Bawang Merah TINJAUAN PUSTAKA

importasi komoditas cabai dan bawang merah segar untuk konsumsi akan dilakukan dengan menggunakan harga referensi. Jika harga cabai dan bawang merah berada di bawah harga referensi, maka impor kedua komoditas tersebut ditunda sampai harga kembali mencapai harga referensi. Sebaliknya jika harga kedua komoditas tersebut telah melampaui harga referensi, maka akan dipertimbangkan untuk importasi guna memastikan pasokan di pasar. Harga referensi akan ditetapkan oleh tim pemantau harga produk hortikultura yang anggotanya dibentuk oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan dan terdiri dari unsur instansi terkait. Harga referensi bawang merah dan cabai dapat dievaluasi sewaktu-waktu oleh tim pemantau harga.

2.4. Penelitian Terdahulu

Susanti 2006 melakukan penelitian mengenai peramalan permintaan cabai merah di Pasar Induk Kramat Jati PIKJ Jakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menurut deret waktu time series dan data primer. Hasil penelitian ini adalah: 1. Permintaan cabai merah di PIKJ berfluktuasi mengikuti suatu pola musiman tertentu karena tergantung pada jumlah pasokan dari daerah penghasil cabai merah, 2. Metode peramalan terbaik yang sesuai untuk memperkirakan permintaan cabai merah di masa mendatang di PIKJ adalah metode ARIMA atau Box Jenkins, 3. Harga rata-rata berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai merah di PIKJ. Stato 2007 melakukan penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga bawang merah dan peramalannya di PIKJ. Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Fluktuasi harga bawang merah meningkat tiap tahunnya mengikuti pola musiman tertentu. Trend penurunan dan peningkatan harga bawang merah berkaitan dengan pola produksi bawang merah yang mengalami panen puncak pada bulan Juni hingga September dan mengalami masa kosong panen pada bulan Februari hingga bulan Mei, 2. Metode peramalan terbaik dan sesuai untuk meramalkan harga bawang merah di masa mendatang di PIKJ adalah metode ARIMA atau Box Jenkins, 3. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap fluktuasi harga bawang merah yaitu pasokan impor bawang merah, harga impor bawang merah, dan harga pupuk. Dari ketiga faktor tersebut yang memberikan pengaruh paling besar terhadap fluktuasi harga bawang merah yaitu harga impor bawang merah, 3. Usaha-usaha yang dilakukan untuk memperkecil fluktuasi harga bawang merah di PIKJ adalah dengan mengatur pola tanam antar wilayah sentra produksi di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang musim panennya cenderung bersamaan, memberikan pelatihan kepada petani untuk meningkatkan produksinya, melakukan pengawasan terhadap harga pupuk. Miranti 2013 melakukan penelitian mengenai peramalan permintaan biodiesel dan analisis faktor-faktor yang memengaruhi permintaan biodiesel di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Permintaan terhadap biodiesel di Indonesia akan semakin meningkat pada periode Juli 2013-Desember 2014. 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan biodiesel adalah harga riil bulan t-1 biodiesel, harga riil solar, nilai tukar riil rupiah terhadap dolar AS, dan pendapatan riil per kapita. Adapun faktor yang tidak berpengaruh adalah jumlah penjualan kendaraan diesel bulan t-1. Ariningsih dan Tentamia 2004 melakukan penelitian mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan bawang merah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekonometrika yang dirumuskan dalam bentuk persamaan simultan yang bersifat dinamik. Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Produksi bawang merah di Jawa Tengah responsif terhadap perubahan harga pupuk tetapi tidak responsif terhadap perubahan harga bawang merah dan upah tenaga kerja. Produktivitas bawang merah tidak responsif terhadap perubahan harga pupuk maupun harga output dan tenaga kerja. Luas areal bawang merah di luar Jawa Tengah tidak responsive terhadap perubahan harga bawang merah, harga pupuk, dan upah tenaga kerja, 2. Permintaan bawang merah dipengaruhi oleh perubahan jumlah penduduk. Permintaan tidak responsive terhadap perubahan harga bawang merah dan pendapatan, 3. Produksi bawang merah berpengaruh terhadap volume ekspor bawang merah Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, 4. Harga bawang merah di tingkat produsen Jawa Tengah dan luar Jawa Tengah dipengaruhi oleh harga di tingkat konsumen Indonesia dengan respon yang bersifat inelastis.