Klasifikasi bit Penyebaran bit

Bit Merah Beta vulgaris kaya akan karbohidrat ang energi serta besi yang membantu darah mengangkut oksigen ke otak. Bit berwarna merah karena mengandung gabungan warna unggu betasianin dan pigmen kuning betasianin. Dengan minum segelas bit setiap hari akan meningkatkan stamina, menurunkan hipertensi, menambah sel darah merah, memperkuat sistem peredaran darah dan sistem kekebalan Handayani,2010. Bit memiliki banyak fungsi yaitu asam folat kalium,serat, vitamin C magnesium, Triptofan zat besi, tembaga,fosfor dan Betasianin.zat yang banyak terkandung dalam bit adalah asam folat yang berfungsi untuk enumbuhkan dan mengganti sel-sel yang rusak. Betasianin merupakan pigmen berwarna merah atau merah violet. Betasianin adalah salah satu pewarna alami yang banyak digunakan dalam sistem pangan. Hingga saat ini pigmen betasianin yang telah diproduksi dalam skala besar hanya berasal dari bit Beta vulgaris telah diketahui memiliki efek anti radikal dan aktivitas antioksidan yang tinggi Mastuti 2010 Warna merah bit segar disebabkan oleh pigmen betasianin, suatu senyawa yang mengandung nitrogen. Bit juga mengandung betaxantin, suatu pigmen berwarna kuning. Kedua pigmen ini beragam menurut kultivar, dan dapat berubah karena kondisi lingkungan. Tingkat warna merah menunjukkan bahwa kandungan betaxantinnya sedikit, warna kuning menunjukkan bahwa tidak terdapat betasianin,dan warna putih menunjukkan tidak terdapatnya kedua pigmen tersebut Rubatzky, 2001.

2.1.1. Klasifikasi bit

Dalam taksonomi tumbuhan, Beta vulgaris L diklasifikasikan sebagai berikut Kingdom : Plantae tumbuhan Subkingdom : Tracheobionta Tumbuat berpembuluh Universitas Sumatera Utara Super Divisi : Spermatophyta Menghasilkan biji Divisi : Magnoliophyta Tumbuhan berbunga Kelas : Magnoliopsida berkeping dua dikotil Sub Kelas : Hamamelidae Ordo : Caryophyllales Famili : Chenopodiaceae Genus : Beta Spesies : Beta Vulgaris L. Gambar 2.1 Buah bit

2.1.2. Penyebaran bit

Spesies liar bit diyakini berasal dari sebagian wilayah Mediterania dan Afrika Utara dengan penyebaran ke arah timur hingga wilayah barat India dan kearah barat sampai Kepulauan Kanari dan pantai barat Eropa yang meliputi Kepulauan Inggris dan Denmark. Teori yang ada sekarang menunjukkan bahwa bit segar mungkin berasal dari persilangan B vurgaris var. maritime bit laut dengan B . patula. Spesies liar sekerabatnya adalah B. atriplicifolia dan B.macrocarpa. Awalnya, bit merah mungkin adalah jenis yang terutama digunakan sebagai sayuran daunan, dan ketertarikan menggunakan umbinya terjadi kemudian, mugkin setelah tahun 1800. Universitas Sumatera Utara Bit Beta vulgaris L. adalah herba dua-tanaman yang menghasilkan roset spiral tahun yang rapat dan akar tunggang lumbung yang berdaging selama tahun pertama lembar daun berbentuk oblong atau segitiga, kultivar permukaan daun rata atau kering tangkai daun bit ramping dan panjangnya beragam segera setelah kecambah muncul, akar tunggang tumbuh dengan cepat dan dalam kadang-kadang mencapai kedalaman 2 m perakaran sekunder berkembang ekstensif, sebagian besar berada pada ke dalam 50-60 cm dari permukaan tanah. Sistem perakaran bit sangat efisien dan menyebabkan tanaman agak toleran terhadap kekeringan

2.1.3. Kandungan gizi bit