3
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016
55
b. Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan
khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak.
2. Pelaksanaan bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas istilah asesmen dapat dibedakan secarajelas dengan istilah diagnostik, tes dan evaluasi. Oleh karena itu
asesmendapat didefinisikan sebagai berikut: Asesmen adalah upaya untuk mengetahui kemampuan-kemampuan yang dimiliki, hambatankesulitan yang
dialami, mengetahui latar belakang mengapa hambatankesulitan itu muncul dan untuk mengetahui bantuan apa yang dibutuhkan oleh yang bersangkutan.
Berdasarkan data hasil asesmen tersebut dapat dibuat program pembelajaran
yang tepat bagi anak itu. a. Pendekatan Asesmen
Pendekatan yang digunakan dalam kegiatan asesmen meliputi:
1 Asesmen Formal
Asesmen formal adalah asesmen standar atau asesmen yang menggunakan instrumen baku, misalnya WISC tes kecerdasan, PMC,
Basal Reading Tes Minosetta, dan lain-lain. Instrumen tersebut telah mengalami standarisasi melalui eksperimen yang ketat dengan jumlah
sampel yang sangat banyak. 2 Asesmen Informal
Asesmen informal adalah asesmen yang dibuat dan dikembangkan oleh guru berdasarkan aspek-aspek perkembangan atau kurikulum yang
berkaitan dengan kemampuan belajar anak. Asesmen informal ini hanya berlaku kasuistis, maksudnya berlaku pada komunitas anak dimana
guru itu membuat dan menerapkan asesmen. Belum tentu sesuai atau cocok diterapkan pada komunitas anak ditempat lain.
b. Subjek Asesmen
Siapa sajakah sebenarnya yang memerlukan asesmen, tentunya semua anak membutuhkan asesmen. Semua anak harus memperoleh hak
pendidikan dan hak belajarnya maka semua anak perlu memperoleh proses
3
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016
56
asesmen agar hak pendidikan dan hak belajarnya terpenuhi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya.
Anak pada umumnya membutuhkan asesmen, terlebih lagi anak-anak berkebutuhan khusus yang rentan terhadap kegagalan dalam proses
pembelajaran. Semua anak berkebuthan khusus harus diasesmen sebelum mereka memulai proses pembelajaran.
Semua subjek akan memperoleh strategi, lingkup, dan teknik asesmen yang sama. Perbedaannya terletak pada prosedur dan item-item soal dan instruksi
yang ada dalam proses asesmen. Faktor usia juga menentukan bentuk item soal dan evakuasi yang akan diberikan.
Misalnya asesmen membaca permulaan pada anak tunagrahita akan berbeda dengan anak pada umumnya. Item-item soal pada anak tunagrahita
harus memiliki instruksi yang jelas bahkan perlu dibuat dengan bahasa atau simbol yang sesuai dengan pekembangan anak tunagrahita. Namun pada
prinsipnya asesmen bagi semua anak adalah sama. Sebagai tindak lanjut dan kegiatan identifikasi anak berkelainan untuk dapat
memberikan pelayanan pendidikan yang sesuai, maka dilakukan tindak lanjut, yaitu pelaksanaan asesmen, penyusunan program pembelajaran
menyusun RPP atau PPI termasuk mengorganisasikan keberadaan siswa, pelaksanaan pembelajaran, dan pemantauan kemajuan pembelajaran.
c. Pelaksanaan Asesmen
Asesmen merupakan kegiatan penyaringan terhadap anak-anak yang telah teridentifikasi sebagai anak berkebutuhan khusus. Kegiatan asesmen dapat
dilakukan oleh guru, orang tua untuk beberapa hal, dan tenaga profesional lain yang tersedia sesuai dengan kompetensinya. Kegiatan asesmen
meliputi beberapa bidang, antara lain asesmen akademik, asesmen sensoris dan motorik, asesmen psikologis, emosi, dan sosial. Serta asesmen lain
yang dianggap perlu. Berikut adalah uraian asesmen-asesmen tersebut.
1
Asesmen Akademik Asesemen akademik sekurang-kurangnya meliputi tes kemampuan
membaca, menulis dan berhitung.
3
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016
57
2
Asesmen Sensorik dan Motorik: Asesmen sensorik terutama untuk mengetahui ganguan penglihatan,
pendengaran. Sedangkan asesmen motorik untuk mengetahui gangguan motorik halus maupun kasar yang mungkin dapat
mengganggu pembelajaran bidang yang lain.
3
Asesmen Psikologik, Emosi dan Sosial. Asesmen psikologik dapat digunakan untuk mengetahui potensi
intelektual dan kepribadian abak, Juga dapat diperluas dengan tingkat emosi dan sosial anak.
4
Asesmen lain yang dianggap perlu: Misalnya aspek kesehatan, status gizi dan perkembangan fisik anak.
Informasi ini sangat penting karena aspek kesehatan sangat berpengaruh terhadap konerja belajar anak.
Ada bagian-bagian tertentu yang dalam pelaksanaan asesmen mebutuhkan tenaga profesional sesuai dengan kewenangannya. Guru dapat membantu
dan memfasilitasi terselenggaranya asesmen tersebut sesuai dengan kemampuan orang tua dan sekolah.
3. Perencanaan Pembelajaran dan Pengorganisasian Siswa