Fluktuasi Harga Bawang Merah
impor bawang merah, dan harga pupuk. Dari ketiga faktor tersebut yang memberikan pengaruh paling besar terhadap fluktuasi harga bawang merah yaitu
harga impor bawang merah, 3. Usaha-usaha yang dilakukan untuk memperkecil fluktuasi harga bawang merah di PIKJ adalah dengan mengatur pola tanam antar
wilayah sentra produksi di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang musim panennya cenderung bersamaan, memberikan pelatihan kepada petani untuk meningkatkan
produksinya, melakukan pengawasan terhadap harga pupuk. Miranti 2013 melakukan penelitian mengenai peramalan permintaan
biodiesel dan analisis faktor-faktor yang memengaruhi permintaan biodiesel di Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Permintaan terhadap biodiesel di
Indonesia akan semakin meningkat pada periode Juli 2013-Desember 2014. 2. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan biodiesel adalah harga riil
bulan t-1 biodiesel, harga riil solar, nilai tukar riil rupiah terhadap dolar AS, dan pendapatan riil per kapita. Adapun faktor yang tidak berpengaruh adalah jumlah
penjualan kendaraan diesel bulan t-1. Ariningsih dan Tentamia 2004 melakukan penelitian mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan bawang merah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
ekonometrika yang dirumuskan dalam bentuk persamaan simultan yang bersifat dinamik. Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Produksi bawang merah di Jawa
Tengah responsif terhadap perubahan harga pupuk tetapi tidak responsif terhadap perubahan harga bawang merah dan upah tenaga kerja. Produktivitas bawang
merah tidak responsif terhadap perubahan harga pupuk maupun harga output dan tenaga kerja. Luas areal bawang merah di luar Jawa Tengah tidak responsive
terhadap perubahan harga bawang merah, harga pupuk, dan upah tenaga kerja, 2. Permintaan bawang merah dipengaruhi oleh perubahan jumlah penduduk.
Permintaan tidak responsive terhadap perubahan harga bawang merah dan pendapatan, 3. Produksi bawang merah berpengaruh terhadap volume ekspor
bawang merah Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, 4. Harga bawang merah di tingkat produsen Jawa Tengah dan luar Jawa Tengah
dipengaruhi oleh harga di tingkat konsumen Indonesia dengan respon yang bersifat inelastis.
Firdaus 2007 melakukan penelitian mengenai aplikasi peramalan harga pangan di beberapa kota di Indonesia. Hasil dari penelitian ini untuk bawang
merah adalah: 1. Adanya perbedaan pola fluktuasi harga bawang merah di enam kota besar, yaitu DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Denpasar.
Hasil peramalan harga tertinggi dan harga terendah akan terjadi pada bulan yang berbeda. 2. Faktor-faktor yang memengaruhi harga bawang merah di enam kota
besar di Indonesia lebih dipengaruhi oleh faktor harga di Pasar Induk Kramat Jati PIKJ dan lag harga bawang merah. Kecuali untuk DKI Jakarta dipengaruhi juga
oleh dummy hari besar keagamaan dan kota Surabaya dengan faktor harga produsen.
Irawan 2007 melakukan penelitian mengenai fluktuasi harga, tranmisi harga, dan marjin pemasaran sayuran dan buah. Hasil dari penelitian ini adalah: 1.
Fluktuasi harga sayuran yang relatif dibandingkan harga buah disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara volume pasokan dan kebutuhan konsumen yang
disebabkan oleh tiga faktor, yaitu daerah produsen sayuran yang terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu, lemahnya sinkronisasi produksi antara daerah produsen
sayuran, serta terbatasnya sarana penyimpanan yang mampu mempertahankan kesegaran sayuran. 2. Transmisi harga sayuran relatif rendah dibanding buah san
komoditas pangan lain yang disebabkan oleh adanya pasar sayuran yang bersifat monopsoni atau oligopsoni di tingkat petani.
Abdullah 2012 melakukan penelitian mengenai penggunaan model ARIMA untuk meramalkan harga jual koin emas batangan. Hasil dari penelitian
ini adalah: model ARIMA adalah model yang paling tepat digunakan untuk meramalkan harga jual koin emas batangan. Hasil yang didapatkan dari
menggunakan model ARIMA adalah harga jual koin emas batangan cenderung akan meningkat dari tahun ke tahun.
Jarret dan Kyper 2011 melakukan penelitian mengenai penggunaan model ARIMA dengan intervensi untuk meramalkan dan menganalisis harga pasar
saham di China. Hasil dari penelitian ini adalah: model ARIMA adalah model yang paling tepat digunakan meramalkan indeks pasar saham di China. Hasil
menunjukkan bahwa krisis keuangan global dapat mempengaruhi saham serta industri manufaktur.