Kebijakan Terkait Bawang Merah

Firdaus 2007 melakukan penelitian mengenai aplikasi peramalan harga pangan di beberapa kota di Indonesia. Hasil dari penelitian ini untuk bawang merah adalah: 1. Adanya perbedaan pola fluktuasi harga bawang merah di enam kota besar, yaitu DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Denpasar. Hasil peramalan harga tertinggi dan harga terendah akan terjadi pada bulan yang berbeda. 2. Faktor-faktor yang memengaruhi harga bawang merah di enam kota besar di Indonesia lebih dipengaruhi oleh faktor harga di Pasar Induk Kramat Jati PIKJ dan lag harga bawang merah. Kecuali untuk DKI Jakarta dipengaruhi juga oleh dummy hari besar keagamaan dan kota Surabaya dengan faktor harga produsen. Irawan 2007 melakukan penelitian mengenai fluktuasi harga, tranmisi harga, dan marjin pemasaran sayuran dan buah. Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Fluktuasi harga sayuran yang relatif dibandingkan harga buah disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara volume pasokan dan kebutuhan konsumen yang disebabkan oleh tiga faktor, yaitu daerah produsen sayuran yang terkonsentrasi di daerah-daerah tertentu, lemahnya sinkronisasi produksi antara daerah produsen sayuran, serta terbatasnya sarana penyimpanan yang mampu mempertahankan kesegaran sayuran. 2. Transmisi harga sayuran relatif rendah dibanding buah san komoditas pangan lain yang disebabkan oleh adanya pasar sayuran yang bersifat monopsoni atau oligopsoni di tingkat petani. Abdullah 2012 melakukan penelitian mengenai penggunaan model ARIMA untuk meramalkan harga jual koin emas batangan. Hasil dari penelitian ini adalah: model ARIMA adalah model yang paling tepat digunakan untuk meramalkan harga jual koin emas batangan. Hasil yang didapatkan dari menggunakan model ARIMA adalah harga jual koin emas batangan cenderung akan meningkat dari tahun ke tahun. Jarret dan Kyper 2011 melakukan penelitian mengenai penggunaan model ARIMA dengan intervensi untuk meramalkan dan menganalisis harga pasar saham di China. Hasil dari penelitian ini adalah: model ARIMA adalah model yang paling tepat digunakan meramalkan indeks pasar saham di China. Hasil menunjukkan bahwa krisis keuangan global dapat mempengaruhi saham serta industri manufaktur. Allen 1994 melakukan penelitian mengenai peramalan ekonomi pada komoditas pertanian. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa metode ARIMA adalah metode terbaik untuk meramalkan harga komoditas pertanian walaupun terdapat beberapa kasus model data yang didapatkan sangat mempengaruhi metode terbaik peramalan time series sehingga metode ARIMA belum tentu menjadi metode terbaik untuk meramalkan harga komoditas pertanian tertentu. Tabel 5. Persamaan dan Perbedaan Antara Penelitian Penulis dan Penelitian Terdahulu Sumber: Penulis 2014 NO Penulis Persamaan Perbedaan 1 Susanti 2006 metode peramalan ARIMA dan menggunakan data sekunder objek penelitian harga bawang merah di Indonesia 2 Stato 2007 objek penelitian bawang merah tujuan yaitu meramalkan harga bawang merah dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhinya di Indonesia 3 Miranti 2013 metode peramalan ARIMA dan menggunakan data sekunder. objek penelitian bawang merah. 4 Ariningsih dan Tentamia 2004 objek penelitian bawang merah dan tujuan menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi permintaannya. metode menggunakan model regresi linear berganda. 5 Firdaus 2007 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi harga bawang merah dan meramalkan harga bawang merah di 6 kota besar di Indonesia. menggunakan metode ARIMA dan objek penelitian hanya bawang merah. 6 Irawan 2007 Menganalisis fluktuasi harga sayuran termasuk bawang merah. objek penelitian hanya bawang merah. 7 Abdullah 2012 Menggunakan metode ARIMA dalam melakukan peramalan. objek penelitian bawang merah. 8 Jarret dan Kyper 2011 Menggunakan metode ARIMA dalam melakukan peramalan. objek penelitian bawang merah. 9 Allen 1994 Menggunakan metode ARIMA dalam melakukan peramalan objek penelitian hanya bawang merah