Pilar Keempat : Tidak Menularkan Virus ke Orang Lain
62
Odha yang melakukan hubungan seksual setelah mengetahui status HIV lebih banyak daripada Odha yang tidak melakukan hubungan seksual. Setelah mengetahui
statusnya positif, hubungan seksual tidak dilakukan oleh Odha karena menganggap statusnya yang positif terinfeksi, sudah merupakan beban untuk dirinya sebagaimana
ungkapan Odha berikut ini: “Saya punya pacar, tapi sampai saat ini saya gak pernah berhubungan lagi dengan pacar
saya karena status ini suatu beban juga buat saya ‖
Penasun, laki-laki, 31 tahun. Namun sebagian tetap melakukan hubungan seksual dengan pasangannya, tetapi
dengan perubahan, yaitu ada upaya pencegahan infeksi sebagaimana ungkapan berikut ini: “Saya pakai kondom. Dari pertemuan dengan kelompok dukungan saya sadar bahwa
hubungan seksual adalah salah satu pintu masuk HIV. Jadi saya tidak mau orang yang saya sayang tertular karena penyakit HIV” Penasun, laki-laki 30 tahun.
Tabel 27. Sebaran Odha Berdasarkan Penggunaan Kondom, Penggunaan Kondom dalam 6 Bulan Terakhir, dan Cara Mendapatkan Kondom
Upaya penggunaan kondom setelah mengetahui status HIV cara mendapatkan kondom
n
Penggunaan kondom setelah mengetahui status HIV - Tidak pernah
- Kadang-kadang - Sering
- Selalu setiap berhubungan seks 83
385 197
701 6,1
28,2 14,4
51,3
Penggunaan kondom dalam 6 bulan terakhir - Tidak pernah
- Kadang-kadang - Sering
- Selalu setiap berhubungan seks 107
349 169
721 7,9
25,9 12,6
53,6
Cara mendapatkan kondom - Membeli
- Mendapatkan dengan gratis - Membeli dan mendapatkan dengan gratis
200 567
554 14,3
40,6 39,7
Total 100
Tidak 27,5
Ya 72,5
Gambar 31. Sebaran Odha yang Melakukan Hubungan Seksual
63
Odha yang melakukan hubungan seks setelah mengetahui status HIV, paling banyak yang selalu menggunakan kondom setiap berhubungan seks. Namun masih ada Odha yang
tidak pernah menggunakan kondom saat berhubungan seksual. Odha yang melakukan hubungan seksual 6 bulan terakhir paling banyak menyatakan selalu menggunakan
kondom saat berhubungan seksual. Berdasarkan jenis kelamin, Odha laki-laki lebih banyak yang selalu menggunakan kondom daripada Odha perempuan. Odha dari kelompok risiko
pekerja seks, waria, dan gay lebih banyak yang selalu menggunakan kondom daripada kelompok risiko yang lain. Odha yang memiliki tingkat pendidikan tamat SMA dan Odha
yang memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi lebih banyak yang selalu menggunakan kondom.
Odha paling banyak mendapatkan kondom dengan gratis, namun ada sebagian kecil yang masih membeli kondom. Pengetahuan untuk melakukan pencegahan infeksi dengan
cara menggunakan kondom ternyata terkait juga dengan kemudahan untuk mendapatkannya, sebagaimana ungkapan berikut ini:
“Ya dari KDS dikasih tahu harus pakai kondom. Sampai ini saya dan istri selalu menggunakan kondom saat melakukan hubungan. KDS juga kan outlet kondom. Saya juga
tinggal pakai saja tidak perlu membeli.” Penasun, laki-laki, 35 tahun. Salah satu alasan melepas kondom adalah keinginan untuk memiliki anak,
sebagaimana ungkapan berikut ini: ―Saat ini saya selalu memakai kondom pada saat melakukan hubungan seks, karena
sebelumnya saya dan suami melakukan konselor. Jadi setiap melakukan hubungan seksual harus menggunakan kondom. Sempet sih 1 kali tidak pakai kondom, karena program
punya anak, tetapi belum dikasih juga dan kami selalu berusaha untuk punya anak.
