Karakteristik Anak Bekebutuhan Khusus

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 9 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 KARAKTERISTIK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu memahami potensi, hambatan, dan kebutuhan serta karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mengidentifikasi karakteristik anak berkebutuhsan khusus. 2. Menjelaskan klasifikasi anak berkebutuhan khusus. 3. Menjelaskan Hambatan dan Kebutuhan Pembelajaran ABK. 4. Mengidentifikasi karakteristik anak berkebutuhsan khusus peserta didik berkaitan dengan aspek mental. 5. Mengidentifikasi karakteristik anak berkebutuhsan khusus berkaitan dengan aspek intelektual. 6. Mengidentifikasi karakteristik anak berkebutuhsan khusus berkaitan dengan aspek emosional dan sosial. 7. Mengidentifikasi karakteristik anak berkebutuhsan khusus peserta didik berkaitan dengan aspek moral. 8. Mengidentifikasi karakteristik anak berkebutuhsan khusus peserta didik berkaitan dengan aspek latar belakang sosial dan budaya. 9. Melakukan identifikasi potensi yang dimiliki anak berkebutuhan khusus.

C. Uraian Materi

Pada kegiatan pembelajaran 1 ini anda akan mempelajari konsep anak berkebutuhan khusus yang meliputi karakteristik, klasifikasi, hambatan dan kebutuhannya.

1. Karakteristik Anak Bekebutuhan Khusus

Konsep anak berkebutuhan khusus memiliki arti yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian anak luar biasa. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam 1 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 10 belajar dan perkembangan. Oleh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar masing-masing anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Zaenal Alimin 2007 yang mengungkapkan bahwa anak berkebutuhan khusus dapat diartikan sebagai seorang anak yang memerlukan pendidikan yang disesuiakan dengan hambatan belajar dan kebutuhan masing-masing anak secara individual.Lebih lanjut, Zaenal Alimin 2007 menjelaskan bahwa anak berkebutuhan khusus temporersementara temporary special needs adalah anak-anak yang mengalami hambatan akibat dari faktor-faktor lingkungan seperti: a. anak mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri akibat sering menerima kekerasan dalam rumah tangga, b. mengalami kesulitan konsentrasi karena sering diperlakukan kasar oleh orang tuanya, c. mengalami kesulitan kumulatif dalam membaca dan berhitung akibat kekeliruan guru dalam mengajar, dan d. anak-anak yang mengalami trauma akibat dari bencana alam yang mereka alami. Anak-anak seperti ini memerlukan bantuan khusus untuk mengatasi hambatan- hambatan yang dialaminya. Apabila mereka tidak mendapatkan layanan pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya, tidak mustahil hambatan- hambatan tersebut akan menjadi permanent. Anak berkebutuhan khusus yang bersifat permanen permanently special needs adalah anak-anak yang mengalami hambatan dan kebutuhan khusus akibat dari kecacatan tertentu, misalnya kebutuhan khusus akibat dari kehilangan fungsi penglihatan, kehilangan fungsi pendengaran, perkembangan kecerdasan atau kognitif yang rendah, ganggauan fungsi gerak atau motorik dan ssebagainya. Anak berkebutuhan khusus baik yang bersifat temporer maupun yang bersifat permanen memerlukan layanan pendidikan yang disesuaikan dengan hambatan belajar dan kebutuhan- kebutuhannya. Setiap anak berkebutuhan khusus, baik yang bersifat permanen maupun yang temporer, memiliki perkembangan hambatan belajar dan kebutuhan belajar yang berbeda-beda. Hambatan belajar yang dialami oleh setiap anak menurut Zaenal Alimin 2007 disebabkan oleh tiga hal, yaitu: 1 faktor lingkungan, 2 faktor dalam diri anak sendiri, dan 3 kombinasi antara faktor lingkungan dan faktor dalam diri PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 11 anak.Sesuai kebutuhan lapangan maka pada modul ini hanya dibahas secara singkat pada kelompok anak berkebutuhan khusus yang sifatnya permanen.

2. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus