Petunjuk alternatif bertindak dalam perawatan hipertensi dan kepatuhan dalam perawatan hipertensi.
5.2.3 Petunjuk alternatif bertindak dalam perawatan hipertensi dan kepatuhan dalam perawatan hipertensi.
Tabel 5.6 Hubungan petunjuk alternatif betindak dalam perawatan hipertensi dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi pada lansia di wilayah Puskesmas Srondol Kota Semarang Bulan Juni 2011 (n=86)
Petunjuk alternatif Kurang Patuh Total OR bertindak
patuh n %n%n% (95% CI) P value
Dukung keluarga
Kurang
n %n%n %
Kuat 28 68,3 13 31,7 41 100 4,308 15 33,3 30 66,7 45 100 0,003* (1,745 - 10,635)
Jumlah
Dukung lingkungan
Jumlah 43 50,0 43 50,0 86 100 (0,986 - 5,570)
Manfaat terapi farmakologi
Kurang 22 71,0 9 29,0 31 100 1 Sangat bermanfaat
Jumlah 43 50,0 43 50,0 86 100 (1,535 - 10,206)
Pendidikan kesehatan
Jumlah 43 50,0 43 50,0 86 100 (1,194 - 6,934)
*bermakna pada α=0,05
Tabel 5.6 menggambarkan hubungan antara petunjuk alternatif bertindak dalam perawatan penyakit hipertensi dan kepatuhan dalam perawatan hipertensi pada lansia di wilayah Puskesmas Srondol Kota Semarang. Lansia memiliki dukungan yang kuat dari keluarga menjadi patuh dalam perawatan hipertensi (66,7%) lebih besar proporsinya dibandingkan dengan lansia memiliki dukungan yang kurang dari keluarga dalam kepatuhan perawatan hipertensi (31,7%). Hasil analisis p value 0,003, maka dapat disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi. Hasil analisis juga diperoleh nilai OR= 4,308 artinya lansia yang memiliki dukungan yang kuat dari keluarga Tabel 5.6 menggambarkan hubungan antara petunjuk alternatif bertindak dalam perawatan penyakit hipertensi dan kepatuhan dalam perawatan hipertensi pada lansia di wilayah Puskesmas Srondol Kota Semarang. Lansia memiliki dukungan yang kuat dari keluarga menjadi patuh dalam perawatan hipertensi (66,7%) lebih besar proporsinya dibandingkan dengan lansia memiliki dukungan yang kurang dari keluarga dalam kepatuhan perawatan hipertensi (31,7%). Hasil analisis p value 0,003, maka dapat disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi. Hasil analisis juga diperoleh nilai OR= 4,308 artinya lansia yang memiliki dukungan yang kuat dari keluarga
Proporsi lansia yang memiliki dukungan yang kuat dari lingkungan menjadi patuh dalam perawatan hipertensi (60,0%) lebih besar proporsinya dibandingkan dengan lansia memiliki dukungan yang kurang dari lingkungan dalam kepatuhan perawatan hipertensi (39,0%). Hasil analisis p value 0,084, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan dukungan lingkungan dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi. Hasil analisis juga diperoleh nilai OR= 2,344 artinya lansia yang memiliki dukungan yang kuat dari lingkungan berpeluang dapat ditingkatkan kepatuhannya dalam perawatan hipertensi sebesar 2,344 kali dibandingkan lansia kurang mendapatkan dukungan dari lingkungan.
Lansia yang memiliki kepercayaan bahwa terapi farmakologi sangat bermanfaat dalam perawatan penyakit hipertensi menjadi patuh dalam perawatan hipertensi (61,8%) lebih besar proporsinya dibandingkan dengan lansia memiliki kepercayaan bahwa terapi farmakologi kurang bermanfaat dalam perawatan penyakit hipertensi (29,0%). Hasil analisis p value 0,004 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan manfaat terapi farmakologi dengan kepatuhan dalam perawatan hipertensi. Hasil analisis juga diperoleh nilai OR= 3,958 artinya lansia yang memiliki kepercayaan bahwa terapi farmakologi sangat bermanfaat dalam perawatan penyakit hipertensi berpeluang dapat ditingkatkan kepatuhannya dalam perawatan hipertensi sebesar 3,958 kali dibandingkan lansia memiliki kepercayaan bahwa terapi farmakologi kurang bermanfaat dalam perawatan penyakit hipertensi.
Proporsi lansia yang pernah menerima pendidikan kesehatan tentang perawatan hipertensi baik menjadi patuh dalam perawatan hipertensi (64,1%) lebih besar proporsinya dibandingkan dengan lansia yang kurang menerima pendidikan kesehatan tentang perawatan hipertensi (38,3%). Hasil analisis p value 0,017, maka dapat disimpulkan bahwa pada alpha 5% ada hubungan pendidikan Proporsi lansia yang pernah menerima pendidikan kesehatan tentang perawatan hipertensi baik menjadi patuh dalam perawatan hipertensi (64,1%) lebih besar proporsinya dibandingkan dengan lansia yang kurang menerima pendidikan kesehatan tentang perawatan hipertensi (38,3%). Hasil analisis p value 0,017, maka dapat disimpulkan bahwa pada alpha 5% ada hubungan pendidikan