5. Prospek Kendala dan Strategi
Krisis moneter dan krisis global yang terjadi belum lama ini berimbas kepada sektor perbankan nasional. Sektor perbankan syariah merupakan sektor
perbankan yangmengalami sedikit dampak dari krisis moneter dan krisis global. Dalam rangka membangun kembali sistem perbankan yang sehat guna
mendukung pemulihan perekonomian nasional, pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan khususnya untuk mendorong perkembangan bank syariah.
Pemerintah telah menerbitkan UU No. 10 tentang perubahan UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan dan UU No. 21 tahun 2008 tentang perbankan
syariah.Dengan adanya undang-undang perbankan syariah akan memberikan ruang gerak yang luas serta menambah citra baik bagi lembaga-lembaga keuangan
yang berbasis syari’ahsehingga perkembangan produk-produk perbankan akan mengalami kemajuan yang positif termasuk didalamnya deposito syari’ah. Bukan
hanya itu besarnya nisbah bagi hasil yang diberikan perbankan syari’ah kepada nasabah sangat dapat bersaing denganbunga yang diberikan bank konvensional
bahkan nisbah bagi hasil bisa jadi lebihbesar diatas bunga yang diberikan oleh perbankan konvensional, factor ini juga menjadi daya tarik tersendiri dari
perbankan syari’ah. Produk deposito juga memiliki prospek yang bagus juga karena memiliki
beberapa manfaat diantaranya : 1. Dana aman dan terjamin.
2. Pengelolaan dana secara syariah. 3. Bagi hasil yang kompetitif.
4. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan. 5. Fasilitas automatic roll over ARO.
Terlepas dari kelebihan-kelebihan yang dapat mendorong kemajuan bank syari’ah terdapat kendala-kendala yang dapat menghambat perkembangan
perbankan syari’ah dinegara ini diantaranya: Kurangnya pendanaan dalam pengembangan produk-produk perbankan
syari’ah. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap deposito syariah.
Masih terpengaruh oleh BI. Strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan produk
deposito syari’ah: 1. Melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan islam internasional
maupun kekuatan ekonomi lainnya dalam rangka investasi. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya insani SDI, agar memiliki menjadi
insan yang unggul. 3. Melakukan pengembangan pasar dengan membuka jaringan layanan dan
kantor cabang yang baru. 4. Melakukan pengembangan produk melalui penambahan fitur dan fasilitas
produk yang berbasis teknologi. 5. Peningkatan pangsa pasar dengan melakukan edukasi pasar, terutama
kepada pasar
mengambang floating
market. Disamping
itu mengoptimalkan jaringan kantor cabang yang ada dengan melakukan
pemasaran yang lebih agresif melalui peningkatan promosi dan dukungan terhadap kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan.
E. AL-MUDHARABAH TRUST FINANCING, TRUST INVESTMENT 1. Pengertian Al-Mudharabah
Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang
memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha.
49
Secara teknis, al-mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh 100 modal, sedangkan pihak
lainya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yangdituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung
oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
50
2. Landasan Syariah
Secara umum, landasan dasar syariah al-mudharabah lebih mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam ayat-ayat dan haditsberikut
ini . a. Al-Qur’an
“….dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia
Allah…”al-Muzzammil : 20
49
Muhammad Rawas Qal’aji, Mu’jam Lughat al-Fuqaha Beirut : Darun-Nafs,1985
50
Ahmad asy-Syarbasyi, al-Mu’jam al-Iqtisad al-Islami Beirut : Dar Alamil Kutub,1987