Distribusi Frekuensi Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa rata-rata prosentase jawaban tertinggi yaitu sebesar 94,9 berada pada skor 5 hingga 7 5,1 responden menjawab skor 5; 31,2 responden menjawab skor 6 dan 58,6 responden menjawab skor 7 yang artinya bahwa responden menyetujui bahwa teknologi informasi dapat membantu manajer dalam memperoleh informasi yang kompetitif, menyajikan informasi dalam bentuk yang paling berguna, mengirim informasi ke orang lain atau lokasi lain, mengintegrasikan data dari berbagai bagian dan mempercepat penyajian data dan menyimpan informasi untuk penggunaan waktu yang akan datang. 4.2.3.2.Variabel Saling Ketergantungan X 2 Saling ketergantungan merupakan aktivitas yang terjadi antar segmen yang ada dalam suatu organisasi, dimana antara satu segmen dengan segmen yang lain saling membutuhkan terkait dan terjadi pertukaran aktivitas didalamnya sehingga perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian lain. Variabel saling ketergantungan terdiri dari empat pernyataan, dan hasil uji validitas dan reliabilitas menghasilkan dua item pernyataan yang valid yaitu X 2.2 dan X 2.3. Berikut ini distribusi frekuensi variabel saling ketergantungan X 2 : Tabel 4.16 : Distribusi Frekuensi Variabel Saling Ketergantungan X 2 Skor No Item Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Aliran kerja berurutan X 2.2 26 60,5 4 9,3 4 9,3 5 11,6 1 2,3 2 4,7 1 2,3 43 100 2 Aliran kerja independen X 2.3 32 74,4 2 4,7 4 9,3 3 7,0 1 2,3 1 2,3 43 100 Rata-rata prosentase 67,5 7,0 9,3 9,3 2,3 2,3 2,3 100 Sumber: Data diolah Lampiran 2 Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa rata-rata prosentase jawaban tertinggi yaitu sebesar 83,8 berada pada skor 1 hingga 3 67,5 responden menjawab skor 1; 7 responden menjawab skor 2 dan 9,3 responden menjawab skor 3 yang artinya bahwa responden sangat tidak menyetujui item pernyataan atau dapat dikatakan responden menyetujui bahwa pekerjaan dan aktivitas dalam departemen responden memiliki aliran kerja berurutan dan timbal balik sehingga dalam melakukan aktivitas yang terjadi dalam organisasi, antara satu segmen dengan segmen yang lain saling membutuhkan terkait dan terjadi pertukaran aktivitas didalamnya dan perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian lain. 4.2.3.3.Variabel Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen X 3 Karakteristik sistem akuntansi manajemen adalah suatu ketersediaan informasi dari sistem akuntansi manajemen yang merupakan ciri dari hasil informasi yang berguna untuk membantu individu atau kelompok dalam suatu organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan berorientasi ke masa yang akan datang serta merupakan alat yang efektif didalam menyediakan informasi yang bermanfaat guna memprediksi konsekuensi yang mungkin terjadi diberbagai aktivitas yang mungkin dilakukan. Variabel karakteristik sistem akuntansi manajemen terdiri dari 20 item pernyataan dan hasil uji validitas dan reliabilitas menghasilkan 18 item pernyataan yang valid. Berikut ini distribusi frekuensi variabel karakteristik sistem akuntansi manajemen: Tabel 4.17 : Distribusi Frekuensi Variabel Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen X 3 No Item Pernyataan Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 1 Informasi perhitungan keuntungankerugian X 3.1 3 7,0 2 4,7 1 2,3 5 11,6 10 23,3 22 51,2 43 100 2 Informasi yang berhubungan dengan kejadian dimasa yang akan datang X 3.2 1 2,3 3 7,0 1 2,3 1 2,3 14 32,6 23 53,5 43 100 3 Informasi non-ekonomi X 3.3 3 7,0 2 4,7 5 11,6 1 2,3 11 25,6 21 48,8 43 100 4 Informasi mengenai faktor eksternal X 3.4 2 4,7 1 2,3 4 9,3 2 4,7 13 30,2 21 48,8 43 100 5 Informasi non-finansial yang berorientasi internal X 3.5 1 2,3 2 4,7 2 4,7 16 37,2 22 51,2 43 100 6 Informasi tersedia seketika ketika dibutuhkan X 3.6 4 9,3 4 9,3 3 7,0 18 41,9 14 32,6 43 100 7 Informasi diperoleh setelah pemrosesan dilakukan X 3.7 1 2,3 2 4,7 2 4,7 10 23,3 15 34,9 13 30,2 43 100 8 Laporan yang tersedia berdasarkan basis yang sistematis X 3.8 1 2,3 1 2,3 4 9,3 10 23,3 27 62,8 43 100 9 Tidak ada penundaan waktu dalam penyampaian informasi X 3.9 1 2,3 2 4,7 2 4,7 2 4,7 8 18,6 14 32,6 14 32,6 43 100 10 Informasi tentang biaya X 3.10 3 7,0 5 11,6 3 7,0 7 16,3 25 58,1 43 100 11 Informasi tentang target yang harus dicapai X 3.11 2 4,7 1 2,3 4 9,3 6 14,0 30 69,8 43 100 12 Informasi analisis sensitifitas X 3.14 2 4,7 13 30,2 8 18,6 12 27,9 8 18,6 43 100 13 Informasi pengaruh kejadian pada departemen yang berbeda X 3.15 1 2,3 2 4,7 1 2,3 2 4,7 17 39,5 20 46,5 43 100 14 Biaya dipisahkan kedalam komponen biaya X 3.16 2 4,7 1 2,3 2 4,7 7 16,3 7 16,3 24 55,8 43 100 15 Informasi tentang wilayah fungsional yang berlainan X 3.17 2 4,7 2 4,7 5 11,6 14 32,6 26 46,5 43 100 16 Informasi tentang dampak kejadian periode tertentu X 3.18 1 2,3 4 9,3 14 32,6 24 55,8 43 100 17 Informasi disajikan sesuai dengan model keputusan X 3.19 2 4,7 6 14,0 9 20,9 11 25,6 15 34,9 43 100 18 Informasi tentang dampak kegiatan bagian lain X 3.20 8 18,6 1 2,3 1 2,3 8 18,6 5 11,6 11 25,6 9 20,9 43 100 Rata-rata prosentase 2,8 4,4 0,6 7,5 10,7 28,4 45,5 100 Sumber: Data diolah Lampiran 3 Berdasarkan tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa rata-rata prosentase jawaban tertinggi yaitu sebesar 84,6 berada pada skor 5 hingga 7 10,7 responden menjawab skor 5; 28,4 responden menjawab skor 6 dan 45,5 responden menjawab skor 7 yang artinya responden menyetujui bahwa ketersediaan informasi dari sistem akuntansi manajemen menyediakan informasi yang bermanfaat untuk membantu individu atau kelompok dalam suatu organisasi dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan berorientasi ke masa yang akan datang. 4.2.3.4.Variabel Kinerja Manjerial Y Kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan manajerial yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staff, negoisasi dan representasi. Kinerja manajerial merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh individu-individu maupun kelompok sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi. Variabel kinerja manajerial terdiri dari sembilan pernyataan, dan hasil uji validitas dan reliabilitas menghasilkan empat item pernyataan yang valid yaitu Y 2, Y 3 , Y 4 , dan Y 7. Berikut ini distribusi frekuensi variabel kinerja manajerial: Tabel 4.18 : Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Manajerial Y Skor No Item Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Perencanaan Y 2 1 2,3 1 2,3 12 27,9 29 67,4 43 100 2 Pengawasan Y 3 1 2,3 3 7,0 11 25,6 28 65,1 43 100 3 Perwakilan Y 4 1 2,3 1 2,3 3 7,0 4 9,3 5 11,6 14 32,6 15 34,9 43 100 4 Negosiasi Y 7 1 2,3 2 4,7 1 2,3 1 2,3 2 4,7 9 20,9 27 62,8 43 100 Rata-rata prosentase 2,3 1,7 2,3 2,9 6,4 26,8 57,6 100 Sumber: Data diolah Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa rata-rata prosentase jawaban tertinggi yaitu sebesar 90,8 berada pada skor 5 – 7 6,4 responden menjawab skor 5; 26,8 responden menjawab skor 6 dan 57,6 responden menjawab skor 7 yang artinya 90,8 responden menyetujui pernyataan, dan dapat disimpulkan bahwa responden memiliki kinerja manajerial yang baik, terbukti dari keikutsertaan responden dalam kegiatan-kegiatan manajerial meliputi, kegiatan perencanaan, pengawasan, perwakilan dan negosiasi.

4.3. Analisis Regresi Linier Berganda

4.3.1. Asumsi Klasik

Untuk mendukung keakuratan hasil model regresi, maka perlu dilakukan penelusuran terhadap asumsi klasik yang meliputi asumsi multikolinieritas dan heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik autokorelasi tidak dilakukan, karena data penelitian ini adalah data cross section yang diambil berdasarkan kuesioner, bukan data time series. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya time series Santoso, 2000 : 216. Model regresi yang diperoleh merupakan model yang menghasilkan estimasi linear tidak bias yang baik yang artinya bahwa koefisien regresi pada persamaan tersebut linear dan tidak bias, kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi yang disebut asumsi klasik, sebagai berikut :

1. Uji Multikolinearitas

VIF digunakan untuk mendeteksi adanya atau tidaknya gejala multikolinearitas. VIF Variance inflation Factor, dimana VIF dapat diartikan sebagai tingkat ”pembengkakan” varians. Jika VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas. Adapun besaran VIF dari masing-masing variabel bebas adalah sebagai berikut : Tabel 4.19 : VIF Variance Inflation Factor No. Variabel Bebas VIF 1. 2. 3. Teknologi informasi X 1 Saling ketergantungan X 2 Karekteristik sistem akuntansi manajemen X 3 1,065 1,031 1,066 Sumber : Data diolah Lampiran 9.A Berdasarkan tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa nilai VIF pada variabel teknologi informasi X 1 , saling ketergantungan X 2 dan karakteristik sistem akuntansi manajemen X 3 lebih kecil 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dapat diidentifikasikan dengan cara menghitung koefisien korelasi Rank Spearman antara nilai dari residual dengan seluruh variabel bebas. Berikut ini hasil dari uji korelasi Rank Spearman masing-masing variabel bebas : Tabel 4.20 : Hasil Korelasi Rank Spearman No. Variabel Bebas Koefisien Korelasi Rank Spearman Tingkat signifikan 1. 2. 3. Teknologi informasi X 1 Saling ketergantungan X 2 Karekteristik sistem akuntansi manajemen X 3 -0,068 -0,236 -0,134 0,666 0,128 0,391 Sumber : Data diolah Lampiran 9.B Berdasarkan tabel 4.20 di atas dapat ditunjukkan koefisien korelasi Rank Spearman pada variabel teknologi informasi X 1 , saling ketergantungan X 2 dan

Dokumen yang terkait

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur di Semarang)

0 7 10

KINERJA PDAM “DELTA TIRTA” SIDOARJO.

1 8 88

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN TERHADAP KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KINERJA MANAJERIAL PADA ADIRA MULTI FINANCE CABANG PATI

0 0 16

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN DAN KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PDAM “DELTA TIRTA” KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Eko

0 0 24

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN SALING KETERGANTUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL: KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TIMELINESS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING - Unika Repository

0 0 14

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

0 0 15

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI,SALING KETERGANTUNGAN,KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris Pada Perusahaan Jasa Asuransi di Semarang) - Unika Repository

0 1 5

Skripsi Pengaruh Teknologi Informasi, Saling Ketergantungan, Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Akuntansi Manajemen sebagai Variabel Intervening

0 0 17

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus di BRI Wilayah Semarang) - Unika Repository

0 0 18

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI , SALING KETERGANTUNGAN, KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL Data Demografi Responden

0 0 8