLTP. Dengan fakta tersebut, sebenarnya tingkat pendidikan masyarakat di
Indonesia khususnya Pulau Jawa relatif masih rendah, meskipun bila dibandingkan dengan pulau yang lain, Jawa masih lebih unggul. Kapasitas SDM
merupakan salah satu kunci pembangunan, sehingga hal ini menjadi tantangan yang harus dijawab melalui proses pembangunan wilayah di Pulau Jawa. Provinsi
DKI Jakarta dan DIY memiliki nilai rata-rata lama sekolah yang lebih baik karena keduanya mempunyai sarana dan prasarana pendidikan yang cukup memadai.
Selanjutnya ditinjau dari angka partisipasi sekolah berdasarkan kelompok umur
1
menunjukkan bahwa kondisi partisipasi sekolah penduduk di Pulau Jawa memiliki kemiripan karakteristik. Pada kelompok umur 7-12 tahun dan 13-15
tahun angka partisipasi sekolah cukup baik pendidikan setingkat SD dan SLTP dan selanjutnya besarnya persentase angka tersebut semakin menurun secara
signifikan pada kelompok umur 16-18 tahun dan 19-24 tahun pendidikan setingkat SLTA dan Perguruan Tinggi. Angka partisipasi sekolah yang paling
baik terdapat di Provinsi DIY, yang ditunjukkan dengan nilai persentasenya yang paling tinggi dibandingkan kelima provinsi lainnya di Pulau Jawa pada semua
kelompok umur, sebagaimana yang disajikan pada Tabel 4.7.
Tabel 4.7. Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kelompok Usia Sekolah di
Masing-masing Provinsi di Pulau Jawa dalam
Angka Partisipasi Sekolah Provinsi
7-12 tahun 13-15 tahun
16-18 tahun 19-24 tahun
DKI Jakarta 98.46
90.76 60.26
15.84 Jawa Barat
97.64 79.70
45.62 8.88
Jawa Tengah 98.47
83.41 51.31
9.26 D.I.Yogyakarta
99.35 90.55
71.18 39.71
Jawa Timur 98.22
85.99 56.79
10.28 Banten
97.36 80.35
48.65 10.36
Jawa 98.25
85.13 55.64