‖ IRT, 33 tahun. Odha yang menggunakan narkoba suntik setelah mengetahui status, dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 32. Odha yang menggunakan narkoba suntik
Odha yang masih aktif menggunakan narkoba suntik sampai saat ini ada 10,6 , Odha yang pernah menggunakan narkoba suntik setelah mengetahui status tetapi sekarang
Masih aktif sampai saaat ini 10,6
Pernah menggunakan 22,6
Sudah tidak lagi menggunakan
66,7
64
tidak lagi 22,6 , dan Odha pengguna narkoba jarum suntik lebih banyak yang sudah tidak aktif menggunakan narkoba suntik setelah mengetahui status HIV yaitu 66,7 .
Tabel 28. Sebaran Odha Pengguna Narkoba Jarum Suntik Berdasarkan Penggunaan Jarum Suntik Steril dan Kemudahan Mendapatkan Jarum Suntik Steril
Odha Pengguna Narkoba Suntik n
Penggunaan jarum suntik steril - Selalu disaat menggunakan narkoba
- Sering - Kadang-kadang
- Tidak pernah 126
77 72
16 43,3
26,5 24,7
5,5 Mendapatkan jarum suntik steril
- Sangat Sulit - Sulit
- Mudah - Sangat Mudah
12 42
162 72
4,2 14,6
56,3 25,0
Total 100
Odha pengguna narkoba jarum suntik lebih banyak yang sudah tidak aktif menggunakan narkoba suntik setelah mengetahui status HIV. Odha masih menggunakan
narkoba suntik setelah mengetahui status HIV, paling banyak yang selalu menggunakan jarum suntik steril. Odha perempuan lebih banyak yang menyatakan selalu menggunakan
jarum suntik steril ketika memakai narkoba suntik. Semakin tinggi tingkat pendidikan Odha, semakin banyak yang menyatakan selalu menggunakan jarum suntik steril.
Memiliki kesadaran untuk berhenti menggunakan narkoba, tidak bertukar jarum suntik, biasanya didapatkan jika Odha penasun mengikuti program yang khusus
sebagaimana ungkapan Odha berikut ini: “Sekarang saya sudah tidak lagi menggunakan narkoba. Saya tahu itu adalah cara
yang paling cepat menularkan virus. Saya berhenti karena ikut program metadon ”
Penasun, laki-laki, 28 tahun. Odha yang menggunakan jarum suntik steril paling banyak menyatakan mudah
mendapatkan jarum suntik steril. Puskesmas dan tempat rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa merupakan tempat yang memberikan akses jarum suntik steril kepada penasun
sebagaimana ungkapan Odha berikut ini. “Saya sudah gak pakai karena ikut rehab. Setahu saya, kebenaran di sini di VCT sama
teman-teman saya dikasih informasi, kebetulan anak-anak yang masih aktif pakai ada akses jarum suntik
gratis dari Puskesmas atau RS Jiwa” Penasun, laki-laki, 30 tahun.
Penggunaan program Pencegahan HIV dari ibu ke bayi PMTCT menunjukkan Odha perempuan yang hamil dan pernah melahirkan, paling banyak menyatakan tidak
pernah menggunakan layanan PMTCT. Sementara Odha yang menggunakan PMTCT, paling banyak yang menyatakan mudah untuk mendapatkan layanan PMTCT.
65
Tabel 29. Sebaran Odha Perempuan HamilPernah Melahirkan Berdasarkan Penggunaan Layanan PMTCT Program Pencegahan Infeksi HIV dari Ibu ke Bayi
Layanan PMTCT n
Penggunaan layanan PMTCT - Tidak pernah
- Kadang-kadang - Sering
- Selalu 425
48 35
41 77,4
8,7 6,4
7,5
Kemudahan mengakses layanan PMTCT - Sangat sulit
- Sulit - Mudah
- Sangat Mudah 2
13 83
23 1,7
10,7 68,6
19,0
Total 100
Pemanfaatan layanan PMTCT diawali dengan adanya pengetahuan terlebih dahulu sebagaimana ungkapan Odha berikut ini:
“Tentang PMTCT kebetulan saya kemarin juga sempat ikut pelatihan dari Spiritia, dan bisa tahu sedikit tentang penularan ibu ke anak, kiranya pada saat hamil berapa
bulan, ada yang namanya profilaksis, ARV selama masa hamil, terus melahirkan dengan cara sesar, tidak memberikan ASI, tapi susu formula. Dan istri saya sedang hamil
sekarang dan ikut program PMTCT” Penasun, laki-laki, 25 tahun. Odha yang pernah mencabut gigi setelah mengetahui status HIV ada 201 orang
10, sedangkan yang pernah menjalani operasi setelah mengetahui status HIV ada 113 orang 5,6 . Odha yang memberitahukan status HIV saat mencabut gigi dan menjalani
operasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 30. Sebaran Odha Berdasarkan Perilaku Memberitahukan Status HIV Ketika Mencabut Gigi dan Menjalani Operasi Setelah Mengetahui Status HIV
Odha memberitahukan status HIV pada dokter n
Memberitahukan dokter tentang status HIV saat cabut gigi - Ya
- Tidak 69
119 36,7
63,3 Memberitahukan dokter status HIV sebelum operasi
- Ya - Tidak
81 22
78,6 21,4
Total 100
Odha yang tidak memberitahukan status HIV pada dokter gigi saat cabut gigi ada 63,3 . Odha yang tidak memberitahukan status HIV pada dokter saat operasi ada 21,4 .
