Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pasangan

menikah tanpa melalui proses berpacaran terlebih dahulu. Karena pada masa pacaran juga ia bisa menemukan apakah ia dan pasangan memiliki kecocokan atau tidak. Kalau ia tidak menemukan kecocokan dengan pasangan ia tidak akan melanjut ke tahap pernikahan. “Iyaa, pacaran dulu, baru menikah. Saya ga berani menikah dulu baru pacaran. Karna ada teman saya bilang gitu, cinta itu bisa tumbuh katanya, nanti bisa disirami, jadi walaupun dia belum kenal orangnnya, yah udah nanti setelah nikah aja dia baru mencintainya. Tapi kalau saya pribadi saya ga bisa seperti itu, kita harus kenali dia dulu baru menikah....kalau kita rasa dia ga cocok masak kita nikahi” R2.W2b.809-820hal.41

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Pasangan

a. Latar Belakang Keluarga

Bagi Loren mengetahui latar belakang keluarga pasangan adalah hal yang penting. Sebagai pasangan, tentu ia setidaknya harus mengenal seperti apa keluarga besar pasangannya. Bagaimana kehidupan keluarga pasangan dan juga kehidupan pasangannya dulu. Dengan mengetahui latar belakang keluarga pasangan, ia juga dapat semakin mengenal pasangannya. Ia dapat menilai sikap dan peran pasangannya dalam keluarganya karena ia yakin hal ini akan mempengaruhi bagaimana kepribadian pasangan. Misalnya jika pasangan adalah anak sulung di keluarganya. sebagai anak sulung tentu pasangannya harus memimpin dan membimbing adik-adiknya. Ketika ia nantinya menikah dan membangun keluarga, ia telah belajar bagaimana menjadi kepala keluarga lewat pengalamannya memimpin adik-adiknya. “Mungkin kalau saya tahu gimana kehidupan ekonomi dia, gimana kehidupan keluarga dia, saya jadi tahu dia orangnya seperti apa. Gimana dia memperlakukan istrinya, sama anaknya, dari situ saya bisa tahu gitu....” Universitas Sumatera Utara R2.W1b.904-908hal.19 “Paling enggak kita tahu keluarga besarnya, gimana pergaulan dia dengan sodara-sodaranya, apakah dia cukup berpengaruh dalam keluarganya. Dari situ kita bisa menilai dia, dia orangnya gimana, apakah dia orang yang sayang sama keluarganya atau bukan...Saya menilai itu aja latar belakang keluarga itu kenapa saya pingin tau, saya mau tahu aja posisi dia di keluarga itu gimana.” R2.W2b.393-402hal.33 “Itu akan mempengaruhi watak dia, saya pikir itu akan berpengaruh sama dia. Contohnya dia anak paling besar, dia punya sodara yang banyak, otomatis kan dia jadi kepala, jadi pemimpin, jadi kalau dia nanti jadi kepala keluarga, dia sudah bisa...setidaknya dia sudah bisa belajar dari pengalaman dia mengatur adek-adeknya, dalam hal membuat keputusan. Itu akan mempengaruhi watak dia kedepan.” R2.W2b.407-415hal.33 Walau ia mengakui bahwa penting untuk mengetahui latar belakang keluarga pasangan, namun hal ini tidak terlalu penting. Ia memang mencari tahu latar belakang keluarga pasangan, hanya untuk sekedar ingin tahu. Baginya latar belakang keluarga tidak terlalu mempengaruhi pemilihan pasangnnya, ia tidak terlalu mempermasalahkan hal ini. “Iya penting juga lah, kek mana keluarga dia, kehidupan orang itu...Iya penting juga sih, tapi itu bukan menjadi masalah buat saya...Ga terlalu berpengaruh sih, saya hanya sekedar mau tahu aja gimana....” R2.W1b.893-901hal.19 “...cuman saya hanya ingin mengetahui watak dia gimana aja, itu aja, yah ga terlalu berpengaruh kali. Jadi itu ga terlalu pentinglah. Tapi yah penting juga, cuman tidak terlalu penting.” R2.W2b.419-423hal.33

1. Status Sosioekonomi