46
Nama peneliti dan Tahun Penelitian
Judul Penelitian Variabel
Penelitian Metode
Penelitian Hasil Penelitian
Daniëlle Griffith-
Kranenburg 2013 The
Effect Of
Organizational Culture
and Leadership
Style On Organizational
Commitment Within SMES In
Suriname, With Job Satisfaction Aa a
Mediator.
Dependen: 1. Organizational
Commitment
Intervensi: 2. Job
Satisfaction
Independen: 3. Organizational
Culture 4. Leadership
Style
Multiple Regression
Analysis. 1. Kepemimpinan
Transformasional berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Komitmen Organisasi.
2. Budaya
Organisasi berpengaruh positif
terhadap Komitmen Organisasi.
3. Kepuasan Kerja berpengaruh positif
terhadap Komitmen Organisasi.
H.Teman Koesmono 2014
The Influence of Organizational
Culture, Servant
Leadership, and Job Satisfaction Toward
Organizational Commitment
and Job Performance
Through Work
Motivation as
Moderating Variables
for Lecturers in
Economics and
Management of
Private Universities in East Surabaya
Dependen: 1.Organizational
Commitment 2.
Job Performance
Independen: 3. Organizational
Culture 4.
Servant Leadership
5. Job Satisfaction Intervensi:
6. Motivation
-Analisis Regresi Berganda
-Analisis Regresi Sederhana
Kinerja Karyawan berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Budaya
organisasi, kepemimpinan,
kepuasan kerja,
Komitmen organisasi
dan Motivasi kerja.
2.7 Kerangka Konseptual
Semua organisasi memiliki budaya, namun tidak semua budaya organisasi sama kuatnya dalam mempengaruhi perilaku dan tindakan para
karyawan. Robbins dan Coulter 2010: 64 menyatakan bahwa budaya yang kuat yaitu budaya yang menanamkan nilai- nilai utama secara kokoh dan diterima
secara luas di kalangan para karyawan- memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap perilaku para karyawan dibandingkan dengan budaya yang lemah.
Semakin tinggi tingkat penerimaan para karyawan terhadap nilai- nilai pokok organisasi dan semakin besar komitmen mereka pada nilai- nilai tersebut, maka
Universitas Sumatera Utara
47 semakin kuat budaya organisasi. Jika sebuah organisasi memiliki budaya kuat,
para karyawan akan memberikan kesetiaan dan komitmen yang lebih besar ketimbang para karyawan dalam organisasi yang memiliki budaya yang lemah.
Manusia modern zaman sekarang ini berkepentingan sekali dengan kepemimpinan yang baik, dengan ciri- ciri karakteristiknya yang informal, pribadi
dan individual, yang jelas dapat dibedakan dari pemimpin yang buruk atau tidak efisien. Sebabnya pemimpin akan memproduksi hasil yang bermanfaat, atau
menghasilkan hasil yang buruk. Juga selalu dihubungkan dengan kesejahteraan dan kebahagiaan manusia pada umumnya. Kepemimpinan yang buruk dan tidak
efisien di suatu organisasi atau perusahaan akan mengakibatkan terjadinya penurunan produksi buruh menjadi resah dan banyak yang keluar, absentisme
tinggi. Terjadi banyak pencurian milik perusahaa dan banyak terdapat konflik di kalangan pegawai Kartono, 2005: 92. Yukl dalam penelitian oleh Desianty
2005: 70, mengungkapkan bahwa pemimpin yang efektif mempengaruhi bawahan atau pengikutnya untuk mempunyai optimisme yang lebih besar, rasa
percaya diri serta komitmen kepada tujuan dan misi organisasi. Dengan demikian, cara-cara perilaku pemimpin dalam mengarahkan bawahannya akan berpengaruh
terhadap komitmen organisasi karyawan. Kreitner and Kinicki dalam Koesmono 2014: 35 menyatakan bahwa
kepuasan kerja merupakan respon afektif atau emosional terhadap pekerjaan seseorang. Kepuasan kerja mencerminkan intensitas dalam mendukung
pekerjaannya itu. Penelitian ini menemukan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi .
Universitas Sumatera Utara
48 Cut
Zurnali http:id.wikipedia.org
mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai sebuah keadaan psikologi yang mengkarakteristikkan hubungan karyawan dengan organisasi atau implikasinya yang mempengaruhi
apakah karyawan akan tetap bertahan dalam organisasi atau tidak, yang teridentifikasi dalam tiga komponen yaitu: komitmen afektif, komitmen kontinyu
dan komitmen normatif. Khairun Rozikin dalam penelitiannya 2012: 15 menyatakan bahwa Komitmen karyawan tidak akan tumbuh dengan sendirinya,
ada hubungan yang signifikan antara komitmen dan kinerja, komitmen organisasi baik yang tinggi akan berdampak pada: 1 karyawan; misalnya terhadap
perkembangan kinerja dan karier karyawan di organisasi; 2 Organisasi; pimpinan yang berkomitmen tinggi pada organisasi akan menimbulkan kinerja
organisasi yang tinggi, tingkat absensi berkurang, loyalitas karyawan dan sebagainya. Keterkaitan yang kuat antara komitmen dan kinerja disebabkan
karena adanya keinginan dan kesiapan karyawan dalam organisasi untuk diberdayakan dengan menerima berbagai tantangan dan tanggung jawab
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut :
Sumber: Robbins Coulter 2010: 64, Kartono 2005: 92, Desianty 2005, Wibowo 2012: 508, Rozikin 2012, Koesmono 2014: 35
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Budaya Organisasi X
1
Kinerja Karyawan Y
2
Komitmen Organisasi Y
1
Kepemimpinan X
2
Kepuasan Kerja X
3
Universitas Sumatera Utara
49
2.8 Hipotesis