Etika Penelitian

4.5 Etika Penelitian

Penggunaan prinsip penelitian merupakan hal yang perlu dan harus dipertimbangkan dalam penelitian. Prinsip etik digunakan untuk memberikan perlindungan hak subyek penelitian.

4.5.1 Aplikasi etik dalam penelitian

Hak-hak subyek dalam penelitian ini telah dilindungi, dengan cara menerapkan prinsip etika penelitian yaitu beneficience dan maleficience, autonomy dan justice (Polit dan Hungler,1999).

4.5.1.1 Prinsip beneficience dan malefecience

Penelitian ini tidak mengakibatkan kerugian pada responden karena penelitian ini tanpa perlakuan yang dapat membahayakan responden. Prinsip beneficience mengandung arti bahwa penelitian yang dilakukan haruslah memberi dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap Penelitian ini tidak mengakibatkan kerugian pada responden karena penelitian ini tanpa perlakuan yang dapat membahayakan responden. Prinsip beneficience mengandung arti bahwa penelitian yang dilakukan haruslah memberi dampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

Prinsip maleficience mengandung arti bahwa penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko yang membahayakan bagi responden (Polit, Beck & Hungler, 2001). Responden dilindungi fisik dan psikologisnya sehingga tetap merasa aman. Dalam penelitian ini tidak ditemukan responden yang mengalami kelelahan fisik dan kognitif walaupun jumlah pertanyaan dalam kuisioner cukup banyak. Risiko ini tidak muncul dan tidak terjadi karena penelitia dan asisten peneliti memberikan jeda waktu kepada responden sesuai kemampuannya dalam mengisi atau menjawab pertanyaan. Selama pengambilan data tidak terjadi risiko peningkatan tekanan darah pada responden yang mengisi kuisioner. Kuisioner yang ditanyakan terlebih dahulu adalah karakteristik lansia, disusul dengan pertanyaan tentang persepsi ancaman keseriusan penyakit.

Pertanyaan terakhir yang ditanyakan yaitu faktor alternatif untuk bertindak dan faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengelolan perawatan hipertensi. Dalam pengisian kuisioner, responden didampingi oleh tim peneliti. Selama pengambilan data tidak ditemukan responden yang stress atau tekanan darahnya meningkat. Tata cara informasi kesiapan telah dibicarakan saat sebelum responden mengisi kuisioner bersama keluarga.

4.5.1.2 Prinsip autonomy

Prinsip autonomy berarti bertujuan memberikan perlindungan terhadap harkat dan martabat responden dalam penelitian. Penerapan prinsip ini dilakukan dengan prinsip self determination artinya bahwa responden Prinsip autonomy berarti bertujuan memberikan perlindungan terhadap harkat dan martabat responden dalam penelitian. Penerapan prinsip ini dilakukan dengan prinsip self determination artinya bahwa responden

4.5.1.2 Prinsip justice

Prinsip justice ini menekankan bahwa responden dihargai, dihormati, dan dijaga privacy dan anonymity (Polit & Beck,1999). Peneliti tidak membeda-bedakan dalam memilih responden yang masuk dalam kriteria inklusi penelitian. Prinsip justice mengandung pengertian keadilan dan unclosed . Keadilan yang bermakna bahwa semua lansia di wilayah penelitian yang masuk dalam kriteria inklusi memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk menjadi responden atau tidak menjadi responden dalam penelitian. Penerapannya adalah memasukkan semua nama responden lansia yang memenuhi kriteria inklusi masuk dalam kotak undian, saat melakukan undian dengan cara mengocok undian, lansia berpeluang untuk menjadi sampel dalam penelitian.Unclosed berarti bahwa dalam penelitian ini tidak ada sesuatu yang terselubung atau ditutup-tutupi, semua dijelaskan sehingga responden dapat mengetahui isi, maksud dan tujuan dalam penelitian ini.

Peneliti menjaga kerahasiaan data-data dan informasi yang didapat dari responden. Kerahasiaan nama responden dijaga dengan cara menggunakan pengkodean pada kuisioner yang diisi oleh peneliti. Data yang diperoleh dari setiap responden hanya diketahui oleh peneliti atau asisten peneliti dan responden yang bersangkutan, dengan cara mencantumkan kode responden pada lembar data yang dikumpulkan. Peneliti menawarkan kepada responden dalam pengisian kuisioner ini yaitu kuisioner diisi sendiri oleh responden atau dibacakan oleh peneliti atau asisten peneliti.

Sebagian besar responden memilih kuisioner dibacakan oleh peneliti atau asisten peneliti dan jawaban responden tidak dipengaruhi oleh peneliti atau asisten peneliti.

4.5.2 Informed concernt

Polit dan Hungler (1999) mengatakan bahwa informed concernt diartikan sebagai suatu kondisi dimana responden sudah mempunyai informasi yang cukup terkait penelitian yang akan dilakukan, memahami informasi, memiliki kekuasaan untuk secara sukarela memilih terlibat atau menolak ikut dalam penelitian. Informed concernt yang dilakukan meliputi lima elemen penting yaitu:

a. Responden telah diberikan penjelasan tentang tujuan dari penelitian yang dilakukan

b. Responden sudah diberikan penjelasan bahwa penelitian ini tidak menimbulkan risiko yang merugikan dan ketidaknyamanan selama penelitian. Bentuk ketidaknyamanan seperti mengambil waktu istirahat responden, menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi dan kelelahan dalam menjawab pertanyaaan selama pengambilan data tidak ditemukan.

c. Responden sudah diberikan penjelasan tentang manfaat langsung dan tidak langsung dari penelitian yang dilakukan.

d. Responden sudah diberikan penjelasan tentang prosedur yang dilakukan dan peneliti sudah memberikan jawaban semua hal yang ditanyakan oleh responden.

e. Selama penelitian tidak ada responden mengundurkan diri atau tidak mau mengisi kuisioner penelitian.