informasi mengenai pengaruh keputusan pada operasi seluruh sub-unit organisasi.
2.2.4. Teori-teori Yang
Mendasari 2.2.4.1.Teori Kontijency Contigency Theory
Pendekatan contigency yang digunakan dalam akuntansi manajemen didasarkan pada premis bahwa tidak ada sistem akuntansi manajemen yang sesuai
untuk semua organisasi dalam semua situasi Otley, 1980. Pendekatan kontijency ini digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan sistem akuntansi manajemen
pada berbagai kondisi, maka dengan mendasarkan pada teori kontijensi tersebut ada beberapa faktor situasional yang akan berinteraksi didalam mempengaruhi
suatu kondisi tertentu. Berawal dari pendekatan ini dapat dikemukakan bahwa dengan adanya perbedaan individual yang melekat pada pemakai sistem akuntansi
manajemen didalam memandang lingkungannya, akan menyebabkan perbedaan pada kebutuhan informasi akuntansi manajemen.
2.2.4.2.Teori Sikap dan Perilaku
Teori sikap dan perilaku dari Triandis 1980 menyatakan bahwa pemanfaatan komputer personal atau PC oleh pemakai yang memiliki
pengetahuan di lingkungan yang dapat memilih optional dipengaruhi oleh perasaan individual affect terhadap pemanfaatan PC, norma sosial dalam tempat
kerja yang memanfaatkan PC, kebiasaan sehubungan dengan pemanfaatan komputer, konsekuensi individual yang diharapkan dari pemanfaatan PC dan
kondisi yang memfasilitasi dalam lingkungan yang kondusif dalam penggunaan komputer personal atau PC.
Sikap pemakai dan faktor-faktor tersebut berpengaruh pada keinginan untuk menggunakan sistem yang kemudian akan meningkatkan pemanfaatan
teknologi informasi.
2.2.4.3.Teori Sinergi
Teori yang mendasari pengaruh saling ketergantungan terhadap kinerja manajerial adalah teori sinergi yang dikemukakan oleh Cattell 1948, 1951
seperti yang dikutup oleh Ariyanto 2008 yang menyatakan bahwa jumlah seluruh energi ditimbulkan oleh semua individu dalam kelompok, dengan
perkataan lain sinergi adalah jumlah sumber daya yang dimiliki oleh semua anggota kelompok terhadap eksistensi kelangsungan hidup kelompoknya.
Organisasi sering kali dipaksa oleh lingkungan untuk menjadi tergantung satu sama lain karena keterbatasan sumber daya dalam kondisi yang kompetitif
Hodge dan Anthony, 1988 dalam Laksmana 2002: 1-16. Perbedaan fungsi dan spesialisasi dalam organisasi memungkinkan terjadi
saling ketergantungan. Semakin tinggi saling ketergantungan maka akan semakin kompleks informasi yang dibutuhkan.
2.2.5. Kinerja Manajerial