97
4.4.6. Analisis Model One – Step Approach to SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan
structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to
SEM .
One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik
Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit
dibawah ini.
98
Gambar 4.2
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Marketing Strategy, Purchase Decision
Model Specification : One Step Approach - Base Model
Purchase Decision
Product X11
er_1 1
1
d_cl 1
Price X21
er_5 X22
er_6 1
1 1
Promotion 1
Marketing Strategy
d_pr 1
0,005 d_pc
d_se 1
Y1 er_11
1 1
X12 er_2
1 X13
er_3 1
X31 er_9
1 1
X32 er_10
1 1
Y2 er_12
1 X23
er_7 1
Y3 er_13
1 X14
er_4 1
Tabel 4.14 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices
Model One- Step Approach – Base Model
Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria
Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF
1,040 ≤ 2,00
baik Probability
0,396 ≥ 0,05
baik RMSEA
0,019 ≤ 0,08
baik GFI
0,926 ≥ 0,90
baik AGFI
0,900 ≥ 0,90
baik TLI
0,990 ≥ 0,95
baik CFI
0,992 ≥ 0,94
baik
Sumber: Hasil Pengolahan Data
99
Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan
hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah
sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model
sebagaimana terdapat di bawah ini.
4.4.7. Uji Kausalitas
Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 25.371.177 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity
dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji
kausalitas di bawah ini.
Tabel 4.15. Hasil Uji Kausalitas
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Uji Hipotesis Kausalitas Regression Weights
Ustd Std
Prob. Faktor
Faktor Estimate Estimate
Purchase_Decision Marketing_Strategy 0,414
0,818 0,000 Batas Signifikansi
≤ 0,10
100
Dilihat dari tingkat Prob. arah hubungan kausal, maka hipotesis yang menyatakan bahwa :
• Faktor Marketing Strategy berpengaruh positif terhadap Faktor Purchase Decision, dapat diterima Prob. kausalnya 0,000
≤ 0,10 signifikan positif.
4.4.8. Analisis Unidimensi First Order Tabel 4.16 Unidimensi First Order
Regression Weights Ustd
Std Estimate
Estimate Prob. X11 -- Product
1,000 0,541
0,000 X12 -- Product
1,222 0,579
0,000 X13 -- Product
1,504 0,701
0,000 X14 -- Product
1,511 0,640
0,000 X21 -- Price
1,000 0,529
0,000 X22 -- Price
0,836 0,457
0,001 X23 -- Price
1,340 0,674
0,000 X31 -- Promotion
1,000 0,592
0,000 X32 -- Promotion
1,064 0,601
0,000 Y1 -- Purchase_Decision
1,000 0,592
0,000 Y2 -- Purchase_Decision
1,432 0,802
0,000 Y3 -- Purchase_Decision
1,287 0,662
0,000
Sumber: Lampiran
101
4.5. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisis pengaruh marketing strategy Strategi pemasaran terhadap purchase decision
Keputusan pembelian , diperoleh hasil bahwa faktor marketing strategy
mampu berpengaruh positif terhadap faktor purchase decision karena nilai probabilitas kausalnya
≤ 0,10. Hal ini dapat disebabkan bahwa marketing strategy yang terdiri dari
variable product, price, promotion yang diberikan oleh pihak Hypermarket Carrefour BG Junction
sudah baik. Strategi harus dimulai dari kebutuhan konsumen dan berakhir pada persepsi konsumen. Ini berarti bahwa strategi yang
baik bukan hanya berdasarkan sudut pandang atau persepsi konsumen, sehingga ada hubungan yang erat antara strategi pemasaran dengan keputusan pembelian
konsumen . Baik tidaknya strategi pemasaran tergantung pada kemampuan
penyedia jasa untuk dapat secara konsisten memenuhi kebutuhan konsumen. Pada umumnya, pembeli di Hypermarket Carrefour BG Junction lebih
memperhatikan produk, harga dan promosi yang diberikan oleh pihak Hyprmarket Carrefour BG Junction terhadap konsumen serta fasilitas-fasilitas
pendukung baik fasilitas teknis dan non teknis. Selain itu adanya saran ataupun kritik dari para konsumen menunjukkan kekurangan terhadap produk, harga,
dan promosi yang diberikan oleh pihak Carrefour BG Junction. Oleh karena itu