- Kinerja
Karyawan dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Sumber:  S.K  Chakkraborty  dan  Debongsu  Chakkaraborty  2004,  Claudia Angelika  Wijaya  2007,  Jamaludin  2011,  Triana  Fitriastuti  2013,  Anis
Choiriah 2013, Sesilia Dwi Rini W 2011, M. Djasuli 2004, Lisda Rahmasari 2012
2.6 Kerangka Konseptual
Pengaruh  Kecerdasan  Emosional terhadap  Kinerja seperti telah dijelaskan di  atas  bahwa  kecerdasan  emosional,  menurut  Goleman  1998:  44,  di  antaranya
mencakup  aspek  kemampuan  memotivasi  diri  sendiri,  mengatasi  frustrasi, mengontrol  desakan  hati,  mengatur  suasana  hati,  berempati,  dan  kemampuan
bekerjasama.  Lebih  lanjut  dikatakan  oleh  Goleman  bahwa  faktor  kecerdasan intelektual  IQ  hanya  menyumbang  20  bagi  sukes  karier,  sedangkan  80
adalah  sumbangan  faktor  lain,  termasuk  kecerdasan  emosional.  Selaras  dengan pendapat  Goleman  tersebut,  Segal  2000:  27  juga  menyatakan  pentingnya
kecerdasan  emosional,  terutama  dalam  hal  pekerjaan.  Menurutnya  kecerdasan emosional memiliki  peran  penting  di  tempat  kerja;  di  samping  juga  berperan  di
dalam  lingkungan  keluarga,  masyarakat,  pengalaman  romantis  dan  kehidupan spiritual.  Bahkan  kesadaran  emosi  membuat  keadaan  jiwa  makin  diperhatikan
sehingga  memungkinkan  dapat  menentukan  pilihan-pilihan  yang  lebih  baik tentang  apa  yang  akan  dikerjakan,  bagaimana  menjaga  keseimbangan  antara
kebutuhan pribadi dan kebutuhan orang lain, dan dalam memilih pasangan hidup. Berdasarkan  kedua  pendapat  di  atas,  maka  terlihat  bahwa  kecerdasan  emosional
mengandung  aspek-aspek  yang  sangat  penting  yang  dibutuhkan  dalam  bekerja. Seperti  kemampuan  memotivasi  diri  sendiri,  mengendalikan  emosi,  mengenali
emosi  orang  lain,  mengatasi  frustasi,  mengatur  suasana  hati,  dan  faktor-faktor penting lainnya. Jika aspek-aspek tersebut dapat  dimiliki dengan baik oleh setiap
Universitas Sumatera Utara
karyawan  dalam  bekerja,  maka  akan  membantu  mewujudkan  kinerja  yang  baik. Dengan  demikian  dapat  terlihat  jelas  bahwa  kecerdasan  emosional  berpengaruh
pada kinerja karyawan. Dasar  penyusunan  kerangka  pikir  penelitian  ini  diawali  dari  pemikiran
bagaimana  kecerdasan  emosional  dan  kecerdasan  spiritual  berpengaruh  terhadap kinerja  karyawan  dan  hasil  penelitian.Kerangka  konseptual  menjelaskan  secara
teoritis pertautan antar variabel yang diteliti.Pertautan antar variabel yang disusun dari  berbagai  teori  yang  telah  dideskripsikan  akan  dianalisis  secara  kritis  dan
sistematis,  sehingga  menghasilkan  sintesa  tentang  hubungan  antar  variabel  yang diteliti.  Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk
merumuskan hipotesis. Kecerdasan  emosional  menurut  Goleman  2002  :78  adalah  kemampuan
kemampuan  yang  mencakup  pengendalian  diri,  semangat,  ketekunan  dan kemampuan untuk  memotivasi  diri  sendiri.  Goleman 2002 :94 membagi aspek
aspek  kecerdasan  emosional  menjadi  5  wilayah  yang  menjadi  pedoman  dalam mencapai  kesuksesana  atau  produktivitas  dalam  bekerja  yaitu  kesadaran  diri,
pengaturan diri, motivasi, empati dan kemampuan sosial. Kecerdasan
spriritual adalah
sebagai rasa
moral, kemampuan
menyesuaikan  aturan  yang  kaku  dibarengi  dengan  pemahaman  dancinta  serta kemampuan  setara  untuk  melihat  kapan  cinta  dan  pemahamansampai  pada
batasannya,  juga  memungkinkan  kita  bergulat  dengan  ihwal  baikdan  jahat, membayangkan yang belum terjadi serta mengangkat kita darikerendahan.
Kinerja  karyawan  merupakan  suatu  konsep  yang bersifat  universal  yang merupakan  efektifitas  operasional  suatu  organisasi,  bagian  organisasi,  dan
karyawannya berdasarkan standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Skema Gambar 2.1
Sumber: Goleman 2002:78
2.7 Hipotesis