secara berlebihan di Kawasan Jabodetabek sehingga tingginya aktivitas ekonomi di satu sisi diikuti oleh semakin menurunnya kesejahteraan di sisi yang lain.
Berdasarkan dokumen yang sama, angka harapan hidup di Pulau Jawa secara umum berada di atas nilai rataan nasional. Dari data tersebut dapat
diketahui bahwa di Provinsi Jawa Barat dan Banten angka harapan hidupnya lebih rendah daripada nilai rataan nasional Tabel 4.8.
Indikator lain terkait bidang kesehatan yang dihasilkan dari Susenas Survei Sosial Ekonomi Nasional adalah persentase penduduk yang mempunyai
keluhan kesehatan selama sebulan. Dari Tabel 4.9, dapat diketahui bahwa secara umum hampir setiap tahun tahun 2002-2007 besarnya persentase penduduk yang
mempunyai keluhan kesehatan masih berada di atas nilai rataan nasional. Dari data tersebut juga dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun, besarnya persentase
penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan di Pulau Jawa cenderung meningkat, meskipun pada tahun 2003 dan 2005 angka ini mengalami penurunan.
Tabel 4.9. Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama
Sebulan yang Lalu di Masing-masing Provinsi di Pulau Jawa Tahun
2002 hingga 2007 dalam
Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama Sebulan yang Lalu
Provinsi 2002
2003 2004
2005 2006
2007
DKI Jakarta 28.91
27.61 29.90
25.29 31.38
32.16 Jawa Barat
24.71 22.93
24.14 24.36
25.91 28.89
Jawa Tengah 30.98
29.30 29.38
27.06 27.91
28.49 D.I.Yogyakarta
1
34.54 34.25
37.81 32.73
44.39 38.41
Jawa Timur 29.50
27.12 30.65
29.11 29.40
30.12 Banten
22.07 17.17
20.08 19.45
25.40 29.53
Jawa 28.45
26.40 28.66
26.33 30.73
31.27 Indonesia
26.25 24.41
26.51 26.68
28.15 30.90
Sumber: Statistik Indonesia 2008; Diolah dari hasil Susenas. Keterangan:
1
Provinsi DIY tahun 2006 dihitung tanpa Kabupaten Bantul.
Sanitasi dan Sarana Permukiman
Kondisi sanitasi dan isu-isu permukiman juga merupakan indikator yang dapat mengindikasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Ditinjau dari besarnya
persentase rumah tangga berdasarkan kategori sumber air yang digunakan untuk minum, maka dapat dilihat bahwa rumah tangga pada semua provinsi di Pulau
Jawa kecuali Provinsi DKI Jakarta sebagian besar menggunakan sumber air minum yang berasal dari sumur yang terlindungi. Sementara untuk rumah tangga
di Provinsi DKI Jakarta, sebagian besar menggunakan air minum yang berasal dari ledeng, pompa dan air dalam kemasan Tabel 4.10. Hal tersebut disebabkan
karena kesulitan ditemuinya sumber-sumber mata air bersih dari sumur-sumur yang ada di wilayah tersebut dan tingginya tingkat pencemaran air karena limbah,
serta bahan pencemar lainnya.
Tabel 4.10.
Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Minum yang
Digunakan pada Masing-masing Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2007
Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Air Minum Provinsi
Ledeng Pompa
Air dalam
kemasan Sumur
terlindungi Sumur tak
terlindungi Mata air
terlindungi Mata air
tak terlindungi
Lainnya
DKI Jakarta 34.26
32.16 31.26
1.06 0.29
0.03 0.06
0.88 Jawa Barat
11.38 28.63
6.89 28.04
8.65 8.65
7.03 0.73
Jawa Tengah 14.71
14.94 2.47
42.40 7.60
11.84 4.30
1.74 DI Yogyakarta
10.24 8.86
12.24 55.56
6.12 2.03
1.75 3.20
Jawa Timur 16.36
22.17 6.93
33.46 6.40
9.94 3.47
1.27 Banten
9.22 34.81
16.61 20.28
7.21 3.22
3.76 4.89
Jawa 16.03
23.60 12.73
30.13 6.05
5.95 3.40
2.12 Indonesia
16.19 17.62
7.18 30.07
10.32 7.86
4.77 2.57
Sumber: Statistik Indonesia 2008; Diolah dari hasil Susenas.
Indikator lain terkait sarana permukiman yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan sosial masyarakat adalah besarnya persentase
rumah tangga menurut sumber penerangan yang digunakan Tabel 4.11. Sebagaimana data yang disajikan pada Tabel 4.11, dapat diketahui bahwa hampir
seluruh rumah tangga di semua provinsi di Pulau Jawa menggunakan listrik dari PLN Perusahaan Listrik Negara sebagai sumber penerangan dengan persentase
di atas 90. Tabel 4.11.
Persentase Rumah Tangga di Masing-masing Provinsi di Pulau Jawa
Berdasarkan Sumber Penerangan yang Digunakan Tahun 2007
Persentase Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Penerangan Provinsi
Listrik PLN Listrik
Non PLN Petromak
aladin Pelitasentir
obor Lainnya
Jumlah
DKI Jakarta 99.16
0.52 0.19