3. Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pasangan
Menurut  Degenova  2008,  secara  umum  ada  dua  faktor  yang mempengaruhi proses pemilihan pasangan seorang individu, yaitu :
a.  Latar Belakang Keluarga Latar  belakang  keluarga  mempengaruhi  seluruh  diri  individu.  Latar
belakang keluarga juga mempengaruhi kepribadian, sifat, sikap, nilai-nilai dan peran.  Dalam  mempelajari  latar  belakang  keluarga  dari  calon  pasangan,  ada
empat hal yang akan diperhatikan, yaitu : 1  Status Sosioekonomi
Status  sosioekonomi  merupakan  salah  satu  faktor  yang  dapat mempengaruhi  kualitas  suatu  pernikahan.  Kemungkinan  kepuasaan
pernikahan  akan  meningkat  bila  dua  orang  yang  menikah  mempunyai status sosioekonomi yang sama.
2  Pendidikan dan inteligensi Terdapat  kecenderungan  pada  individu  untuk  memilih  pasangan  yang
mempunyai  perhatian  mengenai  pendidikan.  Pernikahan  dengan  latar belakang pendidikan yang sama pada kedua pasangan akan lebih stabil dan
cocok. 3  Ras atau Suku
Pernikahan  antar  ras  atau  antar  suku  dalam  beberapa  masyarakat  masih menjadi suatu permasalahan. Ada permasalahan yang akan dihadapi ketika
seorang  individu  memilih  pasangan  yang  berbeda  ras  atau  suku
Universitas Sumatera Utara
dengannya. Permasalahan yang terjadi bukan berasal dari kedua pasangan tersebut, tetapi berasal dari keluarga, teman ataupun masyarakat disekitar.
4  Agama Masalah keyakinan atau agama juga menjadi faktor yang dipertimbangkan
dalam memilih pasangan. Terdapat tekanan dari keluarga atau agama untu menikah dengan individu yang memiliki keyakinan atau agama yang sama.
Hal  ini  didasarkan pada  asumsi  bahwa pernikahan  yang  mempunyai  latar belakang keyakinan atau agama yang sama akan lebih stabil.
b.  Karakteristik Personal Ketika seorang individu memilih pasangan untuk menghabiskan sisa hidup
mereka,  kecocokan  merupakan  sesuatu  hal  yang  penting  untuk  diperhatikan. Ada  empat  faktor  karakteristik  personal  yang  dapat  mendukung  kecocokan
dari pemilihan pasangan, yaitu : 1 Sikap dan Tingkah Laku Individu
Pemilihan  pasangan  yang  dilakukan  oleh  setiap  individu  akan  berfokus pada  fisik,  kepribadian,  dan  faktor  kesehatan  mental.  Sakit  fisik  akan
memberikan  tekanan  pada  hubungan  dan  membuat  kepuasan  dan kestabilan hubungan akan berkurang.
2 Usia Perbedaan  usia  merupakan  salah  satu  faktor  yang  dipertimbangan  dalam
memilih  pasangan.  Pada  umumnya  rata–rata  perbedaan  usia  antar
Universitas Sumatera Utara
pasangan adalah dua tahun. Memilih pasangan yang usianya lebih tua atau lebih muda dari dirinya juga akan mempengaruhi kualitas pernikahan.
3 Kesamaan Sikap dan Nilai Kecocokan  dalam  suatu  hubungan  pernikahan  akan  semakin  meningkat
bila setiap pasangan dapat membangun kesamaan sikap dan nilai di dalam suatu  hubungan  dan  menghargai  hal-hal  yang  penting  bagi  mereka.
Kecocokan dapat
dilihat dalam
hal tingkat
kesepakatan atu
ketidaksepakatan  tentang  isu-isu  pekerjaan,  tempat  tinggal,  masalah keuangan, hubungan dengan  mertua atau teman,  kehidupan sosial, agama
dan  filsafat  hidup,  jenis  kelamin,  tata  krama,  kebiasaan  hidup,  anak  dan peran gender.
4 Peran Gender dan Kebiasaan Pribadi Secara  umum,  pasangan  yang  dapat  membagi  harapan  yang  sama
mengenai peran di dalam pernikahan. Kecocokan dalam suatu pernikahan dapat  diukur  dari  persamaan  harapan  dari  peran  pria  dan  wanita.
Kebiasaan  pribadi  juga  dapat  menjadi  hambatan  dalam  keharmonisan pernikahan. Masalah dapat diatasi, jika kedua pasangan memberi toleransi,
saling peduli, fleksibel dan rela mengubah diri mereka menjadi lebih baik.
B. Tunadaksa
1. Pengertian Tunadaksa