5.2. Peramalan Harga Bawang di Indonesia di Masa Mendatang
Dalam  melakukan  peramalan  harga  bawang  merah  di  Indonesia  di  masa mendatang  dilakukan  peramalan  time  series  yaitu  dengan  model  ARIMA
Autoregressive  Integrated Moving Average menggunakan software Minitab 14. Peramalan  time  series  menggunakan  model  ARIMA  meliputi  beberapa  tahapan,
yaitu identifikasi model, estimasi model, evaluasi model, dan peramalan. Sebelum semua  tahapan  tersebut  dilakukan,  data  yang  akan  diramalkan  harus  dalam
keadaan  stasioner.  Jika  data  belum  stasioner  pada  tingkat  level,  maka  perlu dilakukan proses pembedaan terlebih dahulu.
Sumber: Data Sekunder, 2014 diolah
Gambar 10. Plot Harga Bawang Merah di Indonesia
Pada tahap identifikasi model, plot data harga bawang merah di Indonesia menunjukkan bahwa data harga bawang merah memiliki pola trend. Hal tersebut
menunjukkan  bahwa  data  tidak  stasioner  pada  level.  Selain  itu,  grafik menunjukkan bahwa tidak membentuk pola yang sama atau berulang pada jangka
waktu tertentu sehingga tidak ditemukan unsur musiman pada data harga bawang merah  di  Indonesia.  Maka  model  peramalan  yang  cocok  untuk  penelitian  ini
adalah dengan menggunakan model ARIMA.
Index
H a
r g
a B
a w
a n
g M
e r
a h
60 54
48 42
36 30
24 18
12 6
1 60000
50000 40000
30000 20000
10000
Time Series Plot of Harga Bawang Merah
Setelah dibuat plot data untuk harga bawang merah, maka tahap selanjutnya adalah melihat bagaimana fungsi autokorelasi dan fungsi autokorelasi parsial pada
data. Dapat dilihat pada Gambar 11 dan 12 bahwa pada data harga bawang merah memiliki ciri adanya autokorelasi. Hal ini dapat ditunjukkan adanya garis bar biru
pada  lag  1  dan  2  pada  fungsi  autokorelasi  dan  lag  1  pada  fungsi  autokorelasi parsial  yang  melebihi  garis  warna  merah  sehingga  perlu  dilakukan  proses
differencing sebelum diproses lebih jauh.
Sumber: Data Sekunder, 2014 diolah
Gambar 11. Fungsi Autokorelasi untuk Harga Bawang Merah
Sumber: Data Sekunder, 2014 diolah
Gambar 12. Fungsi Autokorelasi Parsial untuk Harga Bawang Merah
Untuk  langkah  awal,  angka  d  differencing  atau  integrasi  dimulai  dengan angka  terkecil,  yaitu  1.  Hal  ini  sesuai  dengan  prinsip  parsimony  yang  selalu
berusaha  untuk  memilih  model  yang  sederhana.  Untuk  harga  bawang  merah setelah dilakukan differencing pada angka 1 dapat dilihat pada Gambar 13. Garis
Lag
A ut
oc or
re la
ti on
30 28
26 24
22 20
18 16
14 12
10 8
6 4
2 1.0
0.8 0.6
0.4 0.2
0.0 -0.2
-0.4 -0.6
-0.8 -1.0
Autocorrelation Function for Harga Bawang Merah
with 5 significance limits for the autocorrelations
Lag
Pa rt
ia l A
ut oc
or re
la tio
n
30 28
26 24
22 20
18 16
14 12
10 8
6 4
2 1.0
0.8 0.6
0.4 0.2
0.0 -0.2
-0.4 -0.6
-0.8 -1.0
Partial Autocorrelation Function for Harga Bawang Merah
with 5 significance limits for the partial autocorrelations