Dasar Hukum Mudharabah Penerapan Mudharabah Mutlaqah Dari Sisi Kewajiban Serta Bagi Hasil Pada Bank BNI Syariah

Setiap usaha dilakukan untuk mendapatkan keuntungan, demikian juga Mudharabah. Namun dalam Mudharabah disyaratkan pada keuntungan tersebut empat syarat: 1. Keuntungan khusus untuk kedua pihak yang bekerja sama yaitu pemilik modal investor dan pengelola modal. Seandainya disyaratkan sebagian keuntungan untuk pihak ketiga, misalnya dengan menyatakan: ‘Mudharabah dengan pembagian 13 keuntungan untukmu, 13 untukku dan 13 lagi untuk istriku atau orang lain, maka tidak sah kecuali disyaratkan pihak ketiga ikut mengelola modal tersebut, sehingga menjadi qiraadh bersama dua orang 11 Seandainya dikatakan: ’separuh keuntungan untukku dan separuhnya untukmu, namun separuh dari bagianku untuk istriku’, maka ini sah karena ini akad janji hadiyah kepada istri. 12 2. Pembagian keuntungan untuk berdua tidak boleh hanya untuk satu pihak saja. Seandainya dikatakan: ‘Saya bekerja sama Mudharabah denganmu dengan keuntungan sepenuhnya untukmu’ maka ini dalam madzhab Syafi’i tidak sah. 13 3. Keuntungan harus diketahui secara jelas. 4. Dalam transaksi tersebut ditegaskan prosentase tertentu bagi pemilik modal investor dan pengelola. Sehingga keuntungannya dibagi dengan persentase bersifat merata seperti setengah, sepertiga atau seperempat. 14

c. Pelafalan Perjanjian Shighoh Transaksi.

11 Takmilah Al Majmu’ op.cit 15160 12 ibid 15159 13 lihat Maratib Al Ijma’ op.cit hal 92, Al Syarhu Al Mumti’ op.cit 4259 dan takmilah Al Majmu’ op.cit 15159-160 14 untuk masalah kerugian dalam Mudharabah silahkan lihat makalah Ustadz Abu Ihsan dalam mabhas ini. Shighah adalah ungkapan yang berasal dari kedua belah pihak pelaku transaksi yang menunjukkan keinginan melakukannya. Shighah ini terdiri dari ijab qabul. Transaksi Mudharabah atau Syarikat dianggap sah dengan perkataan dan perbuatan yang menunjukkan maksudnya. 15

5. Penerapan mudharabah muthlaqah dan muqayyadah pada perbankan syariah dan bagi hasil

Pembayaran bagi hasil deposito mudharabah muthlaqah dapat dilakukan melalui metode sebagai berikut yaitu 1 Anniversary Date: a. Pembayaran bagi hasil deposito mudharabah muthlaqah dilakukan secara bulanan, yaitu pada tanggal yang sama dengan tanggal pembukaan deposito; b. Tingkat bagi hasil yang dibayarkan adalah tingkat bagi hasil tutup buku bulan terakhir; c. Bagi Hasil bulanan yang diterima nasabah dapat diafiliasikan ke rekening lainnya sesuai permintaan deposan; 2 End of Month: a. Pembayaran bagi hasil deposito mudharabah muthlaqah dilakukan secara bulanan, yaitu pada tanggal tutup buku setiap bulan; b. Bagi hasil bulan pertama dihitung secara proporsional hari efektif termasuk tanggal tutup buku, namun tidak termasuk tanggal pembukaan deposito; 15 Diambil dari catatan penulis dari pelajaran fiqih dari Syeikh prof. DR. Hamd Al Hamaad di tahun keempat pada kuliah hadits di Universitas Islam Madinah tahun 1419H dan kitab Al Mughni op.cit 7175-177