Defenisi Operasional Teknik Analisis Data

- Memberikan kesempatan kepada panelis untuk memulai dan menuliskan penilaian pada lembar fomulir penilaian. - Mengumpulkan formulir yang telah diisi oleh panelis kemudian dianaliais dengan menggunakan analisis sidik ragam. 1 Proses penentuan komposisi zat gizi es krim bit dan brokoli Hasil yang diperoleh kemudian akan dimasukkan ke dalam format hasil penelitian.

3.5. Defenisi Operasional

a Es krim bit dan brokoli adalah es krim yang dibuat sejenis makanan semi padat yang terbuat dengan cara pembekuan atau campuran susu, telur, garam, gula, tepung maizena, bit dan brokoli b Uji daya terima adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima masyarakat dengan mempergunakan skala hedonik empat titik sebagai acuan. c Uji daya terima terhadap warna adalah untuk mengetahui tingkat daya terima masyarakat terhadap warna pada es krim berbahan dasar bit dan brkoli d Uji daya terima terhadap aroma adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima masyarakat terhadap bau khas yang ditimbulkan oleh bit atau brokoli e Uji daya terima terhadap rasa adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima masyarakat terhadap rasa yang ditimbulkan oleh bit atau brokoli f Uji daya terima terhadap tekstur adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima masyarakat terhadap konsistensi yang ditimbulkan oleh bit atau brokoli. g Komposisi zat gizi es krim bit dan brokoli adalah kandungan zat gizi, yaitu Kalsium,besi,dan vitamin C Universitas Sumatera Utara

3.6. Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif persentase dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing perlakuan, maka digunakan analisis sidik ragam dan uji Kruskal-Wallis. Untuk mengetahui daya terima dari panelis, dilakukan analisis deskriptif kualitatif persentase yaitu kualitatif yang diperoleh dari panelis terlebih dahulu dianalisis untuk dijadikan data kuantitatif. Skor nilai untuk mendapatkan persentase Febrianty, 2010 dirumuskan sebagai berikut. Keterangan: = Skor persentase n = Jumlah skor yang diperoleh N = Skor ideal skor tertinggi x jumlah panelis Untuk mengubah data skor persentase menjadi nilai kesukaan konsumen, analisisnya sama dengan analisis kualitatif dengan nilai yang berbeda, yaitu sebagai berikut : Nilai tertinggi = 4 sangat suka sangat menarik Nilai terendah = 1 tidak suka tidak menarik Jumlah kriteria = 4 kriteria Jumlah panelis = 30 orang a. Skor maximum = jumlah panelis x nilai tertinggi = 30 x 4 = 120 b. Skor minimum = jumlah panelis x nilai terndah = 30 x 1 = 30 c. Persentase maximum = = = 100 Universitas Sumatera Utara d. Persentase minimum = = = 25 e. Rentangan = Persentase maximum – Persentase Minumim = 100 - 25 = 75 f. Interval persentase = Rentangan : Jumlah kriteria = 75 : 3 = 25 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dibuat interval persentase dan kriteria kesukaan sebagai berikut. Tabel 3.4 Interval Persentase dan Kriteria Kesukaan Persentase Kriteria Kesukaan 85,15-100,00 65,70 –85,14 45,40 – 65,69 25,10 – 45,39 Sangat suka Suka Kurang suka Tidak suka Setelah mengetahui bagaimana penerimaan panelis terhadap es krim bit dan brokoli, langkah selanjutnya adalah mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pada organoleptik es krim bit dan brokoli dengan berbagai konsentrasi, maka dapat dilakukan beberapa tahap uji, yaitu : 1. Uji Barlett, dilakukan untuk menguji varians populasi 2. Uji Anova, dilakukan apabila varians populasi di mana sampel ditarik sama homogen. 3. Uji Kruskal-Wallis, dilakukan apabila varians populasi di mana sampel ditarik adalah tidak sama heterogen. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan pada uji Barlett adalah: a. Siapkan table penolong sedemikian rupa, dan table penolong ini juga akan digunakan dalam analisis varians Universitas Sumatera Utara Tabel 3.5 Tabel Penolong untuk Uji Barlett Subjek pengamatan Kelompok perlakuan 1 2 … k 1 x 11 x 21 … x 1k 2 x 21 x 21 … x 2k … … … … … N x n1 x n2 … x nk Jumlah pengamatan n 2 n 2 … n 2 Jumlah data … Jumlah kuadrat data … Varians Ragam … Rata-rata … b. Pasangan hipotesis Ho : data populasi homogen Ha : sekurang-kurangnya ada dua varians populasi yang tidak sama data populasi tidak homogen c. Sebaran Barlett b h : Universitas Sumatera Utara d. Koefisien sebaran Barlett e. Derah kritis : tolak Ho, jika b h b c f. Kesimpulan: - Jika hasil analisis statistic menunjukkan Ho diterima, artinya varians data populasi dari mana sampel ditarik seragam homogen. - Jika hasil analisis statistic menunjukkan Ho ditolak, artinya varians data populasi dari mana sampel ditarik tidak seragam heterogen. Apabila kesimpulan menunjukkan Ho diterima maka dapat dilanjutkan ke analisis sidim ragam. Uji Analisa Sidik Ragam Anova, dengan Rancangan Acak Lengkap Hanafiah, 2005 Tabel 3.6 Daftar Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap Sumber Keragaman Db JK KT F. Hitung F. Tabel 5 Perlakuan Galat t-1 = V 1 rt-1-t-1 = V 2 JKP JKG F V 1 . V 2 Total rt-1 JKT Keterangan : db : derajat bebas JK : JumlahKuadrat KT : Kuadrat Total F : Uji-F Universitas Sumatera Utara t : Jumlah Perlakuan r : JUmlah Pengulangan G : Galat Rumus: 1 Derajat bebas db a. db perlakuan = t – 1 b. db galat = rt – 1 – t – 1 c. db total = rt – 1 2 Faktor Koreksi FK 3 Jumlah Kuadrtat JK A Jumlah kuadrat total = B Jumlah kuadrat perlakuan = C Jumlah kuadrat galat = jumlah kuadrat total – jumlah kuadrat perlakuan 4 Kuadrat Total KT a. KT perlakuan = b. KT galat = 5 F – Hitung Bandingkan F-hitung dengan F-tabel Lihat tabel Anova, dimana : Universitas Sumatera Utara Pembilang = db perlakuan Penyebut = db galat Bila F-hitung F-tabel = Ho ditolak, Ha diterima Bila F-hitung F-tabel = Ho diterima , Ha ditolak Dengan menggunakan derajat bebas α 5 Bila F-hitung F-tabel berarti ada pembedaan antara perlakuan-perlakuan tersebut. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan tiap-tiap perlakuan maka akan dilanjutkan dengan uji ganda Duncan Duncan’s Multiple Range Test. Dengan uji ganda Duncan maka dapat diketahui perlakuan mana yang paling berbeda dengan perlakuan lainnya dan perlakuan mana yang hanya sedikit berbeda dengan perlakuan lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung range tingkat nyata 5 dengan melihat derajat bebas galat dimana akan diperoleh : LSR = Range x Sy Standar Error Rata-rata Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Es Krim Bit Es Krim Brokoli dan Es Krim Campuran Bit dan Brokoli yang dihasilkan Berdasarkan penggunaan bit, dan brokoli dalam sebagai bahan dasar pembuatan es krim , maka dihasilkan pula es krim bit dan brokoli yang berbeda. Es krim bit dan brokoli dilihat pada Gambar 4.1 berikut. a b c Gambar 4.1a Es Krim Bit ; b Es Krim Brokoli; c Es krim Campuran Bit Dan Brokoli. Karakteristik ketiga Es Krim bit dan brokoli tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut ini Tabel 4.1 Karakteristik Es Krim Yang dihasilkan Karakteristik Es Krim A Es Krim Bit B Es Krim Brokoli C Es krim campuran bit dan brokoli Warna Rasa Aroma Tekstur Merah tua Manis Khas bit Agak kasar Hijau Manis Khas brokoli Agak kasar Merah keungunan Manis Khas bit Agak kasar Universitas Sumatera Utara