Perumusan Hipotesis LANDASAN TEORI

commit to user 19

D. Perumusan Hipotesis

Menurut Sekaran 2003 hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya di dalam kenyataan empirical verification, percobaan experimentation atau praktek implementation. Dengan demikian hipotesis merupakan anggapan sementara yang bersifat sebagai pedoman untuk mempermudah jalannya penelitian. Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan berdasarkan hasil-hasil dari penelitian terdahulu. Menurut Lin dan Tyler dalam Simons dan Roberson, 2003 keadilan prosedural mempengaruhi komitmen individu dalam sebuah kelompok, dimana prosedur yang dirasa adil bagi individu dapat memperkuat komitmen individu dalam sebuah kelompok. Penelitian yang dilakukan oleh Simons dan Roberson 2003 membuktikan bahwa persepsi mengenai keadilan prosedural telah memperkuat komitmen karyawan pada organisasi. Selain itu Konovsky, Folger, dan Kropanzano dalam Simons dan Roberson,2003 menemukan bahwa prosedur organisasi yang diterapkan secara adil terhadap karyawan dapat meningkatkan keterikatan individu pada organisasi. Berdasarkan penelitian tersebut, maka hipotesis 1 dirumuskan sebagai berikut : H1: Keadilan prosedural berpengaruh pada komitmen afektif. Salah satu dampak dari tumbuhnya komitmen afektif karyawan pada suatu organisasi adalah timbulnya perilaku prososial yakni perilaku ekstra dalam pelayanan. Perilaku ekstra dalam pelayanan merupakan perilaku yang ditunjukkan karyawan melebihi tuntutan formal pada deskripsi pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen afektif telah mendorong perilaku prososial yang dilakukan karyawan demi kebaikan organisasi. Blancero dan commit to user 20 Johnson dalam Simons dan Roberson,2003 mengidentifikasi perilaku Discretionary Service Behavior merupakan bentuk dari Organizational Citizenship Behavior yang berfokus pada interaksi karyawan dengan pelanggan. Dalam penelitian Simons dan Roberson 2003 membuktikan bahwa komitmen afektif pada karyawan akan mempengaruhi perilaku karyawan yang mengarah pada Discretionary Service Behavior. Selain itu penelitian Shore dan Wayne dalam Simons dan Roberson,2003 membuktikan bahwa komitmen afektif dapat mengarahkan Organizational Citizenship Behavior pada karyawan. Dalam industri jasa, karyawan bersedia melakukan peran di luar tuntutan formal pekerjaan mereka untuk memenuhi permintaan pelanggan dan perilaku ini berperan penting menunjang kinerja organisasi. H2: Komitmen afektif berpengaruh pada Discretionary Service Behavior Penelitian Hosmer dalam Simons dan Roberson,2003 menunjukkan bahwa komitmen afektif dapat mempengaruhi keinginan karyawan untuk meningkatkan perilaku Discretionary Service Behavior untuk mencapai kemajuan organisasi yang pada akhirnya perilaku tersebut akan meningkatkan kepuasan atas layanan yang diterima pelanggan. Simon dan Roberson 2003 berpendapat bahwa Discretionary Service Behavior dapat berpengaruh pada kepuasan atas layanan. Di samping itu, Simons dan Roberson 2003 juga berpendapat bahwa komitmen afektif dapat berpengaruh langsung pada kepuasan atas layanan yang diterima pelanggan. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka dirumuskan hipotesis 3 dan 4 sebagai berikut : H3: Komitmen afektif berpengaruh langsung pada kepuasan atas layanan. H4: Discretionary Service Behavior berpengaruh pada kepuasan atas layanan. commit to user 21

BAB III METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian a. Jenis Riset

Penelitian ini merupakan Descriptive dan Explanatory Research. Menurut Jogiyanto 2004, descriptive research merupakan riset yang bertujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa, siapa yang terlibat, apa yang dilakukan, kapan dilakukan, di mana, dan bagaimana melakukannya. Adapun explanatory research merupakan riset yang mencoba menjelaskan fenomena yang ada.

b. Dimensi Waktu Riset

Dilihat dari dimensi waktunya, penelitian ini adalah penelitian cross-sectional. Jogiyanto 2004 mengemukakan bahwa penelitian cross-sectional melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sample.

c. Setting Riset

Berdasarkan setting-nya, penelitian ini melibatkan lingkungan non contrived setting, yaitu lingkungan riil field setting.

d. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah individual, di mana individu responden akan diminta tanggapannya mengenai variable-variabel yang diteliti.