Evaluasi Outliers Uji Asumsi Klasik

commit to user 76 yakni KP4, KA1, KA3, DSB3, IKM1, IKM3, IKM6, dan IKM12. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa data tidak terdistribusi normal secara univariate. Sementara nilai yang tertera di pojok kanan bawah pada tabel IV.8 menandakan bahwa data dalam penelitian ini juga tidak terdistribusi normal secara multivariate, karena nilai 18.234 lebih besar dari harga mutlak 2,58. Data yang tidak normal dapat mengakibatkan pembiasan intrepretasi karena nilai chi- square hasil analisis cenderung meningkat sehingga nilai probability level akan mengecil. Untuk data yang tidak normal secara multivariate, Ghozali 2004 menyarankan dengan menggunakan prosedur yang dikenal dengan “bootstrap”. Namun, hal tersebut tidak perlu dilakukan karena nilai C.r. kurtosis multivariate masih kurang dari 21.00. Disamping itu, teknik Maximum Likelihood Estimates MLE yang digunakan dalam penelitian ini tidak terlalu terpengaruh robust terhadap data yang tidak normal Ghozali, 2005 sehingga analisis selanjutnya masih dapat dilakukan.

b. Evaluasi Outliers

Outliers adalah data atau observasi yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat jauh dari obserasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim. Uji outliers dalam penelitian ini menggunakan multivariate outliers. Dimana dapat ditunjukkan dengan jarak mahalanobis untuk tiap observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional. Identifikasi adanya multivariate outliers pada penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan nilai mahalanobis distance Ghozali, 2004. Kriteria yang digunakan adalah berdasarkan nilai chi- square pada derajat bebas degree of freedom 31 yaitu jumlah variabel indikator pada tingkat signifikansi p 0.001. Dalam penelitian ini setelah menggunakan uji validitas maka commit to user 77 indikator yang awalnya 31 item telah disederhanakan sehingga menjadi 25 item saja. Kriteria yang digunakan adalah berdasarkan nilai Chi Squares pada derajat kebebasan degree of freedom 25. Oleh karena itu, nilai mahalanobis distance 25, 0.001 = 52,61966. Hal ini berarti semua kasus yang mempunyai mahalanobis distance yang lebih besar dari 52,61966 akan dikategorikan sebagai multivariate outliers. Mahalanobis distance dapat dilihat pada tabel IV.11 Tabel IV.10 Mahalanobis Distance Square Data Mahalanobis Distance Square Mahalanobis Distance Square yang diharapkan Mahalanobis distance square df = 25,p0,001 Mahalanobis 52,61966 112 64.902 43 63.656 89 61.961 12 55.991 55 53.954 46 52.842 108 49.123 - - - - 15 16.927 21 16.674 111 16.457 Sumber : data primer yang diolah 2010 Dari tabel IV.11 terlihat adanya outliers pada data observasi ke-112, 43 ,89, 12, 55, dan 46 yang memiliki nilai mahalanobis distance yang lebih besar dari 52,61966 yakni memiliki nilai mahalanobis distance square sebesar 64.902, 63.656, 61.961, 55.991, 53.954, dan commit to user 78 52.842 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat multivariate outliers. Jika terjadi multivariate outliers, maka sebaiknya data observasi yang mengalami outliers dikeluarkan dari analisis selanjutnya Ghozali, 2005. Oleh karena itu, peneliti tidak mengikutsertakan lagi observasi ke-112, 43 ,89 , 12, 55, dan 46 dalam analisis selanjutnya sehingga hanya 117 data responden yang bisa diolah pada analisis selanjutnya. Setelah keenam observasi tersebut dikeluarkan, pada tabel IV.12 terlihat evaluasi normalitas pada responden yang diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. commit to user 79 Tabel IV.11 Revisi Uji Normalitas Variable Min Max Skew c.r. Kurtosis c.r. IKM12 1.000 4.000 -.170 -.750 2.932 6.473 IKM11 2.000 4.000 .143 .634 .250 .553 IKM10 2.000 4.000 -.045 -.200 .538 1.188 IKM9 2.000 4.000 .266 1.174 .086 .191 IKM8 2.000 4.000 .019 .082 -.096 -.212 IKM7 2.000 4.000 .048 .212 -.446 -.985 IKM6 2.000 4.000 .028 .124 .154 .339 IKM5 2.000 4.000 .009 .039 -.086 -.189 IKM4 2.000 4.000 -.036 -.159 -.333 -.735 IKM3 2.000 4.000 .142 .625 .480 1.059 IKM2 2.000 4.000 .231 1.020 1.431 3.159 IKM1 2.000 4.000 .169 .745 1.463 3.229 DSB1 2.000 4.000 .341 1.506 -.964 -2.128 DSB3 3.000 4.000 .512 2.260 -1.738 -3.838 DSB6 3.000 4.000 .154 .681 -1.976 -4.363 KA7 2.000 4.000 .246 1.088 .635 1.403 KA4 1.000 3.000 -.488 -2.156 -.773 -1.707 KA3 1.000 4.000 -.555 -2.452 2.515 5.554 KA2 1.000 4.000 -.063 -.277 -.257 -.567 KA1 1.000 4.000 -.393 -1.735 3.362 7.423 KP1 2.000 4.000 .662 2.923 .993 2.193 KP2 2.000 4.000 .858 3.787 .242 .534 KP3 2.000 4.000 .068 .300 .028 .062 KP4 1.000 4.000 -.599 -2.646 3.406 7.521 KP5 2.000 4.000 .431 1.903 .400 .884 Multivariate 75.796 11.157 Sumber : Data Primer Diolah, 2010 Terlihat secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.r. skewness, terdapat 3 instrumen pertanyaan yang memliki nilai C.r. skewness lebih dari 2.58 yakni KP1, KP2, dan KP4. Kemudian, secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.r kurtosis terdapat 8 instrumen pertanyaan yang memiliki nilai C.r. kurtosis lebih dari 2.58 yakni KP4, KA1, KA3, DSB6, DSB3, IKM1, IKM2,dan IKM12. bahwa nilai C.r. multivariate kurtosis pada uji normalitas commit to user 80 mengalami penurunan dari nilai 18.234 menjadi 11.157. Selain itu, tidak terlihat lagi adanya outliers pada hasil revisi mahalanobis distance square. Dengan demikian, langkah yang diambil adalah tepat karena mampu membuat data menjadi lebih baik. Adapun hasil revisi uji revisi outliers dapat dilihat pada tabel IV.13. Tabel IV.12 Revisi Mahalanobis Distance Square Data Mahalanobis Distance Square Mahalanobis Distance Square yang diharapkan Mahalanobis distance square df = 25,p0,001 Mahalanobis 52,61966 103 48.653 52 48.524 110 44.985 - - - - - - - - - - - - 29 16.342 87 14.278 50 12.686 Sumber : data primer yang diolah 2010

c. Evaluasi Multikolinearitas