Analisis Deskriptif Metode Analisis Regresi Linier Berganda Metode Analisis Regresi Linier Sederhana Koefisien Determinasi R

61 Penelitian ini menggunakan one shot dimana kuesioner diberikan hanya sekali saja kepada responden dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain untuk mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Pengukuran reliabilitasnya menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut Sunyoto 2009: 68 suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.

3.10 Teknik Analisis Data.

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan melakukan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan Analisis Regresi Linier Berganda dan Analisis Regresi Linier Sederhana, agar dapat perkiraan yang tidak biasa maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut :

3.10.2.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah data dalam sebuah model berdistribusi mengikutimendekati distribusi normal atau tidak. Jika data tidak berdistribusi normal, maka hasil analisis akan menjadi bias. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan grafik histogram, Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual, dan pendekatan Kolmogrov - Smirnov. Dengan Universitas Sumatera Utara 62 menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp. Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Situmorang dan Lufti, 2014: 175-176. Dengan kata lain data berdistribusi normal, jika nilai sig signifikansi 0,05 dan data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig signifikansi 0,05.

3.10.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence dan VIF Varians Inflation Factors melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah : Melihat nilai Tolerance - Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih besar 0,1. - Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama dengan 0, 1. Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor - Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 5,00. - Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 5,00.

3.10.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedostisitas dipakai untuk menguji sama atau tidaknya varians dari resual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varian yang sama maka disebut terjadi heteroskedostisitas dan Universitas Sumatera Utara 63 sebaliknya jika variansnya tidak sama atau berbeda maka dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. Persamaan yang baik adalah tidak terjadi heteroskedostisitas. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan Uji Glejser dimana dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Dasar Pengambilan Keputusan Situmorang dan Lufti, 2014:177 : - Jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak mengalami gangguan atau tidak terjadi hetersoskedastisitas. - Jika nilai signifikansi 0,05 maka mengalami atau terjadi heteroskedostisitas.

3.10.3 Metode Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linear berganda yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel bebas Budaya Organisasi, Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja terhadap variabel terikat Komitmen Organisasi. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Y 1 = a y1 + b x1y1 .X 1 + b X2y1 .X 2 + e y1 Keterangan: Y 1 = Komitmen Organisasi a y1 = Konstanta persamaan Y 1 X 1 = Budaya Organisasi X 2 = Kepemimpinan X 3 = Kepuasan Kerja Universitas Sumatera Utara 64 b x1y1 = koefisien Budaya Organisasi dan Komitmen Organisasi b x2y1 = koefisien Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi b x3y1 = koefisien Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi e y1 = Standard error persamaan Y 1

3.10.4 Metode Analisis Regresi Linier Sederhana

Metode analisis regresi linear sederhana yang digunakan oleh peneliti adalah untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan. Persamaan regresi linier sederhana yang digunakan adalah sebagai berikut: Y 2 = a y2 + by 1 + e y2 Keterangan: Y 2 = Kinerja Karyawan a y2 = Konstanta persamaan Y 2 b y 1 = Koefisien Komitmen Organisasi e y1 = Standard error persamaan Y 2

3.10.5 Koefisien Determinasi R

2 Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi R 2 , yaitu untuk melihat besarnya pengaruh variabel bebas. Uji koefisien determinasi adalah dengan persentase pengkuadratan nilai koefisien yang ditemukan. R-square atau nilai determinan R 2 mendekati satu berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat kuat Situmorang dan Lutfi, 2014: 215. Besarnya pengaruh Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi secara bersama-sama dalam mempengaruhi Universitas Sumatera Utara 65 Kinerja Karyawan ditunjukkan dengan besarnya Nilai Koefisien Determinasi = R square R 2 .

3.10.6 Uji Signifikan Simultan Uji-F