Pilar Kelima : Melakukan Kegiatan-Kegiatan Positif
68
Odha yang bekerja pada 12 bulan terakhir, lebih banyak daripada yang tidak bekerja. Odha yang bekerja juga lebih banyak laki-laki daripada perempuan. Odha yang tidak
bekerja lebih banyak pada kelompok ibu rumah tangga dan pasangan risiko tinggi. Odha lebih banyak yang tidak melakukan kegiatan hobi pada 12 bulan terakhir.
Odha yang masih menjalani hobi setelah mengetahui status, lebih banyak pada Odha yang memiliki pendidikan tinggi daripada yang berpendidikan rendah.
Ditemukan juga ada sebagian Odha yang melanjutkan sekolah setelah mengetahui status. Melanjutkan sekolah lebih banyak dilakukan oleh Odha laki-laki daripada
perempuan. Kelompok risiko penasun yang paling banyak melanjutkan sekolah dibandingkan kelompok risiko lain. Demikian halnya dengan Odha yang merencanakan
mengikuti kursus juga ada, walaupun persentasenya kecil. Keinginan untuk melanjutkan sekolah setelah mengetahui status tetap ada pada
sebagian Odha, terutama setelah ia melalui masa-masa sulit akibat terinfeksi, baik secara fisik maupun psikologis, sebagaimana ungkapan Odha berikut ini:
“Pengen melanjutkan S2, mau menunjukkan saja Odha juga bisa melanjutkan pendidikan. Ingin menunjukkan ini loh saya bisa sehat, saya bisa beraktivitas. Ingin membuktikan
kepada orang lain” Penasun, laki-laki, 31 tahun. Bukan hanya rencana melanjutkan kuliah, namun juga aktivitas melakukan pekerjaan
pun tetap berjalan. Sebagian Odha lebih nyaman bekerja di sektor informal daripada bekerja di kantor, sebagaimana ungkapan Odha berikut ini:
“Saya buka usaha warung sama internet kecil-kecilan. bukannya saya tidak mau bekerja di kantor tetapi takut ada stigma atau diskriminasi nantinya. Saya lebih nyaman kerja
swasta daripada kerja dengan orang lain ‖
Penasun, laki-laki, 34 tahun. Sebagian Odha berhenti dari pekerjaan atau tidak memiliki pekerjaan karena merasa
memiliki fisik yang lemah. ―Pekerjaan yang berat sudah aku tinggalkan. Sempat berpikir apa yang bisa aku lakukan
ya? Apa bisa? Mungkin yang menghambat hanya di kerjaan yang berat, aku mulai menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Tetapi pas CD4 sudah naik aku tidak kuat,
begadang, online sampai malam kondisi badan langsung drop. Jadi setelah minum obat aku langsung tidur. Jadi yang lebih bagus lagi punya HP yang bisa internetan jadi aku
sambil istirahat sambil internetan. Sekarang aku jaga toko milik keluarga
‖ Gay, 31 tahun.
69
Tabel 33. Sebaran Odha Belum Menikah Berdasarkan Rencana Untuk Menikah dan Memiliki Anak
Rencana Untuk Menikah dan Memiliki Anak
n Rencana untuk menikah
- Ada - Tidak ada
633 316
66,7 33,3
Rencana untuk memiliki anak - Ada
- Tidak ada 566
444 56,0
44,0 Total
100,0 Sebagian besar Odha memiliki rencana untuk menikah, walaupun Odha tersebut
memiliki status janda atau duda pasangan meninggal karena HIV. Odha laki-laki lebih banyak yang memiliki rencana untuk menikah dan membangun rumah tangga daripada
Odha perempuan. Odha yang menyatakan rencana untuk menikah juga lebih banyak pada Odha penasun dan yang memiliki jenjang pendidikan tinggi.
Selain rencana menikah, beberapa Odha juga memiliki rencana untuk memiliki anak. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar Odha juga merencanakan untuk
memiliki anak setelah menikah dan bagi Odha yang sudah menikah juga memiliki rencana untuk memiliki anak.
Rencana untuk menikah tetap dimiliki oleh Odha. Mereka cenderung mencari pasangan yang juga sesama Odha sebagaimana ungkapan Odha berikut ini:
“Keinginan untuk menikah jujur tidak ingin menikah lagi. Kecuali kalau sama-sama positif dan ada yang menerima, tetapi kalau dia negatif apakah ada
yang mau menerima saya?” IRT, 35 tahun. Seiring dengan keinginan untuk menikah, bagi Odha yang berusia kurang dari 35
tahun tetap memiliki keinginan untuk memiliki anak. “Saya sebelum mempunyai pasangan, sempat berpikir tidak usah saja. Istilahnya paling
bisa hidup selama 6 tahun. Tapi saya menjalani tumbuh percaya diri, mungkin dari KDS. Contoh beberapa teman pernah istrinya non-reaktif, anaknya
negatif. Dia bisa seperti itu, di situlah saya punya komitmen, kenapa saya tid
ak bisa?” Penasun, laki-laki, 28 tahun. Aktivitas Odha dalam kegiatan yang berkaitan dengan penanggulangan HIVAIDS
menunjukkan sebagian besar pernah membantu Odha yang baru mengetahui status HIV, walaupun secara frekuensi ada yang menyatakan sering dan ada yang jarang. Sedangkan
keterlibatan Odha dalam kegiatan penanggulangan HIV, masih belum mencapai 50 .