Penelitian juga menemukan, Odha yang melakukan donor darah setelah mengetahui status HIV ada 1,6 .
Hasil kualitatif menunjukkan Odha ditolak tidak mendapatkan layanan dokter gigi pada saat mereka buka status terjadi sebagaimana ungkapan Odha berikut ini:
66
”Awalnya, teman-teman Odha cerita tentang pengalaman mereka ditolak oleh dokter gigi karena buka status. Ternyata saya juga mengalaminya. Akhirnya saya pindah ke dokter
gigi yang lain, yang bayarannya lebih mahal” IRT, 31 tahun. Jawaban pertanyaan-pertanyaan di pilar empat dikelompokkan menjadi berisiko,
jika Odha tidak selalu menggunakan kondom saat berhubungan seksual, atau tidak selalu menggunakan jarum suntik steril, atau menutupi status HIV pada dokter saat mencabut
gigi dan operasi, atau melakukan donor darah setelah mengetahui status HIV, atau Odha perempuan yang hamil tidak menggunakan program PMTCT. Jika tidak melakukan salah
satu perilaku tersebut maka dikelompokkan menjadi perilaku tidak berisiko.
Gambar 33. Sebaran Odha Berdasarkan Pilar Keempat: Tidak Menularkan ke Orang Lain
Odha yang memiliki perilaku berisiko menularkan virus ke orang lain lebih dari 20, sedangkan yang memiliki perilaku tidak berisiko mencapai 73,9 . Berdasarkan
umur, ditemukan Odha yang memiliki perilaku tidak berisiko lebih banyak pada Odha yang berumur 40--45 tahun. Odha perempuan lebih banyak yang memiliki perilaku tidak
berisiko daripada Odha laki-laki. Odha yang berpendidikan di atas SMA lebih banyak memiliki perilaku tidak berisiko. Odha waria lebih banyak memiliki perilaku yang tidak
berisiko dalam penularan infeksi virus HIV ke orang lain daripada Odha dari populasi risiko lainnya.
Berisiko 26,1
Tidak Berisiko 73,9
67
Tabel 31. Sebaran Odha Berdasarkan Pilar Keempat: Tidak Menularkan Virus ke Orang Lain Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Populasi Risiko
Karakteristik Odha Pilar Keempat :
Tidak menularkan virus ke orang lain Total
Tidak berisiko Berisiko
n n
N Umur Odha
- 20 - 29 tahun - 30 - 39 tahun
- 40 - 45 tahun 532
688 92
73,3 73,5
80,7 194
248 22
26,7 26,5
19,3 726
936 114
100,0 100,0
100,0
Jenis kelamin - Laki-laki
- Perempuan 901
498 73,6
74,6 324
170 26,4
25,4 1225
668 100,0
100,0 Pendidikan
- Tidak tamat SMP - Tamat SMP
- Tamat SMA - Tamat D3S1S2
171 266
812 130
68,4 73,5
75,3 72,2
79 96
266 50
31,6 26,5
24,7 27,8
250 362
1078 180
100,0 100,0
100,0 100,0
Populasi risiko - Penasun
- Ibu rumah tangga - Pelanggan seks
- Pekerja seks - Pasangan risti
- Waria - Gay
548 251
130 100
94 83
53 70,2
77,7 74,3
72,5 77,7
88,3 81,5
233 72
45 38
27 11
12 29,8
22,3 25,7
27,5 22,3
11,7 18,5
781 323
175 138
121
94 65
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0 100,0
100,0