70
Tabel 34. Sebaran Odha Berdasarkan Keterlibatan dalam Aktivitas Mendukung Odha Baru dan Penanggulangan HIV
Aktivitas Mendukung Odha Baru Penanggulangan HIV N
Keterlibatan dalam mendukung Odha - Tidak pernah
- Jarang - Sering
543 570
671 30,4
32,0 37,6
Keterlibatan dalam penanggulangan HIV - Tidak pernah
- Jarang - Sering
946 463
388 52,6
25,8 21,6
Total 100
Semangat untuk membantu sesama Odha adalah bagian dari kesebayaan. Semangat ini terutama dilakukan terhadap Odha yang baru mengetahui statusnya, sebagaimana
ungkapan berikut ini: “Motivasi saya mendirikan KDS adalah untuk mensupport kepada teman yang IDU
bahwa mereka tidak sendiri dan memiliki teman. Dengan teman-teman kami menggagas untuk membangun isu-isu yang berkaitan dengan stigma. Stigma itu luas, jadi stigma itu
bukan hanya di masyarakat, tetapi sebenarnya dari sisi medis. Adanya stigma dan disk
riminasi dari tenaga medis ini memotivasi kami mendirikan kelompok ini” Koordinator KP.
Semangat untuk menolong sesama tersebut kemudian didukung melalui berbagai macam kegiatan advokasi dan peningkatan kapasitas yang kemudian berlanjut masuk ke
dalam sistem penanggulangan HIVAIDS di tingkat lokal. “Tahun 2005, saat Kongres Nasional yang diadakan Yayasan Spiritia, saya mengikuti
pertemuan dan saya bertemu dengan teman sebaya saya banyak sekali. Saya mencoba membentuk sebuah kelompok dan mencoba mencari dukungan dari Dinkes bahwa dengan
berkelompok bisa bertemu teman sebaya, tidak merasa sendiri, dan bisa saling mendukung, dan itu menumbuhkan sebuah semangat yang selama ini mungkin tidak kami
dapatkan” Koordinator KP.
Pengelompokan total skor kegiatan positif menunjukkan Odha sebagian besar memiliki banyak aktivitas.
Gambar 34. Sebaran Odha Berdasarkan Pilar Kelima: Melakukan Kegiatan Positif
Sedikit Aktifitas Positif
43,7 Banyak
Aktifitas Positif 56,3
71
Odha yang memiliki banyak aktivitas positif lebih banyak pada Odha yang berumur 30
– 39 tahun, namun persentasenya tidak jauh berbeda dengan kelompok umur yang lain. Odha yang memiliki banyak aktivitas positif lebih banyak dilakukan oleh Odha laki-laki
daripada Odha perempuan. Odha yang berpendidikan tamat perguruan tinggi memiliki aktivitas positif lebih banyak daripada tingkat pendidikan yang lain. Odha waria yang lebih
banyak memiliki kegiatan positif penasun, lebih banyak melakukan kegiatan positif dibandingkan populasi risiko yang lain.
Tabel 35. Sebaran Odha Berdasarkan Pilar Kelima: Melakukan Aktivitas Positif Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Populasi Risiko
Karakteristik Odha Pilar Kelima :
Melakukan Aktivitas Positif Total
Banyak Sedikit
N n
N Umur Odha
- 20 - 29 tahun - 30 - 39 tahun
- 40 - 45 tahun 429
585 68
55,9 59,0
56,2 338
407 53
44,1 41,0
43,8 767
992 121
100,0 100,0
100,0
Jenis kelamin - Laki-laki
- Perempuan 804
329 61,8
46,5 496
378 38,2
53,5 1300
707 100,0
100,0 Pendidikan
- Tidak tamat SMP - Tamat SMP
- Tamat SMA - Tamat D3S1S2
112 178
711 122
41,3 46,7
62,5 64,2
159 203
427
68 58,7
53,3 37,5
35,8 271
381 1138
190 100,0
100,0 100,0
100,0
Populasi risiko - Penasun
- Ibu rumah tangga - Pelanggan seks
- Pekerja seks - Pasangan risti
- Waria - Gay
569 156
87 63
66 69
29 68,7
45,9 47,8
44,4 51,2
67,1 43,9
259 184
95 79
63 28
37 31,3
54,1 52,2
55,6 48,8
32,9 56,1
828 340
182 142
129
97 66
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0